PIMPINAN HARIAN Muhammadiyah Sulsel 2015-2020, dari kiri ke kanan baris atas; Ambo Asse, Irwan Akib, Yunan Yunus Kadir, Alwi Uddin. Dari kiri ke kanan baris tengah; Mustari Bosra, Iskandar Tompo, Ali Parman, Syaiful Saleh. Dari kiri ke kanan baris bawah; Mawardi Pewangi, Gagaring Pagalung, Abdullah Renre, Ahmad Tawalla, dan Furqan Naiem.
------------
Sabtu,
23 Januari 2016
Rektor Unismuh Jabat
Sekretaris Muhammadiyah Sulsel
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Ketua (Umum) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel masa bakti 2015-2020, Prof
Ambo Asse, akan didampingi seorang sekretaris (tanpa wakil sekretaris), seorang
bendahara (tanpa wakil bendahara), serta 10 (sepuluh) wakil ketua yang
masing-masing akan mengkoordinir dua majelis dan atau lembaga.
Jabatan sekretaris dipercayakan kepada
Dr M Irwan Akib, yang masih menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar, sedangkan jabatan bendahara diberikan kepada Yunan Yunus Kadir, seorang
pengusaha muda dan anak dari almarhum HM Yunus Kadir (mantan Wakil Ketua
Muhammadiyah Sulsel).
Susunan komposisi kepengurusan tersebut
diputuskan dalam rapat formatur (13 orang) di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah
(Pusdam) Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, Km.10, Makassar, Sabtu, 23
Januari 2016.
“Betul, tadi kami sudah melakukan rapat
formatur dan diputuskan bahwa ketua akan didampingi seorang sekretaris, seorang
bendahara, dan sepuluh wakil ketua. Pelantikan direncanakan pada Sabtu depan
(30 Januari 2016) di Kampus Unismuh Makassar,” jelas salah seorang formatur, Dr
KH Mustari Bosra, kepada “Pedoman Karya”, Sabtu malam, 23 Januari 2016.
Dalam rapat tersebut, katanya,
sebenarnya tetap diusulkan ada wakil sekretaris dan juga ada wakil bendahara, terutama
guna mengantisipasi jika salah seorang di antara keduanya tidak sedang berada di
Makassar pada saat dibutuhkan untuk menandatangani surat.
Namun dengan pertimbangan majelis dan
lembaga yang berjumlah 20 (terdiri atas 13 majelis dan tujuh lembaga) lebih
mendesak untuk dikoordinir dengan baik, maka jabatan wakil sekretaris dan wakil
bendahara ditiadakan.
“Akhirnya diputuskan komposisi tiga
belas formatur dibagi habis menjadi satu ketua, satu sekretaris, satu
bendahara, serta sepuluh wakil ketua, yang masing-masing (wakil ketua) akan
mengkoordinir dua majelis dan atau lembaga,” jelas Mustari (sejarawan dari
Universitas Negeri Makassar).
Mengkoordinir 2
Majelis
Ke-10 wakil ketua tersebut, ialah Muhammad
Syaiful Saleh SE MSi (Koordinator Majelis Lingkungan Hidup, serta Majelis
Pemberdayaan Masyarakat), KH Iskandar Tompo (Koordinator Majelis Pendidikan
Kader, serta Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik), Mawardi Pewangi (Koordinator
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), serta Lembaga Pengawasan
Pesantren).
Prof Gagaring Pagalung (Koordinator
Majelis Ekonomi Kewirausahaan, serta Lembaga Pengawas Keuangan), Dr Abdullah
Renre (Koordinator Majelis Tarjih dan Tajdid, serta Majelis Pelayanan Sosial), Dr
Muhammad Alwi Uddin (Koordinator Majelis Wakaf dan Kehartabendaan, serta Lembaga
Dakwah Khusus), M Furqan Naiem PhD (Koordinator Majelis Pembina Kesehatan Umum,
serta Lembaga Penanggulangan Bencana).
Dr Mustari Bosra (Koordinator Majelis
Pustaka dan Informasi, serta Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga), Prof Ali Parman
(Koordinator Majelis Hukum dan HAM, serta Lazismu), serta KH Ahmad Tawalla (Koordinator
Majelis Tablig, serta Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting). (kasri/win)
Tags
Liputan Utama