PENGURUS BARU PWI Sulsel masa bakti 2015-2020, didominasi wajah baru. Dari 11 pengurus harian, delapan di antaranya merupakan wajah baru, dan hanya tiga wajah lama. Ke-8 wajah baru tersebut ialah Agussalim Alwi Hamu (ketua), Mappiar HS, Salim Djati Mamma, Fredrich C Kuen, Muchtar Arifuddin (wakil ketua), Anwar Sanusi (sekretaris), Sutati Sabban Miru, dan Jabal Noor (wakil sekretaris). (Foto: Asnawin Aminuddin)
------------
Rabu, 04 November 2015.
Pengurus PWI Sulsel Masa Bakti 2015-2020
- Tiga Wajah Lama, Delapan Wajah Baru
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Pengurus baru Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Selatan, masa
bakti 2015-2020, didominasi wajah baru. Dari 11 pengurus harian, delapan di
antaranya merupakan wajah baru, dan hanya tiga wajah lama.
Ke-8 wajah baru tersebut ialah Agussalim Alwi Hamu (ketua / Harian Fajar), Mappiar HS (Wakil Ketua
Bidang Organisasi / Fajar Grup), Salim Djati Mamma (Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan / Fajar Grup), Fredrich
C Kuen (Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan / LKBN Antara), Muchtar Arifuddin (Wakil Ketua
Bidang Kerjasama / Fajar Grup).
Anwar Sanusi (sekretaris / SKU Makassar Pena), Sutati Sabban Miru (Wakil
Sekretaris I / RRI Makassar), dan Jabal Noor (Wakil Sekretaris II).
Dari delapan wajah
baru tersebut, hanya Mappiar yang pernah masuk jajaran pengurus harian. Mappiar
adalah Sekretaris PWI Sulsel periode 2010-2015, namun diberhentikan di tengah
jalan karena aktif sebagai pengurus partai politik dan juga pernah maju sebagai
calon legislator DPRD Sulsel.
Tiga wajah lama
yang bertahan sebagai pengurus harian, yaitu Ismail Asnawi (pensiunan TVRI Sulsel), yang tetap menjabat Wakil
Ketua Bidang Pendidikan, kemudian Selly Lestari yang sebelumnya menjabat Wakil
Bendahara, kini “naik kelas” menjadi Bendahara, serta Anwar Mahendra yang
sebelumnya menjabat Wakil Sekretaris, kini menjabat Wakil Bendahara.
Ismail Asnawi pada
periode 2010-2015 masuk sebagai Wakil Ketua Bidang Pendidikan pada pertengahan
periode, karena Nur Syamsu Sultan mengundurkan diri (non-aktif) sebagai
pengurus.
Pada periode
2010-2015, Nurhayana Kamar yang menjabat Bendahara, juga mengundurkan diri di
tengah jalan, tetapi pengunduran dirinya ditolak oleh pengurus, karena dia diharuskan mempertanggungjawabkan laporan pengelolaan keuangan / kas PWI Sulsel. Meskipun
pengunduran dirinya ditolak, Nurhayana tetap tidak aktif dan akhirnya dinyatakan
sebagai Bendahara Non-aktif.
Penasehat PWI
Selain pengurus
harian, kepengurusan juga didampingi sejumlah penasehat. Pada periode 2015-2020
ini, Penasehat PWI Sulsel terdiri atas Nurdin Mangkana, Lutfi Qadir, Andi Tonra
Mahie, Ronald Ngantung, Andi Pasamangi Wawo, Julius, Herry Contessa, Syarifuddin
May, dan Rusli Sumara.
Berbeda dengan
pengurus, Penasehat PWI tidak memiliki struktur, karena memang tidak bekerja
secara operasional sebagaimana pengurus.
Dewan Kehormatan
Zulkifli Gani Ottoh
yang dua periode menjabat Ketua PWI Sulsel (2006-2010, 2010-2015) terpilih
sebagai Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Sulsel periode 2015-2020,
menggantikan Ronald Ngantung.
Sekretaris DKP PWI
Sulsel dijabat Yonathan Mandiangan, yang pada periode 2010-2015 sempat menjadi
anggota Dewan Kehormatan, namun kemudian mengundurkan diri di tengah jalan.
Dewan Kehormatan dilengkapi tiga anggota, yaitu Nur Syamsu Sultan (mantan Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Pendidikan), Rifai Manangkasi (mantan Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Pembelaan Wartawan), dan Mustawa Nur. (asnawin)
Dewan Kehormatan dilengkapi tiga anggota, yaitu Nur Syamsu Sultan (mantan Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Pendidikan), Rifai Manangkasi (mantan Wakil Ketua PWI Sulsel Bidang Pembelaan Wartawan), dan Mustawa Nur. (asnawin)
Tags
Liputan Utama
JAGALAH KEHORMATAN DEWAN KEHORMATAN PWI
BalasHapus...
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Dewan Kehormatan PWI, harus menjaga kehormatannya dan kehormatan PWI
...
Jangan sampai kehormatan itu ternoda dan turut menodai PWI.
..
-- Tetaplah jadi anggota Dewan Kehormatan, jangan urusi urusan pengurus PWI. Jangan sampai hanya nama Anggota Dewan Kehormatan, tapi kenyataannya terlibat dalam aktivitas keseharian pengurus PWI....
...
Sungguh TIDAK TERHORMAT, kalau Anggota Dewan Kehormatan, masih tergoda atau masih merasa diri sebagai pengurus PWI, dan kemudian terlibat dalam berbagai kegiatan pengurus PWI...