Wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, abā wastakbara wa kāna minal-kāfirīn
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Surat Al-Baqarah, Ayat 34)
------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 30 Agustus 2022
Surah
Al-Baqarah, Ayat 34:
Sujudlah
Kamu kepada Adam, Maka Sujudlah Mereka Kecuali Iblis
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Surat Al-Baqarah, Ayat 34)
Tafsir
Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan ingatkanlah -wahai Rasul- kepada manusia tentang kemuliaan yang Allah anugerahkan bagi Adam ketika Allah ta’ala berfirman kepada para malaikat: “bersujudlah kalian kepada Adam untuk memuliakan dan memperlihatkan keutamaannya”.
Maka seluruh malaikat taat menjalankan kecuali
iblis. Ia menolak bersujud lantaran kesombongan dan kedengkiannya, maka ia pun
menjadi makhluk yang ingkar kepada Allah dan membangkang terhadap perintah-Nya.
----
Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Allah -Ta'ālā- menjelaskan bahwa Dia memerintahkan
para Malaikat agar bersujud kepada Adam -'alaihissalām- sebagai bentuk
penghormatan dan pemuliaan, maka mereka segera bersujud kepadanya demi melaksanakan
perintah Allah, kecuali Iblis yang berasal dari bangsa jin. Iblis melawan
perintah Allah yang menyuruhnya bersujud kepada Adam, dan merasa dirinya lebih
baik dari Adam. Dengan begitu Iblis telah berubah menjadi kafir kepada Allah
-Ta'ālā-.
-----
Tafsir
Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh
Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam
Madinah
Wahai Rasul, sebutkanlah kepada pada hamba bagaimana
Allah telah memuliakan dan mengutamakan Adam, saat Allah memerintahkan para
malaikat untuk bersujud kepada Adam sebagai penghormatan baginya. Maka mereka
mentaati-Nya kecuali Iblis yang enggan untuk bersujud dan menampakkan
kesombongannya, sehingga ia menjadi makhluk yang melanggar perintah Allah.
Perintah sujud ini terjadi sebelum Adam diciptakan
dengan sempurna, dengan dalil firman Allah:
فإذا سويته ونفخت فيه من روحي فقعوا له ساجدين
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan
telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud. (Al-Hijr: 29)
-----
Tafsir
as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Kemudian Allah ta’ala memerintahkan kepada mereka
untuk bersujud kepada Adam sebagai suatu penghormatan terhadapnya, dan sebagai
pengagungan dan penghambaan kepada Allah ta’la. Maka mereka semua menaati
perintah Allah tersebut dan mereka semuanya segera bersujud, “kecuali iblis;
dia enggan” dia tidak mau bersujud dan dia takabur terhadap perintah Allah dan
terhadap Adam. Iblis berkata, "Apakah aku harus bersujud kepada orang yang
Engkau ciptakan dari tanah?"
Keengganan ini berasal darinya, dan kesombongan yang
dihasilkan dari kekufuran yang merupakan perkara cakupannya, sehingga akhirnya
jelaslah saat itu permusuhan iblis terhadap Allah dan Nabi Adam serta kekufuran
dan kesombongannya.
Dalam ayat ini terkandung banyak sekali pelajaran yang
dapat diambil dan tanda-tanda kekuasaan Alllah, di antaranya:
Penetapan sifat berfirman (berbicara) bagi Allah
ta’ala serta bahwasanya Allah senantiasa berfirman sekehendakNya dan bahwasanya
Allah senantiasa bersifat berfirman dengan apa yang dikehendaki-Nya dan
berbicara dengan apa yang Dia kehendaki, dan bahwasanya Dia Maha mengetahui
lagi Maha bijaksana.
Dalam ayat ini juga terkandung dalil bahwasanya
seorang hamba bila tidak mengetahui tentang hikmah Allah yang terkandung di
balik beberapa makhluk, dan perintah-perintah, maka wajiblah atasnya
menerimanya saja dan menuduh akalnya yang lemah serta menetapkan bahwasanya
Allah memiliki hikmah di balik itu semua.
Dalam ayat ini juga ada dalil tentang perhatian Allah
terhadap urusan para malaikat dan kebaikan Allah kepada mereka dengan
mengajarkan kepada mereka apa yang mereka tidak tahu, serta peringatan-Nya
kepada mereka akan hal-hal yang tidak mereka ketahui.
Dalam ayat ini terkandung pernyataan akan keutamaan
ilmu dari beberapa segi :
- Bahwasanya Allah mengenalkan kepada para malaikat-Nya
tentang ilmu dan hikmah-Nya.
- Bahwasanya Allah mengemukakan kepada mereka akan
keutamaan Nabi Adam karena ilmu, dan bahwasanya ilmu itu adalah perkara yang
paling baik bagi seorang hamba.
- Bahwasanya Allah memerintahkan kepada para malaikat
untuk bersujud kepada Adam sebagai penghormatan kepadanya ketika jelas
keutamaan ilmunya.
- Bahwasanya ujian bagi orang lain, bila mereka tidak
mampu melakukan ujian itu kemudian Allah memberitahukan jawabannya, maka hal
tersebut adalah lebih utama daripada mengetahui ujian itu sejak semula.
- Mengambil pelajaran dari kondisi kedua bapak moyang manusia
dan jin, dan penjelasan akan keutamaan Adam serta karunia-karunia Allah
terhadapnya serta permusuhan iblis kepadanya, dan pelajaran-pelajaran lainnya.
Referensi : https://www.tafsirweb.com/298-surat-al-baqarah-ayat-34.html