Pemerkosaan, pelecehan, dan penindasan, banyak menimpa kaum perempuan Indonesia. Diskriminasi terhadap perempuan juga terjadi dimana-mana. Karena itulah, Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Islam berkemajuan, harus selalu hadir dalam menjawab fenomena sosial tersebut.
- Nurhayati Azis -
(Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel)
PEDOMAN KARYA
Rabu, 17 Februari 2016
Nurhayati Azis:
Harus Terima
Tantangan
Pemerkosaan, pelecehan, dan
penindasan, banyak menimpa kaum perempuan Indonesia. Diskriminasi terhadap
perempuan juga terjadi dimana-mana. Karena itulah, Aisyiyah sebagai organisasi
perempuan Islam berkemajuan, harus selalu hadir dalam menjawab fenomena sosial
tersebut.
“Aisyiyah harus selalu
hadir mendampingi mereka yang dibayangi perlakuan dan ancaman diskriminasi,”
kata Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel, Nurhayati Azis.
Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang terpilih kembali sebagai Ketua
Aisyiyah Sulsel pada Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-39 Aisyiyah Sulsel, di Kota Palopo, pekan
keempat Desember 2015, mengatakan, Aisyiyah tidak
boleh terjebak pada konflik yang terjadi, akan tetapi akan fokus pada visi abad
kedua Aisyiyah.
Agenda Aisyiyah sebagai
gerakan perempuan muslim berkemajuan, katanya, harus menjadi fokus pengurus dan
anggota.
Bersama pemerintah dan
berbagai elemen masyarakat lainnya, Aisyiyah akan mengupayakan terciptanya qaryah thayyibah, suatu perkampungan
atau desa di mana masyarakatnya menjalankan ajaran Islam secara kaffah, baik
dalam hablun minallah, maupun hablun minannas dalam segala aspek
kehidupannya yang meliputi bidang akidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah duniawiyah.
“Aisyiyah sudah terlanjur
besar sehingga harus menerima tantangan kemanusiaan,” tandasnya.
Serius amat bu! (kia)
--------------
@copyright Majalah PEDOMAN KARYA, Edisi 2, Vol. II, Februari 2016-----------------