“Hancurnamo ini citra polisi,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo’.
“Apa lagi masalahnya?” tanya Daeng Tompo’.
“Ada Kapolda terjerat kasus narkoba,” jawab Daeng Nappa’.
“Wadduh, kenapa bisa?” tanya Daeng Tompo’.
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 15 Oktober 2022
Obrolan Daeng Tompo' dan
Daeng Nappa':
Ada Kapolda Terjerat
Kasus Narkoba
“Hancurnamo ini citra polisi,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah
Daeng Tompo’.
“Apa lagi masalahnya?”
tanya Daeng Tompo’.
“Ada Kapolda terjerat
kasus narkoba,” jawab Daeng Nappa’.
“Wadduh, kenapa bisa?”
tanya Daeng Tompo’.
“Begitulah. Semua bisa
saja terjadi. Kapolda sebagai jenderal, sebagai pimpinan, seharusnya memberikan
contoh yang baik, eh malah dia yang harus dinasehati,” kata Daeng Nappa’.
“Kapolda yang seharusnya
menjaga citra polisi, justru dia yang merusak citra polisi, citra institusinya,”
timpal Daeng Tompo’.
“Belumpi selesai kasus
Sambo, kasus polisi tembak polisi, muncul lagi kasus Kapolda terjerat narkoba.
Bagaimanami kodong ini negarata’,” ujar Daeng Nappa’.
“Kalau mau perbaiki citra
polisi, maka mulai perekrutan polisi harus dilakukan dengan baik, jujur, dan
sesuai yang seharusnya,” kata Daeng Tompo’.
“Betul, karena selama ini
kita selalu dengar info, bahwa untuk jadi polisi, harus siapkan uang sampai ratusan
juta. Di jalan-jalan juga banyak polisi yang melakukan pungutan liar,” timpal
Daeng Nappa’.
“Itu semuami yang harus
diubah oleh institusi Polri,” kata Daeng Tompo’. (asnawin)
Sabtu, 15 Oktober 2022
------
Obrolan sebelumnya: