IN MEMORIAM. Penampilannya sederhana dan tidak banyak bicara, tetapi hampir sepanjang kariernya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), Syamsuddin selalu mendapat jabatan di pemerintahan, mulai Kepala Sub Bagian hingga Sekretaris Daerah. Malah sebelum pensiun pun, ia masih mendapat jabatan sebagai wakil bupati.
-------
PEDOMAN
KARYA
Makassar,
Senin, 18 Januari 2016
In Memoriam
Syamsuddin:
Kecerdasan
Seorang Birokrat
Penampilannya sederhana dan tidak banyak
bicara, tetapi hampir sepanjang kariernya sebagai pegawai negeri sipil (PNS)
atau Aparatur Sipil Negara (ASN), ia selalu mendapat jabatan di pemerintahan,
mulai Kepala Sub Bagian hingga Sekretaris Daerah. Malah sebelum pensiun pun, ia
masih mendapat jabatan sebagai wakil bupati.
Begitulah perjalanan hidup H Syamsuddin
SH MH, mantan Wakil Bupati Bulukumba (2010-2015) yang meninggal dunia di
Makassar, Sabtu, 16 Januari 2016, dan dimakamkan di Bulukumba pada hari yang sama.
Pria kelahiran Bulukumba, 5 Mei 1953,
terangkat menjadi pegawai negeri sipil pada usia 20 tahun, tepatnya pada 1983
di Kementerian Dalam Negeri, dan ditempatkan di Kantor Gubernur Sulawesi
Tenggara (Sultra).
Baru dua tahun menjadi PNS, suami dari Hj
Sanawiyah dan ayah dari dua anak ini, sudah langsung mendapat jabatan sebagai Pejabat
Kasubag Perencanaan dan Perundang-undangan, pada bagian Tata Usaha Direktorat
Sosial Politik Pemprov Sultra (1985).
Empat tahun kemudian (1989), Syamsuddin mendapat
jabatan sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Kesatuan Bangsa Sosial dan
Politik Pemkab Bulukumba (1989).
Selanjutnya, alumni SDN 179 Wt Rumbia
Wajo (1967) ditarik ke Kantor Gubernur Sulsel dan diberi jabatan Kepala Seksi Pembinaan
Masyarakat pada Subdit Pembinaan Umum dan Pembinaan Masyarakat Direktorat
Pemprov Sulsel (1990).
Tahun 1996, Syamsuddin yang menamatkan sekolah
menengah pertama di SMPN Atapang'E (1970), diberi amanah sebagai Kepala Bagian Penerangan
Publikasi & Dokumentasi Biro Humas Pemprov Sulsel, kemudian menjabat Kepala
Bagian Tata Usaha Direktorat Sospol Pemprov Sulsel (1998).
Di awal era reformasi, tepatnya pada
1999, Syamsuddin diberi jabatan sebagai Kepala Biro Humas Pemprov Sulsel dan
tetap menjabat sebagai Kepala Biro setelah terjadi perubahan nomenklatur (2001)
dari Biro Humas menjadi Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel.
Setelah itu, alumni SMAN 198 Bulukumba
(1973) diberi jabatan Kepala Badan Kesbang Pemprov Sulsel (2002), namun hanya
satu di sana, ia dipindahkan ke jabatan barunya sebagai Sekretaris DPRD Sulsel
(2003).
Pada usia 54 tahun (2007), Syamsuddin mendapat
jabatan baru sebagai Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Bantaeng. Tiga
tahun kemudian (2010), ia maju sebagai calon Wakil Bupati Bulukumba mendampingi
Zainuddin Hasan, dan berhasil memenangi Pilkada.
“Saya diajak oleh Pak Zainuddin untuk
berpasangan pada Pilkada Bulukumba. Beliau sekarang masih menjabat Bupati
Pohuwato, Gorontalo, dan saya ditugaskan mencari kendaraan (parpol pengusung,
red),” ungkap Syamsuddin, di rumah jabatan Sekda Bantaeng, beberapa bulan
sebelum Pilkada Bulukumba tahun 2010.
Kariernya yang cukup bagus di
pemerintahan karena cepat mendapat jabatan dan selalu mendapat jabatan,
menunjukkan betapa Sarjana Muda Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas)
Ujungpandang (1981) benar-benar seorang birokrat tekun dan cerdas.
Sarjana Hukum (Tantra) Unhas
Ujungpandang (1982) memang tidak banyak bicara, termasuk ketika menjabat Sekda Bantaeng
dan saat menjabat Wakil Bupati Bulukumba, tetapi ia tekun dan jujur dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Ketekunan, kejujuran, dan
tanggungjawabnya yang tinggi itu merupakan kecerdasan tersembunyi seorang
birokrat, karena tidak mudah melewati berbagai tantangan dan rintangan sebagai
pejabat pada posisi dan lingkungan berbeda-beda.
Dan itulah yang telah dilewati seorang Syamsuddin,
yang meraih gelar magister S2 Ilmu Hukum (Tata Negara) dari Universitas Muslim
Indonesia (UMI) Makassar tahun 2003. Perjalanan kariermu yang panjang secara
tidak langsung telah memberikan pelajaran kepada banyak PNS atau ASN.
Selamat jalan Pak Sam, semoga amal
ibadahmu diterima dan dosa-dosamu diampuni oleh Allah SWT. (asnawin aminuddin)
Tags
Sosok