---------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 19 Juli 2015
Muktamar
Muhammadiyah dari Makassar ke Makassar
Lagu Mars Muktamar ke-47 Muhammadiyah yang
diciptakan oleh Prof Din Syamsuddin dinyanyikan oleh paduan suara mahasiswa
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, pada pembukaan Rapat Akbar Panitia
Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Aisyiyah, di Arena Sidang Muktamar Muhammadiyah
Kampus Unismuh Makassar, beberapa waktu lalu.
Lagu berjudul “Indonesia Berkemajuan” yang
liriknya diciptakan Din Syamsuddin, dan diaransemen oleh musisi Dwiki Darmawan,
bahkan dua kali dinyanyikan atas permintaan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
“Dalam lagu ini, saya sengaja masukkan
kata Dari Makassar ke Makassar, Khittah jadi Pegangan, karena Makassar sudah
tiga kali jadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah,” ungkap Din.
Makassar menjadi tuan rumah pertama kali
pada Kongres Tahunan ke-21, tahun 1932, yang kemudian menetapkan KH Ibrahim
sebagai Ketua PP Muhammadiyah.
Makassar (waktu itu bernama Ujung Pandang)
kembali menjadi tuan rumah Muktamar ke-38, pada tahun 1971, yang menetapkan KH
AR Fachruddin sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Muktamar Muhammadiyah tahun 1971
di Makassar, juga menghasilkan Khittah Muhammadiyah atau Garis Perjuangan
Muhammadiyah.
Din Syamsuddin juga mengungkapkan bahwa
dirinya pun memasukkan kata “Angin Mammiri berhembus kencang, layar pinisi
lebar berkembang, walau ombak besar menantang, pantang surut ke belakang”,
untuk mengobarkan semangat pantang menyerah kepada warga Muhammadiyah dalam
menghadapi berbagai tantangan.
“Semangat pantang menyerah ini, ingin saya
kobarkan pada Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah di Makassar,”
tandasnya.
Pelopor Gerakan Perempuan
Ketua Umum PP Aisyiyah Noordjanah
Djohantini pada kesempatan yang sama mengatakan, Aisyiyah merupakan pelopor
Gerakan Perempuan di Indonesia.
“Aisyiyah maju antara lain karena selalu
mendapat dukungan dari Muhammadiyah. Buktinya, Muktamar Aisyiyah selalu
dilaksanakan bersamaan dengan Muktamar Muhammadiyah. Ini mungkin agak berbeda
dibandingkan organisasi perempuan yang lain,” papar Noordjannah.
Pelayanan Bagus
Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-47
Muhammadiyah dan Aisyiyah, Syaiful Saleh, dalam laporannya mengatakan pembukaan
muktamar akan dilangsungkan di Lapangan Karebosi Makassar, 3 Agustus 2015, dan
rencananya akan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya, kata Ketua BPH Unismuh
Makassar, Muktamar Muhammadiyah akan dilangsungkan di Kampus Unismuh Makassar,
sedangkan Muktamar Aisyiyah dilaksanakan di Balai Prajurit TNI Jend. M. Jusuf.
“Kesiapan tempat Muktamar Muhamma-diyah
sudah mencapai 85 persen, tetapi insya Allah akan siap pada saat pembukaan,”
kata Syaiful.
Peserta Muktamar Muhammadiyah, lanjutnya,
akan menginap di “Hotel” Menara Iqra Unismuh Makassar, sedangkan peserta Muktamar Aisyiyah akan
menginap di Hotel Condotel.
“Hotel Condotel ini hotel baru dan cukup
mewah. Kami sengaja menempatkan peserta Muktamar Aisyiyah di Hotel Condotel,
karena kami ingin memberi pelayanan yang bagus kepada perempuan dan ibu-ibu
Aisyiyah,” ujar Syaiful yang disambut tawa dan tepuk-tangan peserta rapat
akbar.
Rapat akbar dihadiri ratusan peserta,
terdiri atas panitia pusat, panitia penerima, Pimpinan Daerah Muhammadiyah
(PDM) se-Sulsel, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) se-Sulsel, Pimpinan Amal Usaha
Muhammadi-yah (AUM) se-Sulsel, serta Pimpinan Angkatan Muda Muhammadiyah
Tingkat Provinsi Sulsel, serta sejumlah undangan, termauk Bupati Enrekang,
Muslimin Bando. (asnawin)
---
@copyright Majalah PEDOMAN KARYA, Edisi 1,
Vol. I, Juli 2015