“Disitumi masalahna,” ujar Daeng Tompo’.
“Apa masalahna?” tanya Daeng Nappa’.
“Rata-rata dua juz ji bisa kubaca setiap hari, malah biasa satu juz ji” kata Daeng Tompo’.
“Berarti samajaki’ to?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Sama bagaimana?” Daeng Tompo’ balik bertanya. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
PEDOMAN KARYA
Ahad, 01 Mei 2022
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Berapa
Juz mi Bacaan ta’
“Berapa juz mi bacaan ta’?”
tanya Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat duduk-duduk di masjid seusai shalat
ashar berjamaah.
“Belum banyak pi belah,”
jawab Daeng Nappa’.
“Hari ini sudah 17
Ramadhan. Kalau kita’ baca satu juz satu hari, berarti juz 17 mi bacaan ta’,”
kata Daeng Tompo’.
“Jadi kita’, berapa juz
mi bacaan ta’?” tanya Daeng Nappa’.
“Tahun ini saya target
tiga kali khatam,” jawab Daeng Tompo’.
“Hari ini sudah 17
Ramadhan. Kalau kita target tiga kali khatam, berarti kita’ membaca minimal
tiga juz dalam satu hari,” kata Daeng Nappa’.
“Disitumi masalahna,”
ujar Daeng Tompo’.
“Apa masalahna?” tanya
Daeng Nappa’.
“Rata-rata dua juz ji
bisa kubaca setiap hari, malah biasa satu juz ji” kata Daeng Tompo’.
“Berarti samajaki’ to?”
tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Sama bagaimana?” Daeng
Tompo’ balik bertanya.
“Sama-samajaki lambat,
karena faktor mata yang mulai kalah,” jawab Daeng Nappa’ sambil tertawa dan
keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 18 April 2022