Alimuddin Daeng Namba (tengah) mendapat dukungan dua tokoh masyarakat Takalar, yakni H Sukwan Karaeng Nojeng (paling kiri) dan H Gassing Daeng Rapi, untuk maju sebagai calon Bupati Takalar periode 2017-2022. Pada Pilkada Takalar tahun 2012, H Gassing maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi Andi Jen Syarif (alm), sedangkan Sukwan maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi Haji De’de. (ist)
--------------
Jumat,
12 Februari 2016
Pilkada Takalar:
Dukungan
Mengalir kepada Alimuddin Namba
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA).
Dukungan kepada Alimuddin Daeng Namba untuk maju sebagai calon Bupati Takalar
periode 2017-2022 terus mengalir, baik dari masyarakat akar rumput, maupun dari
kalangan tokoh masyarakat.
Dukungan dari tokoh masyarakat antara
lain datang dari H Gassing Daeng Rapi dan H Sukwan Karaeng Nojeng, yang pada Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) Takalar tahun 2012, masing-masing maju sebagai calon
Wakil Bupati. H Gassing maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi Andi Jen
Syarif (alm), sedangkan Sukwan maju sebagai calon Wakil Bupati mendampingi Haji
De’de.
Alimuddin Namba yang dikonfirmasi Jumat
malam, 12 Februari 2016, membenarkan bahwa dirinya sudah bertemu dengan H
Gassing Daeng Rapi dan H Sukwan Karaeng Nojeng, dan disepakati akan mendukung
siapa pun di antara ketiganya jika ada yang maju sebagai calon bupati atau
calon wakil bupati.
“Betul, kami sudah bertemu dan sepakat
akan saling mendukung, tetapi akhirnya Haji Gassing Daeng Rapi dan H Sukwan
Karaeng Nojeng, menyatakan tidak akan maju dan keduanya pun mendukung saya,”
ungkap Daeng Namba.
Ketiga tokoh ini memiliki basis massa
akar rumput pada wilayah berbeda di Takalar. Alimuddin Namba mengakar di
Polongbangkeng, Sukwan Karaeng Nojeng di Mangara’bombang, sedakang H Gassing Daeng Rapi
di Galesong.
“Ada hal yang perlu digarisbawahi oleh
generasi muda sekarang bahwa pertemuan dan kesepakatan kami bertiga,
menunjukkan adanya kebesaran jiwa dan ketlusan pada diri kami, bahwa kepedulian
pada rakyat di atas segala-galanya,” tutur Daeng Namba.
Pria kelahiran Takalar, 8 September
1966, yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Pemprov Sulsel,
mengatakan, dalam perjalanan sejarah Kabupaten Takalar, juga pernah terjadi
tiga tokoh bertemu dan sepakat saling mendukung satu sama lain.
Ketiga tokoh tersebut ialah Dampang Ko’mara,
Dampang Kurawa, dan Dampang Cabelo. Mereka sepakat membentuk sistem
pemerintahan yang dikenal dengan Sistem Karaeng, dan juga menyepakati memilih
Dampang Cabelo sebagai pemimpin atau Karaeng Sanrobone.
Dampang Cabelo sebenarnya paling muda
usianya, tetapi Dampang Ko’mara dan Dampang Kurawa mengenyampingkan ego sebagai
kakak atau orang yang lebih tua demi berjalannya pemerintahan dengan baik.
Sebaliknya, demi mengangkat derajat Dampang
Ko’mara dan Dampang Kurawa, maka Dampang Cabelo menobatkan keduanya sebagai “Daeng
na Karaenga” yang kemudian menjadi gelar kebangsawanan di Takalar hingga saat
ini.
“Dampang Cabelo sebagai Karaeng
Sanrobone dapat menjalankan pemerintahan dengan baik, karena mendapat dukungan
penuh dari Dampang Ko’mara dan Dampang kurawa. Mudah-mudahan ini menjadi
pelajaran penting bagi masyarakat untuk membangkitkan kesadaran dan semangat
baru dalam memilih calon pemimpin Takalar ke depan, dengan landasan bahwa
kepentingan rakyat di atas segala-galanya,” tutur Alimuddin Namba.
Berdayakan
Pemuda Desa
Menyinggung prioritas program kerjanya
jika terpilih sebagai Bupati Takalar periode 2017-2022, Alimuddin Namba menyebut
pentingnya memberdayakan pemuda desa menjadi penggerak pembangunan dari desa ke
kota.
“Tidak boleh ada pemuda desa yang
menganggur. Sebaliknya, mereka semua harus menjadi pemuda yang aktif dan
produktif. Selama ini kita banyak bicara tentang pemuda dan memberi berbagai
fasilitas kepada mereka, tetapi semua itu terjadi di kota. Jarang sekali kita
bicara tentang pemuda desa, apalagi memberdayakannya,” tandasnya.
Pada setiap desa, katanya, bakal
direkrut 20 pemuda untuk diberi pendidikan dan latihan sebagai penggerak desa.
Sekadar diketahui, di Kabupaten Takalar
terdapat 100 desa di sembilan kecamatan. Dengan demikian, jika pada setiap desa
direktrut 20 pemuda, maka akan terkumpul 2.000 pemuda desa yang akan
menggerakkan pembangunan dari desa ke kota.
“Saya akan cari dan rekrut 20 pemuda
desa yang tangguh dari setiap desa. Jadi, nanti akan terkumpul 2.000 pemuda
desa yang akan kita beri pemahaman, pendidikan dan latihan, serta diberi
kesempatan untuk menggerakkan pembangunan di desa masing-masing,” tutur
Alimuddin. (win)
Alimuddin Daeng Namba..inilah sosok yang tersisa dari putra daerah yang sangat paham dengan sejarah tanah kelahirannya yg dikenal sekarang dengan sebutan Takalar...pemahaman beliau tentang Takalar sangat komplit dan ilmiah...ini adalah modal dasar yang urgen kalau ingin berhasil memimpin di tanah para pejuang.
BalasHapus