Salah satu yang menarik perhatian sang isteri, adalah jemuran tetangga. Dari jendela kamarnya di lantai dua, dia memerhatikan jemuran tetangga yang terlihat kurang bersih.
“Mas, tadi saya perhatikan jemuran tetangga. Pakaian yang mereka jemur kayaknya kurang bersih,” katanya saat menemani suaminya sarapan sebelum sang suami berangkat kerja.
Mendengar ucapan isterinya, sang suami hanya manggut-manggut dan tidak memberikan respons apa-apa.
------
PEDOMAN
KARYA
Selasa,
26 Januari 2016
Anekdot:
Jendela dan
Jemuran Tetangga
Menempati rumah baru berlantai dua hadiah
dari orangtuanya yang cukup kaya, sepasang suami isteri muda tampak begitu bahagia.
Sang isteri juga merasa bangga karena rumah pemberian orangtuanya terletak pada
posisi yang strategis. Dari lantai dua, mereka dapat dengan leluasa memandang
ke berbagai penjuru.
Salah satu yang menarik perhatian sang
isteri, adalah jemuran tetangga. Dari jendela kamarnya di lantai dua, dia memerhatikan
jemuran tetangga yang terlihat kurang bersih.
“Mas, tadi saya perhatikan jemuran
tetangga. Pakaian yang mereka jemur kayaknya kurang bersih,” katanya saat
menemani suaminya sarapan sebelum sang suami berangkat kerja.
Mendengar ucapan isterinya, sang suami
hanya manggut-manggut dan tidak memberikan respons apa-apa.
Keesokan harinya di meja makan yang
sama, si isteri kembali mengemukakan bahwa jemuran tetangga mereka tampaknya
kurang bersih.
“Tetangga kita itu sepertinya tidak tahu
cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin mereka perlu sabun cuci yang lebih
bagus,” kata si isteri.
Sang suami kembali hanya manggut-manggut
dan tidak berbicara apa-apa, tetapi ia tersenyum dan mencium kening isterinya sebelum
berangkat kerja.
Pada hari berikutnya, si isteri tampak
tersenyum dan lagi-lagi kembali menyebut jemuran tetangga mereka, tetapi kali
ini dengan pernyataan kagum.
“Mas, sepertinya tetangga kita sudah
mulai belajar cara mencuci pakaian dengan benar. Pakaian yang mereka jemur
tampak cerlang-cemerlang,” katanya.
“Say, tadi pagi sepulang jogging, saya
langsung menyempatkan diri membersihkan kaca jendela kamar kita,” ujar sang
suami sambil tersenyum lalu mencium kening isterinya. (Ditulis ulang dan dikreasi oleh Asnawin Aminuddin)