WALIKOTA Makasar Mohammad Ramdhan Pomanto memaparkan hasil-hasil pembangunan dalam satu tahun tujuh bulan pemerintahannya, pada acara Refleksi Akhir Tahun Pemerintah Kota Makassar 2015, di Hotel Sahid Makassar, Selasa, 29 Desember 2015. (Foto: Asnawin Aminuddin)
--------
Selasa,
29 Desember 2015
Tantangan
Terbesar Walikota Makassar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengakui bahwa tantangan terbesar
yang ia hadapi adalah pikiran-pikiran instan dari berbagai elemen masyarakat.
"Masyarakat kadang-kadang tidak
menghargai proses, tetapi mau langsung melihat hasilnya," katanya pada
acara Refleksi Akhir Tahun Pemerintah Kota Makassar 2015, di Hotel Sahid
Makassar, Selasa, 29 Desember 2015.
Pernyataan tersebut diungkapkan
menanggapi hasil survey kinerja dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap hasil
pembangunan dalam satu tahun pertama pemerintahan Mohammad Ramdhan Pomanto –
Syamsu Rizal yang dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Makassar pada 8
Mei 2014.
“Hasil survey itu kadang-kadang berbeda
dengan kenyataan-kenyataan di lapangan. Kinerja itu harus diukur di akhir, bukan
di sela-sela, bukan di pertengahan. Kalau surveynya dilakukan di pertengahan,
maka hasilnya pasti tidak akan terlihat,” tandas Dhanny Pomanto–sapaan akrab
Mohammad Ramdhan Pomanto.
Dia kemudian memaparkan berbagai hasil
pembangunan yang telah dicapai sesuai Visi Pemerintahan Kota Makassar, yakni Makassar
Kota Dunia yang Nyaman untuk Semua, serta misi yang dibuat untuk mencapai visi
tersebut.
Misi yang dibuat oleh duet Dhanny
Pomanto – Deng Ical (sapaan akrab Syamsu Rizal), yaitu (1) merekonstruksi nasib
rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia, 92) merestorasi tata ruang
kota menjadi kota nyaman berstandar dunia, serta mereformasi pemerintahan
menjadi pelayanan publik standar dunia bebas korupsi.
“Dalam satu tahun tujuh bulan, PAD
(pendapatan asli daerah) Kota Makassar sudah menembus Rp1 triliun. Target PAD
tahun 2016 sebesar Rp1,3 triliun,” ungkap Dhanny, seraya menambahkan bahwa
Makassar sebagai kota jasa telah memiliki 635 hotel dan kurang lebih 900
restoran. (as)