-----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 26 Agustus 2022
Surah Al-Baqarah, Ayat
31:
Allah Mengajarkan kepada
Adam Nama-nama Benda Seluruhnya
wa 'allama
aadamal-asmaaa-a kullahaa summa 'arodhohum 'alal-malaaa-ikati fa qoola
ambi-uunii bi-asmaaa-i haaa-ulaaa-i ing kungtum shoodiqiin
Dan Dia mengajarkan
kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian Mengemukakannya Kepada
Para Malaikat Lalu Berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu memang benar orang-orang yang benar!” (Surat Al-Baqarah, Ayat 31)
-----
Tafsir Al-Muyassar /
Kementerian Agama Saudi Arabia
Sebagai penjelasan
keutamaan Nabi Adam alaihissalam, Allah mengajarkan kepadanya nama-nama segala
sesuatu kemudian mempertunjukkan objek-objek tersebut di hadapan para malaikat
sembari berfirman kepada mereka: “beritahukanlah kepada-Ku nama-nama semua objek
yang ada Itu, jika kalian memang berkata benar bahwa kalian lebih pantas untuk
dijadikan khalifah di muka bumi daripada mereka!”
-----
Tafsir Al-Mukhtashar /
Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin
Humaid (Imam Masjidil Haram)
Dan untuk menjelaskan
kedudukan Adam -'alaihissalām-, Allah -Ta'ālā- mengajarkan kepadanya nama-nama
segala sesuatu, baik makhluk hidup maupun benda-benda mati, baik lafal maupun
maknanya. Kemudian Allah menunjukkan benda-benda tersebut kepada para Malaikat
seraya berfirman, “Beritahukan kepadaku nama benda-benda tersebut, jika memang
pernyataan kalian benar bahwa kalian lebih mulia dan lebih baik dari makhluk
(manusia) ini.”
-----
Tafsir Al-Madinah
Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr.
Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
Setelah Allah
menyampaikan kepada malaikat bahwa hakikatnya tidak seperti yang mereka kira,
maka Allah kemudian menunjukkan dalil yang membuktikan hal itu dengan lanjutan
firman-Nya: (وعلم) yakni untuk menegakkan bukti akan hal itu.
Maka Allah mengajarkan
kepada Adam nama-nama segala sesuatu, mengajarkannya mengenali benda-benda dan
namanya. Kemudian Allah menunjukkan benda-benda itu kepada para malaikat seraya
befirman: “Katakan kepada-Ku nama dari benda-benda ini jika kalian memang
benar-benar lebih layak untuk menghuni bumi!”
-----
Tafsir as-Sa'di / Syaikh
Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
31. Dan Dia mengajarkan
“kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, ” yakni nama-nama sesuatu dan
apa pun yang bernama dengan nama itu, maka Allah mengajarkan kepadanya nama dan
yang dinamakan, yakni kata-kata dan makna-maknanya hingga kat-kata yang
dikecilkan dan yang di besarkan. Seperti kalimat qush'ah dan qushoi'ah
“Kemudian
mengemukakannya.” Yakni Allah mengemukakan hal –hal yang bernama-nama tersebut,
‘kepada para malaikat” sebagai ujian bagi mereka, apakah mereka mengetahui
hal-hal yang bernama itu atau tidak, “Lalu berfirman, “sebutkanlah kepadaKu
nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar” dalam
perkataan dan dugaan kalian bahwasanya kalian lebih utama daripada khalifah
tersebut.
-----
Tafsir Ibnu Katsir
(Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh
Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam
Madinah
Ini adalah bagian ayat di
mana Allah SWT menyebutkan kelebihan nabi Adam AS atas para malaikat,
keistimewaan ilmu tentang nama-nama dari segala sesuatu yang tidak diberikan
kepada mereka. Hal ini terjadi setelah mereka melakukan sujud kepadanya.
Sebenarnya penjelasan tentang hal ini telah disebutkan karena adanya
keterkaitan antara bagian ini dengan ketidaktahuan para malaikat tentang hikmah
penciptaan khalifah ketika mereka bertanya tentang hal itu. Lalu Allah
memberitahu mereka bahwa Dia mengetahui apa yang tidak mereka ketahui. Oleh
karena itu, Allah menyebutkan ayat ini untuk menjelaskan kelebihanan nabi Adam
AS atas mereka dalam hal keilmuan. Allah SWT berfirman, " Dan Dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya"
Mujahid berkata,(Dan Dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya ) maknanya adalah
ilmunya tentang nama setiap binatang melata, burung, dan segala sesuatu
Hal yang juga
diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, Qatadah, dan beberapa ulama’ teradahulu
lainnya bahwa nabi Adam AS diajarkan nama-nama segala sesuatu.
Ar-Rabi' dalam satu
riwayat dia mengatakan bahwa itu adalah nama para malaikat.
Hamid Asy-Syami berkata
bahwa itu adalah nama-nama bintang. Abdullah bin Zaid berkata bahwa dia
diajarkan nama-nama seluruh keturunannya.
Ibnu Jarir memilih
pendapat bahwa dia diajarkan nama para malaikat dan keturunannya, karena Allah
SWT berfirman, (kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat). Ini adalah
ungkapan yang masuk akal
Ini adalah pendapat yang
dia kuatkan, karena tidak menafikan kemungkinan ada makhluk lain yang ikut
bersama mereka (para malaikat). Mengungkapkan sesuatu secara keseluruhan
menggunakan pola berpikir orang yang berakal itu untuk menunjukkan dominasi,
sebagaimana Allah berfirman, (Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan
dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu) (Surah An-Nur:45)
Ibnu Mas'ud membaca,
(Tsumma ‘aradhahun) dan Abu Ka’b membaca (Tsumma ‘aradhaha), maknanya yaitu
nama-nama (makhluk-makhluk tersebut).
Yang benar adalah bahwa
Allah mengajari nabi Adam AS nama-nama segala sesuatu; baik esensi, sifat,
maupun perbuatannya, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas. yaitu nama sesuatu
dan perbuatannya baik yang besar dan yang kecil, Oleh karena itu Qatadah meriwayatkan
dari Anas dari nabi Muhammad SAW, bersabda, "Pada hari kiamat orang-orang
yang beriman berkumpul lalu mereka berkata; 'Sebaiknya kita meminta syafaat
kepada Tuhan kita sehingga kita dapat pindah dari tempat kita sekarang juga.'
Lalu mereka mendatangi Adam AS seraya mengatakan; 'Wahai Adam, engkau adalah
bapaknya manusia, Allah menciptakanmu dengan tanganNya sendiri dan menjadikan
malaikat-malaikat-Nya sujud kepadamu, serta diajarkan pula kepadamu nama-nama
segala sesuatu"
Hal ini menunjukkan bahwa
Allah mengajarinya, nama-nama semua makhlukNya. Oleh karena itu, Allah
berfirman, (kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat) maknanya, yaitu
nama-nama itu, sebagaimana yang dikatakan oleh Abdur Razzaq dari Ma'mar dan
dari Qatadah, bahwa maknanya adalah Dia menunjukkan nama-nama itu kepada para
malaikat dengan berkata, (lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!")
Ibnu Jarir
berkata,”Pendapat yang paling kuat mengenai hal itu adalah tafsir Ibnu Abbas
dan orang yang menyampaikan pendapatnya, yaitu "Beritahukanlah kepadaKu
nama-nama yang telah Aku tunjukkan kepada kalian, wahai para malaikat yang
berkata (Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah) [Surah Al-Baqarah: 30],
apakah dari kalangan kami atau bukan? Karena kami bertasbih dengan memujiMu dan
mensucikanMu. Makna ayat (jika kamu memang orang-orang yang benar) yaitu dalam
perkataan kalian bahwa jika Aku menjadikan khalifahKu di bumi dari kalangan
selain kalian, maka keturunannya akan berbuat kerusakan dan mengalirkan darah,
tetapi jika Aku menjadikan kalian sebagai khalifah disana, kalian akan taat
kepadaKu, mengikuti perintahKu dengan mengagungkan dan menyucikanKu. Jika
kalian tidak mengetahui nama-nama makhluk yang Aku tunjukkan kepada kalian,
sedangkan kalian menyaksikannya, itu berarti kalian tidak mengetahui sesuatu
yang ada.
Firman Allah (Mereka
menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana (32)) maknanya adalah Ini adalah bentuk
pengagungan dan pensucian dari para malaikat kepada Allah SWT bahwa tidak ada
seorang pun yang mengetahui sesuatu melainkan dengan kehendakNya, atau mereka
mengetahui sesuatu kecuali yang Allah telah mengajarkan hal itu kepada mereka.
Karena itu mereka berkata (Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana) maknanya yaitu Engkau adalah Dzat yang
Maha Mengetahui segala sesuatu lagi Maha Bijaksana dalam penciptaan dan
perintahMu dan dalam pengajaranmu kepada orang yang Engkau kehendaki, dan
menghalangi orang yang Engkau kehendaki, hanya milikMu hikmah dan keadilan yang
sempurna dalam hal itu.
Dan firman Allah (Allah
berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda
ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,
Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan?)
Mujahid berkata tentang
firman Allah (Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka
nama-nama benda ini) maknanya yaitu, nama burung merpati, gagak dan nama segala
sesuatu.
Diriwayatkan dari Sa’id
bin Jubair, Hasan, dan Qatadah terkait hal itu
Ketika keistimewaan nabi
Adam AS atas para malaikat telah terungkap dengan menyebutkan nama-nama segala
sesuatu yang diajarkan Allah kepadanya, Allah SWT berfirman kepada para
malaikat, (Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?) maknanya yaitu "Bukankah Aku telah berfirman kepada kalian
bahwa Aku mengetahui yang ghaib yang tampak dan yang tersembunyi, sebagaimana
Dia berfirman (Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia
mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. (7)) (surah Thaha) Sebagaimana
Allah SWT memberitahu tentang Hud-hud yang berbeicara kepada nabi Sulaiman
(agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di
langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang
kamu nyatakan (25) Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang
mempunyai 'Arsy yang besar" (26)) (surah An-Naml)
Dikatakan terkait makna
firman Allah SWT, (Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?) selain pendapat yang telah
kami sebutkan, bahwa Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna (Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan?) yaitu “Aku mengetahui rahasia sebagaimana Aku
mengetahui yang tampak” maknanya yaitu sesuatu yang disembunyikan oleh Iblis
dalam hatinya berupa kesombongan dan keangkuhan"
Dari Ibnu Mas'ud, Ibnu
Abbas, dan beberapa sahabat, berkata bahwa firman Allah, (Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah ...) [Surah Al-Baqarah: 30], ini adalah sesuatu yang mereka
tunjukkan, dan (dan apa yang kamu sembunyikan?) maknanya adalah sesuatu yang
disembunyikan oleh Iblis dalam hatinya berupa kesombongan dan keangkuhan.
Demikian juga yang
dikatakan Sa'id bin Jubair, Mujahid, As-Suddi, Adh-Dhahhak, dan Ats-Tsauri. Dan
Ibnu Jarir memilih pendapat tersebut.
Abu Al-'Aliyah, Ar-Rabi'
bin Anas, Al-Hasan, dan Qatadah berkata, bahwa itu adalah perkataan para
malaikat, "Tidak ada makhluk yang diciptakan oleh Tuhan kami kecuali kami
lebih tahu, dan lebih mulia daripada makhluk itu"
Dari Ar-Rabi' bin Anas:
terkait firmanNya (dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?) bahwa sesuatu yang mereka tunjukkan adalah perkataan mereka,
(Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah) [Surah Al-Baqarah: 30], dan
sesuatu yang mereka sembunyikan di antara mereka adalah perkataan mereka,
" Tidak ada makhluk yang diciptakan oleh Tuhan kami kecuali kami lebih
tahu, dan lebih mulia daripada makhluk itu", Lalu mereka menyadari bahwa
Allah telah mengistimewakan nabi Adam atas mereka dalam hal ilmu dan kemuliaan.
Dari Abdurrahman bin Zaid
bin Aslam tentang kisah para malaikat dan nabi Adam AS, Allah SWT berfirman
kepada malaikat: "Sebagaimana kalian tidak mengetahui nama-nama ini, maka
karena kalian tidak mengetahuinya. Aku berkuasa untuk menciptakan mereka, lalu
mereka menyebabkan kerusakan di bumi.”. Hal ini berada di sisiKu, dan sungguh
Aku mengetahuinya. Oleh karena itu, kekhawatiran kalian terhadapKu adalah bahwa
Aku menciptakan di bumi makhluk yang akan bermaksiat kepadaKu dan makhluk yang
menaatiKu.
Dia berkata, dan sungguh
telah lewat (penjelasan) firman Allah (sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka
Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.) (Surah Hud: 119)
maknanya yaitu para malaikat belum mengetahui dan menyadari hal ini, dan ketika
mereka melihat apa yang diberikan oleh Allah kepada nabi Adam AS berupa
keilmuan, lalu mereka mengakuinya dengan keutamaan itu.
Referensi :
https://www.tafsirweb.com/292-surat-al-baqarah-ayat-31.html