KETUA BARU. Ketua PWI Sulsel periode 2015-2020, Agussalim Alwi Hamu (berdiri kedua dari kanan), didampingi Ketua DKP PWI Sulsel Zulkifli Gani Ottoh (kedua dari kiri) Pimpinan sidang Munjin Ashari (paling kiri) dan HL Arumahi, memberikan sambutan singkat seusai perhitungan suara pada Konferprov PWI Sulsel, di Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar, Sabtu, 31 Oktober 2015, (Foto: Asnawin Aminuddin)
-----------
Pemilihan Ketua PWI Sulsel Yang Melelahkan
Oleh:
Asnawin Aminuddin
(Pengurus
PWI Sulsel periode 2010-2015)
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memang
bukan organisasi partai politik, tetapi pemilihan ketua dan pengurus baru tidak
jauh berbeda dengan pemilihan ketua dan pengurus baru organisasi partai politik.
Setidaknya, begitulah yang terjadi pada
pemilihan Ketua PWI Sulsel. Dalam tiga Konferensi Provinsi (Konferprov)
terakhir (2006, 2010, 2015), selalu terjadi persaingan ketat sehingga terbentuk
dua atau tiga kubu.
Pada Konferprov PWI Sulsel tahun 2006
(waktu itu masih bernama Konferensi Cabang disingkat Konfercab), Zulkifli Gani
Ottoh (Harian Fajar) bersaing dengan HL Arumahi (Harian Pedoman Rakyat).
Hasilnya, Zugito-sapaan Zulkifli Gani Ottoh-terpilih jadi ketua (periode
2006-2010).
Empat tahun kemudian, Zugito kembali
maju sebagai calon ketua dan bersaing dengan Burhanuddin Amin (Indonesia Pos
grup) yang tidak lain Ketua Tim Sukses Zugito pada Konfercab 2006). Hasilnya,
Zugito kembali terpilih menjadi Ketua PWI Sulsel periode 2010-2015.
Berbeda dengan Konfercab PWI Sulsel
2006, Konfercab PWI Sulsel 2010 berbuntut panjang, karena Burhanuddin Amin
melaporkan Zulkifli Gani Ottoh ke pihak berwajib dan keduanya pun berseteru
dalam tempo yang cukup lama.
Kasus tersebut bahkan sempat memaksa Penasehat
PWI Pusat, Dewan Kehormatan PWI Pusat, dan PWI Pusat, turun tangan guna
menengahi. Kasus tersebut akhirnya tidak sampai ke meja persidangan, tetapi Burhanuddin
Amin kemudian mengundurkan diri sebagai anggota PWI.
Pengunduran diri Burhanuddin Amin
tersebut cukup mengagetkan, karena beliau termasuk salah satu dedengkot PWI
Sulsel. Wartawan senior ini pernah menjadi Sekretaris PWI Sulsel, Wakil Ketua
PWI Sulsel, dan juga sukses melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk mendirikan
Perpustakaan Pers PWI Sulsel.
Tiga Kubu
Kalau pada Konfercab PWI Sulsel 2006 dan
2010 hanya terdiri atas dua kubu, maka pada Konferprov PWI Sulsel 2015,
terbentuk tiga kubu, yakni kubu HM Dahlan Abubakar (Kelompok Bersama Wartawan Indonesia
yang diukung sejumlah media cetak mingguan dan bulanan, serta sejumlah wartawan
senior), kubu Agussali Alwi Hami (Harian Fajar grup), dan kubu Andi Pasamangi Wawo
(didukung media mingguan dan bulanan).
HM Dahlan Abubakar berpasangan dengan M Dahlan
Kadir (Pemred SKU Tegas) sebagai calon Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP)
PWI Sulsel, Agussalim Alwi Hamu berpasangan dengan Zulkifli Gani Ottoh, dan
Andi Pasamangi Wawo (SKU Matahari Timur) berpasangan dengan Rifai Manangkasi
(Bugis Pos Online).
Ketiga kubu bersaing cukup ketat dan
berupaya menggaet dukungan sebanyak-banyaknya. Mereka mengadakan beberapa kali
pertemuan, mereka saling sindir, dan mereka mengadakan deklarasi.
Rumah Besar
Wartawan
Kubu HM Dahlan Abubakar melakukan
deklarasi yang dirangkaikan dengan Bimbingan Teknis Uji Kompetensi Wartawan
(UKW) di Gedung MULO Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Jl Jenderal
Sudirman, Makassar, Senin 12 Oktober 2015.
UKW yang digratiskan kepada seluruh
peserta tersebut, kemudian dilangsungkan di Hotel The One, Jl Gunung Latimojong
Makassar, Ahad, 25 Oktober 2015, dan dihadiri Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani
Ottoh, serta penguji dari PWI Pusat dipimpin Marah Sakti Siregar.
Selain mengadakan UKW gratis, kubu HM
Dahlan Abubakar juga menyewa sejumlah kamar pada salah satu hotel di Makassar
untuk menampung para pendukungnya, terutama yang berasal dari berbagai kota dan
kabupaten di Sulsel.
Dalam berbagai kesempatan, Dahlan Abubakar
yang mantan Pemred Harian Pedoman Rakyat), mengatakan, PWI sebagai organisasi
wartawan pertama dan terbesar di Indonesia seharusnya menjadi rumah besar bagi
para wartawan. Gedung PWI Sulsel juga sebaiknya dibuat terbuka dengan berbagai
fasilitas pendukung bagi para wartawan.
"Kalau diberi amanah sebagai Ketua
PWI Sulsel (periode 2015-2020), maka saya akan jadikan Gedung PWI Sulsel (di
Jalan AP Pettarani 31, Makassar) sebagai rumah besar bagi para wartawan,"
tandasnya.
Mau Dibawa
Kemana PWI
Kubu Agussalim Alwi Hamu agak terlambat
melakukan sosialisasi, karena Agussalim baru mengikuti UKW pada pertengahan
Oktober 2015 yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi calon Ketua PWI.
Sebelumnya diisukan bahwa Agussalim Alwi
Hamu tidak memenuhi syarat sebagai calon Ketua PWI Sulsel, karena beliau
tergolong masih belia untuk ukuran Ketua PWI Sulsel, bukan wartawan murni
(tidak pernah menjadi reporter yang melakukan peliputan sebagaimana wartawan
pada umumnya, dan semata-mata karena beliau adalah anak kandung dari HM Alwi
Hamu yang Chairman Fajar Grup dan mantan Ketua PWI Sulsel), serta belum pernah
menjadi pengurus harian PWI Sulsel.
Karena berbagai macam kendala tersebut,
Agussalim terlambat mengambil keputusan. Karena keterlambatan itu pula, Fajar
Grup mencoba mendorong Salim Jati Mamma (Harian Ujungpandang Ekspres) sebagai
calon Ketua PWI Sulsel, tetapi tampaknya kurang mendapat respon dari anggota
PWI Sulsel.
Mappiar HS (juga dari Harian
Ujungpandang Ekspres) yang mantan Sekretaris PWI Sulsel, kemudian menyatakan
diri siap maju sebagai Calon Ketua PWI Sulsel, tetapi keinginan dan kesiapan
tersebut menjadi mentah karena Agussalim Alwi Hamu (Dirut PT Media Fajar Koran)
akhirnya menyatakan diri siap melanjutkan kepemimpinan Zugito.
Kubu Agussalim kemudian mengadakan
berbagai pertemuan, termasuk dengan mengundang sejumlah wartawan non-Fajar
grup. Selanjutnya, mereka melakukan deklarasi di Hotel Swissbel, Jl Adhyaksa
Baru, Makassar, Kamis, 22 Oktober 2015.
Dalam deklarasi tersebut, kubu Agussalim
Alwi Hamu memasang backdrop besar dengan tulisan besar: Mau Dibawa Kemana PWI 2015?
Setelah melakukan deklarasi, kubu
Agussalim kembali mengundang sejumlah wartawan untuk makan malam bersama di
Restoran Pualam, pertigaan Jl Daeng Tompo – Jl Muchtar Lutfi, Makassar, Kamis,
29 Oktober 2015.
Selain itu, kubu Agussalim juga
memboking sejumlah kamar hotel untuk menampung wartawan pendukungnya yang
berasal dari berbagai kabupaten dan kota se-Sulsel.
Koran Kecil Bisatonji
Kubu Andi Pasamangi Wawo yang
berpasangan dengan Rifai Manangkasi juga melakukan berbagai upaya untuk
menggaet dukungan. Mereka didukung oleh sejumlah wartawan mingguan dan bulanan.
Duet ini menggunakan tagline “ARIF” yang
merupakan singkatan dari Andi Pasangan Wawo – Rifai Manangkasi. Karena didukung
media cetak mingguan dan bulanan yang beroplah kecil, karena duet ARIF ini
menjual kalimat “Koran Kecil Bisatonji.”
Kubu ARIF ini kemudian mengadakan acara
deklarasi di Balqis Resto, Panakkukang Square, Makassar, Jumat, 23 Oktober 2015,
yang dihadiri Ketua PWI Sulsel Zulkifli Gani Ottoh, Sekretaris PWI Sulsel Andi Amran, Ahli Pers
dari Dewan Pers Yonathan Mandiangan, wartawan senior Usdar Nawawi, serta
sejumlah pimpinan media dan undangan lainnya.
“Saya maju sebagai calon Ketua PWI
Sulsel, terutama untuk mempersatukan wartawan agar fungsi dan peran yang
diemban dapat dioptimalkan. Kita tidak ingin ada dikotomi antara wartawan
harian dan wartawan mingguan, karena pada dasarnya semua wartawan memiliki
tugas dan tanggungjawab yang sama,” tandas Andi Pasamangi Wawo.
Dua Putaran
Ketiga kubu ini kemudian bertarung pada
Konferprov PWI Sulsel, di Gedung PWI Sulsel, Jl AP Pettarani 31, Makassar,
Jumat, 30 Oktober 2015, yang pembukaannya dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul
Yasin Limpo, Kapolda Sulsel Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar, Ketua PWI Pusat Margiono,
Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Ilham Bintang, serta ratusan undangan lainnya.
Pertarungan dimulai dengan hujan
interupsi pada acara Pembahasan Peraturan dan Tata Tertib Konferprov PWI Sulsel
yang dipimpin Yonathan Mandiangan. Suasana sempat memanas karena dalam
interupsi tersebut juga terungkap berbagai hal yang selama ini menjadi rahasia
bersama pengurus dan anggota PWI Sulsel.
Hujan interupsi kembali terjadi pada
acara Laporan Pertanggungjawaban Pengurus PWI Sulsel periode 2015-2020 yang
dibacakan Zulkifli Gani Ottoh.
Karena lamanya pembahasan Tatib
Konferensi dan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus PWI Sulsel, maka acara Pemilihan
Ketua PWI Sulsel dan Ketua DKP PWI Sulsel yang semula dijadwalkan pukul 14.35
Wita, akhirnya baru bisa dimulai pada pukul 20.00 Wita.
Acara pemilihan diawali dengan
pengusulan nama calon Ketua PWI Sulsel dan nama calon Ketua DKP PWI Sulsel. Maka
terpilihlah tiga nama calon Ketua PWI Sulsel dan juga tiga nama calon Ketua DKP
PWI Sulsel.
Calon Ketua PWI Sulsel, yaitu Andi
Pasamangi Wawo, HM Dahlan Abubakar, dan Agussalmi Alwi Hamu, sedangkan calon
Ketua DKP PWI Sulsel yaitu Zulkifli Gani Ottoh, Rifai Manangkasi, dan Dahlan
Kadir.
Acara pemilihan dipimpin oleh Munjin
Ashari (Fajar grup), Irianto Amama (Ketua PWI Kabupaten Maros-Pangkep), dan HL
Arumahi (pendukung HM Dahlan Abubakar).
Pemilihan pun kemudian dilangsungkan
dengan memanggil satu per satu Anggota Biasa PWI yang memiliki hak memilih dan
dipilih. Panitia menyediakan enam bilik suara. Dalam pemilihan tersebut, juga
sempat terjadi protes, sehingga ada beberapa peserta yang akhirnya batal
menggunakan hak suaranya.
Pemilihan dan perhitungan suara pun
molor hingga pukul 02.15 Wita. Setelah dilakukan pemilihan dan perhitungan
suara, ternyata belum ada calon yang memperoleh suara lebih dari 50 persen,
sehingga terpaksa pemilihan dilakukan dalam dua putaran
Pada pemilihan putaran pertama,
Agussalim Alwi Hamu memperoleh 157 suara, Dahlan Abubakar 153 suara, dan Andi
Pasamangi Wawo 51 suara. Dengan demikian, pada putaran kedua, Agussalim Alwi
Hamu akan bersaing dengan Dahlan Abubakar.
Perolehan suara calon Ketua DKP PWI
Sulsel juga belum ada yang mencapai 50 persen tambah satu, sehingga juga
dilakukan pemilihan putaran kedua. Tiga calon ketua DKP yang bersaing yaitu
Dahlan Kadir, Rifai Manangkasi, dan Zulkifli Gani Ottoh. Calon yang maju ke
putaran kedua adalah Dahlan Kadir dan Zulkifli Gani Ottoh.
Beda Tujuh Suara
Seusai pemilihan putaran pertama, kubu
Agussalim Alwi Hamu dan kubu Dahlan Abubakar pun masing-masing berupaya melobi
kubu Andi Pasamangi Wawo. Lobi berlangsung hingga pagi hari, kemudian berlanjut
hingga menjelang pemilihan putaran kedua pada Sabtu siang, 31 Oktober 2015.
Dalam lobi tersebut sempat berkembang
isu bahwa kubu Agussalim Alwi Hamu menyiapkan uang puluhan juta rupiah jika
kubu Andi Pasamangi Wawo bersedia mengalihkan dukungannya kepada kubu
Agussalim, namun isu tersebut ditepis oleh kedua pihak.
Upaya lain yang dilakukan oleh kedua
kubu yang maju pada putaran kedua, yaitu memanggil kembali para pemilih yang
sebagian sudah kembali ke daerah masing-masing pada Jumat malam setelah mereka
menggunakan hak pilihnya.
Penulis dan beberapa peserta Konferprov memilih tidur di Masjid Wartawan PWI Sulawesi Selatan yang berada di area Gedung PWI Sulsel,
Acara pemilihan putaran kedua pun
dilanjutkan pada Sabtu, 31 Oktober 2015, sekitar pukul 10.00 Wita. Suasana
kembali tegang, karena kini hanya dua kubu yang bersaing, yakni duet Dahlan
Abubakar – Dahlan Kadir, serta duet Agussalim Alwi Hamu – Zulkifli Gani Ottoh.
Pemungutan suara berlangsung hingga
sekitar pukul 15.00 Wita, kemudian acara diskorsing untuk shalat ashar dan
dilanjutkan kembali pada pukul 16.00 Wita untuk perhitungan suara.
Saat perhitungan suara berlangsung,
terjadi kejar-mengejar suara antara Agussalim Alwi Hamu dengan Dahlan Abubakar.
Suasana pun menjadi tegang, apalagi pada detik-detik terakhir.
Setelah jelas bahwa Agussalim Alwi Hamu
unggul dari Dahlan Abubakar, maka bergemuruhlah suara tepuk-tangan meriah dan
teriakan dari kubu Agussalim, kemudian beramai-ramailah orang menyalami
Agussalim yang terpilih sebagai Ketua PWI Sulsel periode 2015-2020.
Hasil perhitungan suara, Agussalim Alwi
Hamu memperoleh 187 suara, sedangkan Dahlan Abubakar memperoleh 180 suara (tidak
termasuk beberapa suara yang batal atau abstain). Dengan demikian, Agussalim
unggul tujuh suara dari Dahlan Abubakar.
Pada pemilihan Ketua DKP PWI Sulsel,
Zulkifli Gani Ottoh unggul jauh atas Dahlan Kadir. Zugito meraih 194 suara,
sedangkan Dahlan Kadir meraih 151 suara.
Total jumlah yang diperebutkan yaitu 170
suara. Beberapa suara dinyatakan batal atau abstain, baik pada pemilihan Ketua
PWI Sulsel, maupun pada pemilihan Ketua DKD PWI Sulsel.
Meskipun kalah, Dahlan Abubakar tetap
tenang dan juga banyak orang yang datang menyalaminya, bahkan tidak sedikit
yang memeluknya dengan haru. Agussalim juga tampak mendatangi Dahlan Abubakar
dan memeluknya.
Pengurus
Harian
Setelah pemilihan Ketua PWI Sulsel dan
Ketua DKP PWI Sulsel, acara dilanjutkan dengan pemilihan formatur, dan hasilnya
Agussalim yang otomatis sebagai ketua formatur kemudian didampingi empat
formatur lainnya, yakni Zulkifli Gani Ottoh, Ismail Asnawi, Mappiar HS, dan
Anwar Sanusi.
Hasil rapat formatur, Ketua PWI
Sulsel didampingi lima wakil ketua, Sekretaris Anwar Sanusi dan didampingi dua
wakil sekretaris, serta Bendahara Selly Lestari didampingi seorang wakil
bendahara.
Tags
Liputan Utama