PELATIHAN BLOGGER. Sebagian peserta dan pemateri "Pelatihan Blooger dan Penulisan Reportase di Media Sosial", foto bersama di halaman Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar, Sabtu, 5 September 2015. Pelatihan diikuti sekitar 30 peserta yang terdiri atas wartawan dan berbagai komunitas blogger se-Kota Makassar dan sekitarnya. (Foto: Asnawin)
-----------
Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial
Makassar (Pedoman Karya), 7 September 2015.
Sekitar 30 wartawan, blogger, dan “aktivis” media sosial, mengikuti “Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial”, di Ruang Diklat Gedung PWI Sulsel, Sabtu, 5 September 2015.
Pada pelatihan yang dibuka Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Pendidikan, Ismail Asnawi, para peserta mendapat ilmu dan “limpahan” pengalaman dari sejumlah blogger andal.
Oleh Abby Onety (salah seorang peserta) dalam reportasenya di Kompasiana, para pemateri tersebut diperkenalkan dengan nama gaul masing-masing, yakni Bang Hazmi Srondol, dan Kang Arul yang membawakan materi “Ngeblog”, kemudian Mas Rosid dan Mas Syaifuddin Suyuti dengan materi “Seputar Dunia Blogging”.
Selain itu, juga ada Nur Terbit, Mas Ahmed Tsar, dan Bunda Sitti Rabiah, yang semuanya berhimpun dalam organisasi Blogger Reporter Indonesia atau BRID.
BRID inilah yang berinisiatif mengadakan Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial, dengan bekerjasama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Selatan.
Sebelum para blogger andal tersebut berbagi ilmu, Wakil Ketua PWI Sulsel, Ismail Asnawi, terlebih dahulu memberikan sambutan dengan antara lain mengingatkan tiga hal yang mesti dipegang teguh dalam penulisan jurnalistik, yaitu kualitas, moralitas, dan integritas.
Kang Arul dalam paparannya mengatakan, ngeblog selain dapat mendatangkan pundi-pundi uang, juga sebagai ladang menebar ilmu untuk beramal, sekaligus mengasah pengetahuan dan keterampilan.
“Seorang blogger yang sukses itu butuh proses. Mulailah menulis dari sekarang,” katanya.
Kepada wartawan yang menjadi peserta pelatihan, Kang Arul mengatakan, pekerjaan wartawan adalah pekerjaan menulis, dan seorang yang suka menulis bisa menerbitkan buku.
“Tunggu apa lagi? Ayo kita buat buku,” lanjutnya.
Dia mengatakan, seorang wartawan yang ingin menjadi blogger harus bisa memposisikan diri, kapan sebagai blogger dan kapan sebagai wartawan.
“Yang jelas, jika menulis sebagai wartawan, ikutilah aturan jurnalistik. Jika menulis sebagai blogger, ikutilah aturan ngeblog. Karena pekerjaan ini sama-sama menulis, tetapi ada faktor pembeda. Dalam hal ini, ada sisi luar biasa yang dimiliki oleh seorang wartawan yang tidak dimiliki oleh blogger,” tutur Kang Arul.
------------
Kang Arul (kanan) didampingi Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Pendidikan, Ismail Asnawi, membawakan materi dan berbagi pengalaman pada Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial, di Ruang Diklat Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31 Makassar, Sabtu, 5 September 2015. (Foto: Asnawin)
---------
Belajarlah membuat blog untuk menulis, katanya, dan menulislah hal hal yang dirasakan tetapi jangan memaksakan diri untuk menulis jika sedang tidak mood, karena akibatnya akan gagal.
“Kelebihan blog adalah bagimana kita meramu tulisan sehingga membuat orang betah membaca. Gaya menulis story telling akan diburu pembaca karena pemilihan kata yang menarik. Memasukkan foto dan link video dalam konten tulisan adalah salah satu cara seorang blogger untuk membuai pembacanya,” papar Kang Arul.
Blog yang Menghasilkan Duit
Founder Blogger Reporter Indonesia (BRID), Hamzil Srondol berbagi contoh kriteria blogger yang menghasilkan duit, antara lain konten tulisannya dibuat bergaya story telling (gaya bertutur atau gaya bercerita) yang dalam bahasa jurnalis, dinamakan sebagai feature.
“Tulisan dengan gaya bercerita akan membuat pembaca terbuai secara emosional. Alhasil, para pembaca akan betah membaca hingga akhir,” ungkapnya.
-----------
Founder Blogger Reporter Indonesia (BRID), Hamzil Srondol (tengah) didampingi Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Pendidikan, Ismail Asnawi (paling kiri), dan Nur Terbit dari BRID, saat membawakan materi pada Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial, di Ruang Diklat Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31 Makassar, Sabtu, 5 September 2015. (ist)
-------
Kriteria lainnya yaitu penjiwaan tulisan yang kuat. Tulisan yang berhasil membuat pembaca turut serta atau terlarut dalam setiap alur kisah, akan membuat pembaca betah berlama-lama.
“Postingan blog yang bagus adalah ketika mampu membuat pembaca betah hingga minimal tujuh detik pada setiap postingan,” kata Hamzil.
Blogger juga harus pintar menyesuaikan platform blog yang dibuat, tampilan blog harus menarik, dan konten blog dilengkapi ilustrasi berupa foto atau video sebagai penunjang tulisan.
Tentang tips menulis reportase di blog, Hamzil mengatakan, blogger terlebih dahulu harus menentukan ide atau keyword sebagai gagasan tulisan. Kemudian melengkapi dengan plotting untuk membangun emosi pembaca saat menjiwai tulisan.
Blogger juga harus melakukan riset, karena tulisan tanpa riset akan menjadi hambar. Selanjutnya, tetap menggunakan rumus 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how), dan genapi dengan pengalaman blogger saat mendatangi event/kegiatan.
“Usahakan agar plotting tulisan tetap terjaga. Tambahkan foto atau video untuk mendukung akurasi tulisan. Buat agar blog kita SEO friendly; sehingga mudah mendapati ranking teratas dalam pencarian google, serta sesuaikan platform agar user experience mudah dipahami oleh pembaca,” papar Hamzil.
Sekalian Berlibur
Nur Terbit dan Usamah Kadir (Anggota Dewan Kehormatan Daerah PWI Sulsel) selaku pemprakarsa kegiatan pelatihan mengatakan, ide diadakannya pelatihan berawal dari perbincangan di Facebook.
“Awalnya saya berencana pulang kampung di Sulsel. Kemudian saya sampaikan kepada teman-teman blogger di Jakarta. Kebetulan mereka punya banyak program, antara lain mengadakan pertemuan dengan sesama blogger, berbagi melalui pelatihan, dan sekalian beribur. Mereka ternyata merespons baik. Saya lalu menyampaikan kepada Pak Uka (Usamah Kadir) dan akhirnya jadilah pelatihan blogger secara gratis ini,” tutur Nur Terbit.
Peserta Pelatihan
Abdillah S.A.S, dalam reportasenya di buttasalewangang.com, menyebutkan bahwa peserta dari Kabupaten Maros merupakan para blogger yang tergabung dalam Komunitas Blogger Maros atau KBM.
Mereka adalah Ilham Halimsyah (@ihsyah), Abdillah.S.A.S (@Abdhi_Tux), Muhammad Nur Samad (@samaddadrana), Andi Hasbi Jaya (@HasbiTubeHD), Ismail Nurdin (@IsmailNurdin), dan Muhammad Islamuddin (@illank_jie).
-----
Salah seorang peserta mengajukan pertanyaan pada Pelatihan Blogger dan Menulis Reportase di Media Sosial, di Ruang Diklat Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31 Makassar, Sabtu, 5 September 2015. (Foto: Abdillah SAS)
--------
“Mereka semua adalah anggota kbm dari berbagai kalangan. Ada yang murni blogger, dan ada juga basic jurnalistik dan mengerti blogger,” kata Abdillah.
Peserta lain yang sempat terpantau, yaitu Hasan Kuba, Supriadi Syarifuddin, Gunt Sumedi, Ibrahim Manisi, Vita Masli, dan Nurfaisyah. (win)
-------