“Pasukan kami akan bergabung dengan tuan-tuan untuk menyerang Madinah,” kata para pemuka Yahudi.
“Bagaimana dengan Yahudi Bani Quraizhah yang masih tinggal di Madinah?” tanya seorang Pembesar Quraisy.
“Mereka tinggal di Madinah sekadar untuk mengelabui Muhammad. Kalau tuan-tuan sudah datang mereka akan bergabung dengan tuan-tuan,” jawab pemuka Yahudi.
-------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 05 April 2022
Kisah
Nabi Muhammad SAW (111):
Orang
Yahudi Hasut Orang Quraisy Memerangi Rasulullah
Penulis:
Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi
Ibu Aisyah berkata, “Berdiri dan berterimakasihlah
kepada Rasulullah ﷺ.”
Aisyah menjawab, “Tidak. Demi Allah, aku tidak akan
berterima kasih kepada Rasulullah ﷺ, Sebab aku tidak akan memuji siapa pun
kecuali Allah. Karena Dia-lah yang menurunkan pembebasanku.”
Sebelum peristiwa itu, Abu Bakar membiayai Masthah
karena kekerabatannya dan kemiskinannya. Namun setelah peristiwa itu Abu Bakar
berkata, “Demi Allah, saya tidak akan membayarnya lagi karena ucapannya kepada
Aisyah.”
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ
يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ
وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan
dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi
(bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang
yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang
dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah An-Nur 24:22)
Mendengar firman ini Abu Bakar berkata, “Demi Allah
sungguh aku ingin mendapat ampunan Allah.”
Setelah itu ia kembali membiayai Masthah. Sementara
itu, Rasulullah ﷺ segera membacakan firman Allah itu kepada kaum muslimin.
Para penyebar fitnah yaitu Masthah bin Utsatsah, Hasan
bin Tsabit, dan Hamnah binti Jahsy, dihukum hadd (didera) sebanyak 80 kali
cambukan.
Yahudi
Menghasut
Selain orang Quraisy yang menyembah berhala, pihak
lain yang paling keras memusuhi kaum muslimin adalah orang Yahudi.
Para pemuka Yahudi Bani Nadhir yang telah terusir
tidak tinggal diam dari tempat tinggal mereka yang baru di Khaibar. Mereka
mulai melancarkan permusuhan. Rencana baru para Yahudi ini adalah menghasut
orang-orang Arab agar memerangi Madinah.
Para pemuka Bani Nadhir datang ke Mekah menemui para
Pembesar Quraisy.
“Pasukan kami akan bergabung dengan tuan-tuan untuk
menyerang Madinah,” kata para pemuka
Yahudi.
“Bagaimana dengan Yahudi Bani Quraizhah yang masih
tinggal di Madinah?” tanya seorang Pembesar Quraisy.
“Mereka tinggal di Madinah sekadar untuk mengelabui
Muhammad. Kalau tuan-tuan sudah datang mereka akan bergabung dengan tuan-tuan,”
jawab pemuka Yahudi.
Orang-orang Quraisy masih terlihat ragu. Perselisihan
mereka dengan Rasulullah ﷺ dimulai karena ajaran Islam mengajak orang menyembah
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan melarang bersujud pada berhala.
Bukankah orang Yahudi juga mengaku bahwa Tuhan mereka
adalah Allah? Orang Quraisy ingin mengetahui pendapat Yahudi tentang ajaran
Islam.
“Tuan-tuan Yahudi, Tuan-tuan adalah golongan ahli
kitab yang mula-mula, lebih dulu dari orang Nasrani dan muslim. Menurut
tuan-tuan, siapakah yang lebih baik, agama kami yang menyembah berhala atau
agama Muhammad?” tanya pemuka Quraisy.
Seharusnya orang Yahudi menjawab bahwa agama
Rasulullah ﷺ lebih baik karena orang Yahudi juga menyembah Allah ﷺ, namun
karena kebenciannya yang sangat kepada kaum muslimin orang Yahudi Bani Nadhir
menjawab, “Tentu agama tuan-tuan yang lebih baik, sebab tuan-tuan yang lebih
benar dari dia,”
Allah menurunkan Firman dalam surat An-Nisa ayat 51-52
yang mengecam pernyataan orang Yahudi itu.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ
يُؤْمِنُونَ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَٰؤُلَاءِ
أَهْدَىٰ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلًا
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang
diberi bagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan
mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih
benar jalannya dari orang-orang yang beriman.” (Surah An-Nisa' 4:51)
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ ۖ وَمَنْ يَلْعَنِ
اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ نَصِيرًا
“Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Barang siapa
yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong
baginya.” (Surah An-Nisa' 4:52)
Pasukan
Ahzab
Setelah itu, para pemuka Yahudi itu pergi berkeliling
menemui para pemimpin kabilah Ghatafan, serta semua pihak yang ingin membalas
dendam kepada kaum muslimin. Orang-orang Yahudi ini sangat aktif menghimpun
dukungan, mereka memuji-muji berhala Quraisy dan menjanjikan bahwa kali ini pasukan
muslim pasti akan bisa dihabisi sampai ke akar-akarnya.
Usaha keras ini berhasil. Puncaknya berangkatlah 10.000
orang pasukan gabungan berbagai suku Arab yang memusuhi kaum muslimin. Sebanyak
4.000 orang di antaranya adalah orang-orang Quraisy, selebihnya adalah dari
suku-suku Qois Ailan, Banu Fazarah,
Asyja Sulai, Banu Saad, dan lain-lain. (bersambung)
-----
Kisah sebelumnya: