Rabu, 05 April 2022
KH
Abbas Baco Miro: Sebaik-baik Pendidikan adalah Pendidikan Al-Qur’an
“Musibah terbesar bagi umat
ketika interaksi dengan Al-Qur’an dianggap sebagai penghalang. Inilah yang
mendasari kami mengusung tema Menyelamatkan Umat dengan Al-Qur’an pada Daurah
Tahfizh dan Tadabbur Al-Qur’an II tahun ini,” kata Kiai Pesantren Mahasiswa KH
Djalamuddin Amien (Pesmadina) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr
KH Abbas Baco Miro Lc MA.
Hal itu ia sampaikan pada
pembukaan Daurah dan Tadabur Al-Qur’an II secara daring da luring, di Aula Mini
Hall Pesmadina Unismuh, Jl Sultan Alauddin 259, Makassar, Selasa, 04 April
2022.
“Disebutkan dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari sahabat Umar Bin Khattab, Nabi SAW
pernah bersabda, bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkat bangsa tersebut
karena Al-Qur’an dan akan menghinakan suatu bangsa karena meremehkan Al-Qur’an,”
kata Abbas yang juga Direktur Pesantren Ulama tarjih (PUT) Unismuh Makassar.
Pelaksanaan Daurah
Tahfizh dan Tadabbur Al-Qur’an yang diadakan oleh Pesmadina Unismuh Makassar dilaksanakan
pada bulan suci Ramadhan, katanya, adalah momentum terbaik, karena bulan
Ramadhan selain syahru shaum (bulan puasa), syahru jihad (bulan perjuangan),
syahru shabr ( bulan sabar), Ramadhan juga adalah syahru Qur’an.
“Bahkan sebagian pendapat
Salafus Shalih tentang Ramadhan, bahwa ketika masuk bulan suci Ramadhan,
terkadang mereka lebih fokus berinteraksi dengan Al-Qur’an dan bahkan sebagian
dari mereka ada yang meliburkan diri dari kajian fiqhi dan kajian-kajian hadits,”
ungkap Abbas.
Dia mengatakan, Al-Qur’an
diturunkan pada bulan Ramadhan, berarti ada kekhususan berinteraksi banyak dengan
Al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Kalau interaksi kita dengan Al-Qur’an hanya sekali
dalam sepekan, maka itu dianggap sangat kurang.
Ukuran kebaikan manusia
yang terbaik, lanjutnya, ketika mereka banyak berinterkasi dengan Al-Qur’an, apapun
posisinya. Misalnya polisi yang terbaik itu ketika ada hafalan Al-Qur’an-nya,
dokter terbaik ketika dia hafizh Al-Qur’an, ustadz terbaik ketika mereka hafal Al-Qur’an,
dan apalagi rektor terbaik ketika bisa menghafal Al-Qur’an.
“Apapun posisi kita, apakah
dia tukang becak, tidak ada masalah, dan ketika dia berinteraksi dengan Al-Qur’an
maka dia yang terbaik. Tukang becak yang banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an,
terkadang lebih tinggi lebih tinggi kedudukannya dibanding dosen yang sama
sekali tidak ada hafalan Al-Qur’an-nya,” kata Abbas.
Daurah Tahfizh dan
Tadabbur Al-Qur’an II dibuka secara resmi oleh Ketua Asosiasi Pengelola Asrama
Mahasiswa (Aslama) Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia,
Dr Irwan Baadila melalui aplikasi zoom, dan dihadiri secara luring oleh Rektor
Unismuh diwakili Wakil Rektor IV Drs KH Mawardi Pewangi MPdI, Dekan Fakultas
Agama Islam (FAI) Unismuh Dr Amirah Mawardi SAg MSi.
Juga hadir Kepala
Pengelola Pesmadina Unismuh Makassar, Sitti Chaerani Djaya SSos MPd, Kabid III
Al Islam Kemuhammadiyahan, Zainal Abidin, Ketua Panitia Nur Ichsan Amin SPd,
para orang tua peserta, serta pembina dan pendamping Daurah Tahfizh dan
Tadabhur Al-Qur’an II.
Sitti Chaerani Djaya menjelaskan,
Daurah Tahfizh dan Tadabbur Al-Qur’an diselenggarakan oleh Pesantren Mahasiswa
KH Djalamuddin Amien (Pesmadina) Unismuh Makassar dan sudah diadakan dua tahun
berturut-turut.
“Daurah Tahfizh dan Tadabbur Al-Qur’an merupakan program yang diselenggarakan oleh Pesmadina Unismuh Makassar, dan tahun ini kita mentargetkan menghasilkan penghafal-penghafal, serta dapat lebih memahami Al-Qur’an selama periode Daurah dan Tadabbur minimal 10 juz,” jelas Chaerani. (zak)
-----
Berita terkait: