Para politisi dan pengusaha yang kini banyak menjadi pejabat publik seperti gubernur, walikota, bupati, dan anggota dewan (DPR RI, DPRD) tersebut, besar kemungkinan akan memanfaatkan media yang telah dikuasai, untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
-----------
Politisi dan Pengusaha Kuasai Dunia Pers
Para calon wartawan harus berhati-hati memilih perusahaan media yang akan ditempati bekerja, karena sudah banyak media yang dikuasai (diterbitkan atau dibeli) oleh para politisi dan pengusaha.
Para politisi dan pengusaha yang kini banyak menjadi pejabat publik seperti gubernur, walikota, bupati, dan anggota dewan (DPR RI, DPRD) tersebut, besar kemungkinan akan memanfaatkan media yang telah dikuasai, untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Jika itu terjadi, maka wartawan akan menjadi korban pertama, karena idealisme mereka akan terkungkung dan terpaksa :ikut arus” dalam kepentingan politisi atau pengusaha selaku pemilik media.
“Ini patut kita waspadai bersama. Jangan sampai karena kepentingan pemilik media, maka idealisme kita sebagai wartawan menjadi tidak bebas lagi. Jangan sampai wartawan dan media massa tidak independen lagi karena harus tunduk kepada keinginan dan kepentingan politisi atau pengusaha selaku pemilik media,” tandas Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI( Provinsi Sulawesi Selatan, H Zulkifli Gani Ottoh.
Berbicara pada acara pelantikan pengurus PWI Kabupaten Gowa-Takalar, di Gedung Islamic Centre, Takalar, Senin, 8 Juni 2015, Zulkifli mengatakan, persoalan idealisme dan independensi wartawan harus diangkat ke permukaan, karena wartawan dan media massa dituntut melaksanakan fungsi kontrol sosial.
“Bagaimana bisa melaksanakan fungsi kontrol, kalau wartawan dan media massa dikuasai oleh politisi atau pengusaha. Mungkin saja fungsi kontrol itu hanya berlaku untuk lawan-lawan politik si pemilik media, tetapi tidak berlaku bagi si pemilik media bersama kelompoknya,” katanya.
Persoalan lain yang perlu diangkat ke permukaan, lanjutnya, yaitu masalah kesejah-teraan wartawan.
“Sekarang ini banyak sekali media massa, tetapi tidak semua media mampu memberi gaji yang tinggi kepada para wartawannya. Oleh karena itu, para pengelola media harus pandai-pandai melihat dan memanfaatkan peluang, termasuk bermitra dengan pemerintah daerah, agar bisa tetap eksis dan mampu memberi gaji tinggi kepada wartawannya,” ujar Zulkifli. (zt)
-------
@copyright Majalah PEDOMAN KARYA, Edisi 1, Vol. I, Juli 2015
http://www.online-spirit.com/2015/07/langkah-awal-pengurus-pwi-gowa-takalar.html
BalasHapus