“Alhamdulillah, Takalar pada bidang pertanian diakui secara nasional. Terbukti pada tahun 2015 mendapat penghargaan dari Bapak Presiden melalui Menteri Pertanian sebagai kabupaten yang dapat menaikkan produktivitas padi di atas 5 persen. Tentu hal tersebut kita bisa peroleh atas dukungan dan kebijakan program unggulan Bapak Bupati yang berpihak kepada petani, tentu juga tidak terlepas dari kerja keras para pelaku pertanian di lapangan.”
- Dr HM Najib Kasim -
(Kepala Dinas Pertanian Takalar)
------------
Sabtu,
13 Februari 2016
Kadis Pertanian Takalar:
Pertanian
Takalar Diakui Secara Nasional
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA).
Pertanian masih merupakan kekuatan ekonomi bagi masyarakat Takalar. Tak dapat
dibayangkan apa yang akan terjadi jika sektor pertanian mengalami kegagalan. Bukan
hanya masyarakat pedesaan yang akan mengalami kesulitan, melainkan juga berdampak
luas kepada masyarakat perkotaan.
“Alhamdulillah, Takalar pada bidang
pertanian diakui secara nasional. Terbukti pada tahun 2015 mendapat penghargaan
dari Bapak Presiden melalui Menteri Pertanian sebagai kabupaten yang dapat
menaikkan produktivitas padi di atas 5 persen. Tentu hal tersebut kita bisa
peroleh atas dukungandan kebijakan program unggulan Bapak Bupati yang berpihak
kepada petani, tentu juga tidak terlepas dari kerja keras para pelaku pertanian
di lapangan,” tutur Kepala Dinas Pertanian Takalar, Dr HM Najib Kasim SE MSi.
Strategi yang dilakukan tahun 2016 ini,
katanya, adalah penguatan kawasan tanaman pangan yang terintegrasi dengan
memperkuat adopsi dan inovasi teknologi, serta fokus pada peningkatan produksi
secara berkelanjutan dengan memerhatikan kapasitas dan spesifikasi produk
lokal.
Selanjutnya, Dinas Pertanian mengkoneksikan
dengan program Pemerintah Pusat dalam Gerakan UPSUS PAJALE (Padi, Jagung, dan
Kedelai). Untuk 2016/2017 Kabupaten Takalar menargetkan penanaman padi seluas
35.000 hektar, jagung 10.000 hektar, kedelai 1.250 hektar, dan tanaman
holtikultura (cabe, bawang merah dan buah-buahan) seluas 2.000 hektar.
“Khusus padi, jika rata-rata produksi
sekitar 6,8 ton per hektar, maka Takalar akan mendapatkan produksi padi sebesar
238.000 ton, dikalikan harga gabah kering panen (GKP) Rp3.700 per kg, maka kita
akan mendapatkan penghasilan Rp880 miliar per satu kali panen,” tutur Najib.
Selain itu, Dinas Pertanian Takalar juga
melakukan upaya-upaya khusus dalam mengantisipasi musim penghujan pada tahun
ini, khususnya dengan adanya serangan hama dan penyakit yang dapat menurunkan
produksi padi.
“Kami harapkan peran teman-teman dari
pengamat hama Kabupaten, PPL dan Babinsa, Lurah, Camat, agar selalu berkoordinasi,
dengan Bidang Tanaman Pangan menjadi posko induk sekaligus menjadi tempat
berdiskusi mengatasi permasalahan yang timbul,” tutur Najib. (Hasdar Sikki/win)
Tags
Aneka