PENGURUS DPP IPMI Periode 2022-2027 foto bersama seusai pelantikan, di Perpustakaan Terpadu Kampus Poltekkes Kemenkes, Jl. Monumen Emmy Saelan III, Makassar, Jumat, 23 Desember 2022. (ist)
-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 25 Desember 2022
Catatan dari Pengukuhan
Pengurus DPP IPMI dan Dialog Akhir Tahun (1):
Wartawan,
Sastrawan, ASN, Pengacara, Akademisi dan Politisi Berhimpun di Ikatan Penulis
Muslim Indonesia
Oleh:
Asnawin Aminuddin
Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI) menggelar acara pengukuhan Pengurus
DPP IPMI Periode 2023-2027, dirangkaikan Dialog Akhir Tahun bertema “Prospek
Menulis dan Dakwah 2023” dan soft launching buku “30 Tahun, Sebuah Rahasia”, di
Perpustakaan Terpadu Kampus Poltekkes Kemenkes, Jl. Monumen Emmy Saelan III,
Makassar, Jumat, 23 Desember 2022.
Banyak wartawan,
sastrawan, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berhimpun dalam kepengurusan DPP
IPMI, bahkan pengacara dan politisi (Anggota DPRD) pun turut bergabung. Juga
ada muballigh, akademisi, serta penggiat literasi.
“Mereka-mereka adalah
para penulis yang selama ini produktif berkarya sesuai dengan disiplin ilmunya,”
jelas Ketua Umum DPP IPMI, Muhammad Amir Jaya.
Dia mengatakan, IPMI ingin
menggabungkan berbagai kekuatan menjadi suatu kekuatan yang lebih berdasarkan
pengalaman setiap penulis, misalnya menulis tentang tema kepemimpinan muslim, atau
tema memotret Indonesia dari Makassar.
“Jadi semua penulis
bisa menulis tentang tema itu berdasarkan gaya masing-masing,” Amir Jaya, yang penulis
buku novel Samiri, dan juga telah menulis buku dari berbagai genre.
Pengurus DPP IPMI
Periode 2023-2027 terdiri atas Dewan Penasihat; Dr Suradi Yasil, Dr Mardi Adi
Armin, Drs Mahrus Andis MSi, Hj Sri Rahmi, dan Ir H Aslam Katutu. Konsultan
Hukum; Dr Budiman Mubar SH MH, dan Andi Agus Patra SH.
Ketua Umum: Muhammad
Amir Jaya; Wakil Ketua: Andi Ruhban, Asnawin Aminuddin; Sekretaris Umum:
Syarifuddin Liwang; Wakil Sekretaris: Tofan Arief Wibowo; Bendahara Umum:
Asmira Viskamira; Wakil Bendahara: Yuliaty.
Departemen Sastra: Andi
Marliah (Kordinator), Anwar
Nasyaruddin, Murnih Aisyah, Kasmawati Yakub, Jesi Heny Taroko. Departemen
Komunikasi dan Informasi: Daeng Mangeppek (Kordinator), M Nurwan Muhiddin, M
Syahrul Yasin, Irfan Akbar, Amriati Mutmainna.
Departemen Penerbitan: Irhyl
Makkatutu (Kordinator), Damar Imanakku, Rahman Rumaday. Departemen Seni dan
Budaya: Syahril Ramli Rani (Kordinator) dan Nurbasita.
Sejarah
Berdirinya IPMI
Muhammad Amir Jaya
menjelaskan, dasar hokum berdirinya IPMI mengacu pada seruan Allah SWT yang
tercantum di dalam Al-Qur'an, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah
dari perbuatan mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali
Imran: 104)
IPMI dideklarasikan tahun
2017 oleh lima orang yakni Muhammad Amir Jaya (sastrawan), Hasbullah Said
(cerpenis), Muhammad Ridwan Patta Bone (penulis dan muballig), Daeng Mangeppek
(penulis), dan Rahmat Sony (seniman).
“IPMI didirikan untuk menghimpun
penulis-penulis muslim yang selama ini belum saling kenal mengenal, kecuali
hanya mengenal lewat media melalui karya-karya mereka masing-masing,” kata Amir
Jaya.
Diharapkan melalui
wadah IPMI, semua penulis muslim dari berbagai genre tulisan, penulis opini,
puisi, cerpen, novel, esei dan lain-lain, bisa berkumpul (silaturrahim) dan
mensinergikan potensi yang dimilikinya untuk bisa menghasilkan karya bersama
yang bernilai ibadah di sisi Allah swt.
“Sebagai penulis muslim, diharapkan setiap karya dan buah pena itu bisa menjadi pencerahan batin kepada setiap pembaca. Apa pun karya itu, muaranya bisa bermanfaat bagi orang lain, sehingga seruan Allah SWT seperti yang tercantum dalam Surah Ali Imran, ayat 104, benar-benar menjadi tanggung jawab bagi setiap penulis muslim. Jadi kata kuncinya adalah setiap penulis berdakwah lewat karya-karyanya,” tutur Amir Jaya. (bersambung)
Tulisan bagian 2:
Suradi Yasil Doktor di Usia 73 Tahun, Tetap Menulis di Usia 77 Tahun
Tulisan bagian 3: