NOTA KESEPAHAMAN. Kepala Badan Standar Nasional (BSN), Bambang Prasetya (kedua dari kanan) berjabat-tangan dengan Ketua Umum Gumkemindo, Tati Maryati, sambil memperlihatkan Nota Kesepahaman, disaksikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia Muhammad Wahid Supriyadi (paling kanan) dan Bupati Kaur, Bengkulu, Hermen Malik, pada acara Peresmian, Pengukuhan Pengurus, dan Silaturahim Gumkemindo Penggerak Niaga, di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2016. (ist)
---------
Rabu, 2 Februari 2016
Usaha Mikro Bergerak, Pemerintah Harus Hadir
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kunci untuk
memenangi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah merapatkan barisan dan bersinergi
dengan semua pihak. MEA adalah
tentang daya saing. Daya saing adalah bagaimana
memiliki mutu. Karena itu, BSN sebagai lembaga pemerintah non-kementerian, harus mengembangkan
infrastruktur mutu dan juga harus hadir dimana usaha mikro bergerak.
“Dalam
MEA, 47 persen penduduk ada di Indonesia. Kalau kita menggerakkan niaga, maka kita
sudah memenangi MEA,”
kata Kepala Badan Standar Nasional (BSN), Bambang Prasetya.
Pernyataan itu
disampaikan seusai penandatanganan Nota Kesepahaman
antara BSN yang diwakili Kepala BSN,
Bambang Prasetya, dan Gabungan UMKM Seluruh Indonesia (Gumkemindo) yang diwakili Ketua Umum Gumkemindo, Tati
Maryati, dalam acara Peresmian, Pengukuhan
Pengurus, dan Silaturahim Gumkemindo Penggerak
Niaga, di Jakarta, Selasa, 16 Februari
2016, sesuai rilis yang dikirim ke redaksi Pedoman Karya.
Penandatangan
nota kesepahaman yang disaksikan Duta Besar Republik Indonesia
untuk Rusia Muhammad Wahid Supriyadi,
dan Bupati Kaur, Bengkulu, Hermen Malik, turut dihadiri Ketua
Masyarakat Standardisasi Indonesia (MASTAN) Supandi, serta beberapa pejabat BSN.
Pejabat BSN yang hadir antara lain, Deputi Bidang Penelitian
dan Kerja Sama Standardisasi BSN, Kukuh S Achmad, Deputi Bidang Informasi dan
Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Dewi Odjar Ratna Komala, Kepala Pusat
Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN Metrawinda Tunus, Kepala Biro
Hukum Organisasi dan Humas BSN Budi Rahardjo, Kepala Pusat Sistem Penerapan
Standar BSN Zakiyah, Kepala Pusat Kerja Sama Standardisasi BSN Erniningsih,
serta Kepala Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi BSN, Dede
Erawan.
Penandatangan
nota kesepahaman disaksikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia Muhammad
Wahid Supriyadi, dan Bupati Kaur, Bengkulu, Hermen
Malik.
Bambang mengatakan, sesuai
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian, dan sesuai Nawacita program Presiden Jokowi, pemerintah
harus hadir memberikan pembinaan dimana UMKM
bergerak.
Untuk itulah,
katanya, Badan
Standardisasi Nasional berkomitmen memfasilitasi dan mendampingi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI),
khususnya bagi UMKM binaan Gumkemindo.
Tentang nota
kesepahaman (MoU) antara BSN dan Gumkemindo, Bambang
mengatakan, kerjasama tersebut berfokus pada pembinaan dan pengembangan
standardisasi dan penilaian kesesuaian untuk
memfasilitasi dan memberikan pendampingan penerapan SNI bagi produk
UMKM binaan Gumkemindo.
Ruang lingkup
pembinaan dan pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian, meliputi
pertukaran dan layanan informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian, pengembangan
standar (meliputi usulan perumusan standar dan
partisipasi dalam jajak pendapat perumusan standar; penerapan, monitoring dan
evaluasi efektivitas penerapan SNI); penelitian
dan diseminasi hasil penelitian di bidang standardisasi dan penilaian
kesesuaian; pendidikan, pelatihan,
dan promosi standardisasi dan penilaian kesesuaian; serta kegiatan lain yang
disepakati bersama.
Dubes RI untuk
Rusia,
Muhammad Wahid Supriyadi,
menyatakan memberikan apresiasi terhadap langkah
BSN dalam memfasilitasi dan mendampingi UMKM
binaan Dubes RI untuk Rusia.
“Keterlibatan
BSN ini, bisa memberikan asistensi UMKM,
bahwa dengan produk berstandar, membuat image
produk Indonesia lebih bagus. Dengan adanya sertifikasi SNI memberikan confidence bagi market,” ujar Wahid. (ym/an/r)
Tags
Aneka