RUMAH CEMARA mengadakan Pelatihan Liputan bertajuk “Diskursus War on Drugs: Upaya Mereporoduksi Pengetahuan tentang Narkoba melalui Media”, di Hotel d’Maleo, Jl Pelita Raya, Makassar, Selasa, 8 Desember 2015. Tampak Tri Irwanda M (Media Officer Rumah Cemara) saat memandu kegiatan (foto atas), dan sejumlah peserta foto bersama dengan pemandu kegiatan (foto bawah). (dok. Pedoman Karya)
-----------
Rabu, 09 Desember 2015
Perang terhadap
Narkoba Belum Pernah Dimenangkan
Makassar, (PEDOMAN KARYA). Gerakan dan
cita-cita “Indonesia Bebas Narkoba 2015” ternyata gagal total. Perang terhadap
narkoba selama lebih dari 40 tahun pun belum pernah dimenangkan, bahkan
kekalahan dalam perang melawan narkoba itu setiap tahun diperingati pada 26
Juni.
Penangkapan besar-besaran gembong
narkoba dan konsumen narkoba, eksekusi mati, penolakan grasi puluhan terpidana
mati kasus narkoba, serta status “Negara Darurat Narkoba” oleh Presiden RI
tahun 2014, yang diberitakan oleh berbagai media massa, ternyata tidak
menyurutkan peredaran narkoba di Indonesia.
Sehubungan dengan itulah, Rumah Cemara (organisasi
berbasis masyarakat di Jawa Barat, dan sebagai unit kerja dari Insan Hamdani
Foundation, yang didirikan pada 1 Januari 2003 oleh lima pecandu narkoba pulih)
mencoba menawarkan atau menyuarakan wacana alternatif selain perang terhadap
narkoba, yaitu pengendalian dan regulasi.
Tawaran itulah yang disampaikan dan dibahas
dalam Pelatihan Liputan bertajuk “Diskursus War on Drugs: Upaya Mereporoduksi
Pengetahuan tentang Narkoba melalui Media”, di Hotel d’Maleo, Jl Pelita Raya,
Makassar, Selasa, 8 Desember 2015.
Pelatihan yang diadakan oleh Rumah
Cemara bekerjasama Grafik Hijau Indonesia Makassar, dihadiri sekitar 20 wartawan
berbagai media cetak, media elektronik, dan media online.
Pelatihan yang dikemas dalam bentuk
diskusi tersebut, dipandu oleh Tri Irwanda M (Konsultan Media Rumah Cemara), Patri Handoyo (Konsultan Penelitian Rumah Cemara), dan Zulkarnain
Hamson (Manajer Eksekutif Grafik Hijau Indonesia).
Salah satu poin penting yang dihasilkan
dalam pertemuan itu adalah harapan agar merancang pemberitaan napza yang
proposal dan nonrepresif, dengan mencari isu menarik tentang narkoba dan
mengemas pemberitaan yang bernuansa “regulasi” atau pengendalian, bukan semata
pelarangan narkoba. (hs/win)
Tags
Liputan Utama