------
PEDOMAN KARYA
Senin, 23 Mei 2022
Mengenal
Sadriana Ayu (1):
Wanita
Asal Enrekang Yang Dua Kali Wisudawan Terbaik
Tidak mudah dan agak
langka, apabila ada seseorang yang mampu menjadi wisudawan terbaik hingga dua
kali pada dua level pendidikan dan pada dua kampus berbeda. Dan itulah yang
dicapai Sadriana Ayu.
Wanita asal Desa Leoran,
Kabupaten Enrekang, yang lahir pada 30 Juli 1995, terpilih sebagai wisudawan
terbaik saat wisuda S1 (sarjana) di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
tahun 2017, dan juga terpilih sebagai wisudawan terbaik Program Magister (S2) Universiti
Teknologi Malaysia (UTM) tahun 2022.
Saaat kuliah S1 di
Unismuh Makassar, Sadriana memilih program studi Teknologi Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), sedangkan saat kuliah S2 di Universiti
Teknologi Malaysia (UTM), ia juga memilih prodi Master of Philosophy dalam
bidang Teknologi Pendidikan.
Terlahir sebagai
perempuan dan besar di daerah pegunungan Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan,
tidak membuat Sadriana Ayu takut bermimpi. Berbekal tekad, kerja keras, dan
doa, anak dari pasangan Sabbang dan Susmiati Ida, akhirnya mampu melewati
berbagai tantangan dan rintangan hingga akhirnya meraih gelar sarjana dan
kemudian magister.
Sadriana menyelesaikan
pendidikan dasar di SD Negeri 44 Leoran (2007), SMP Negeri 1 Enrekang (2010),
dan SMA Negeri 1 Enrekang (2013). Saat sekolah, prestasi akademiknya
biasa-biasa saja dan juga belum aktif berorganisasi.
Setamat SMA, ia diberi
izin untuk hijrah ke Makassar, dan Sadriana melanjutkan kuliah di Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Kampus Unismuh Makassar memang telah cukup lama
dikenal di kampungnya, Enrekang. Daerah ini merupakan salah satu basis
organisasi dakwah Muhammadiyah sejak puluhan tahun lalu.
Di Unismuh Makassar, ia
memilih Prodi Teknologi Pendidikan, sering disingkat Tekpen. Di Unismuh ia
banyak berproses, secara akademik, intelektual, maupun dalam pengembangan
kepemimpinan dan keorganisasian.
Organiasi
Kemahasiswaan
Sadriana mengawali debut
berorganisasi sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknologi Pendidikan Unismuh Makassar (2014-2015).
Selanjutkan mengemban amanah
sebagai Ketua Bidang Organisasi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar (2015-2016).
Ia a juga pernah terlibat
sebagai Anggota Bidang dalam kepengurusan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat
FKIP Unismuh (2014-2015). Dalam organisasi mahasiswa daerah, ia pernah menjadi
pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrengpulu (HPMM) Enrekang.
Lomba
Karya Ilmiah
Untuk mengasah
keterampilan meneliti dan menulis, Sadriana bergabung Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penalaran (LKIM-PENA) Unismuh
Makassar. Sejak mahasiswa baru ia telah bergabung di lembaga ini, dan sempat
menjabat sebagai Sekretaris Bidang Kewirausahaan dan Jaringan (2015-2016).
Melalui lembaga inilah,
ia kerap mewakili Unismuh Makassar mengikuti berbagai lomba karya tulis ilmiah,
baik pada skala regional maupun nasional.
Beberapa juara yang
pernah diraihnya, antara lain Juara 1 Lomba Essay Momentum (2015), Juara 2
Lomba Karya Tulis Ilmiah Ganesha, Universitas Brawijaya Malang (2014), dan
Juara 3 Lomba Essay Universitas Negeri Jember (2014).
Ia juga pernah menjadi
Juara 2 Lomba KTI Bidang Pendidikan Kopertis Wilayah IX (2014), dan Finalis
Lomba KTI HIV AIDS Universitas Negeri Yogyakarta (2016).
Antologi
Buku
Sadriana juga menulis
beberapa antologi buku. Beberapa diantaranya, Antologi Buku Wajah Pendidikan
Indonesia diterbitkan Universitas Negeri Riau (2016), dan Antologi Buku Menenun
Air Mata (2017).
Keterlibatan Sadriana
dalam organisasi kemahasiswaan maupun keaktifannya mengikuti beragam lomba
menulis, tidak membuatnya melupakan tanggungjawab akademik sebagai mahasiswa.
Terbukti, saat menyelesaikan S1 tahun 2017, ia berhasil meraih predikat sebagai
wisudawan terbaik tingkat fakultas maupun universitas di Unismuh Makassar.
Prestasi itu membuatnya
berhak memeroleh beasiswa S2 yang ditanggung penuh oleh Unismuh Makassar,
sekaligus diangkat menjadi dosen persyarikatan di kampus almamaternya apabila
telah menyelesaikan studi magister. (bersambung)
Penulis: Hadisaputra
Editor: Asnawin Aminuddin
-----
Artikel terkait:
Mengenal Sadriana Ayu (2-habis): Kuliah di UTM Malaysia, Banyak Hal Baru