CITA-CITA BESAR. Meskipun lahir dan besar di kampung yang letaknya jauh dari ibukota provinsi, Basri Wello ternyata sejak kecil sudah memiliki cita-cita besar, yaitu ingin menjadi profesor dan memimpikan keliling dunia.
-----------
PEDOMAN
KARYA
Sabtu,
9 April 2016
Prof Muhammad
Basri Wello:
Cita-cita Besar
Sejak Kecil
Meskipun lahir dan besar di kampung yang
letaknya jauh dari ibukota provinsi, Basri Wello ternyata sejak kecil sudah
memiliki cita-cita besar, yaitu ingin menjadi profesor dan memimpikan keliling
dunia.
“Sejak kelas empat SD (sekolah dasar),
saya sudah menulis di buku saya, Profesor Basri Wello. Saya menulis begitu
saja, karena senang saja dengan gelar profesor. Malah saya sering menambahkan
gelar-gelar akademik lainnya, sehingga nama saya kelihatan ramai,” ungkap Guru
Besar Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar, kepada
penulis.
Puluhan tahun kemudian, cita-cita besarnya
itu terwujud. Basri Wello yang lahir di Maroanging, Kabupaten Enrekang, 5
November 1952, akhirnya berhasil meraih gelar profesor doktor dan telah
mengunjungi puluhan negara di dunia.
Mantan Koordinator Kopertis Wilayah IX
Sulawesi mengungkapkan, cita-cita besar dan penulisan gelar akademik di depan
dan di belakang namanya dipicu pelajaran sejarah di sekolah.
“Saya senang belajar sejarah. Saya
senang membaca riwayat hi-dup tokoh-tokoh besar Nusantara dan tokoh-tokoh besar
dunia, seperti Gadjah Mada, Soekarno, Bung Hatta, (John F) Kennedy, dan
lain-lain,” sebutnya.
Dengan membaca kisah hidup tokoh-tokoh
besar tersebut dan bagaimana mereka meraih sukses, perlahan tapi pasti, Basri
Wello-yang pernah menjabat Wakil Rektor III dan Wakil Rektor IV Universitas
Negeri Makassar (UNM)-memupuk mimpi-mimpinya.
“Tentunya pada saat itu, kita masih
buta,” ungkapnya, tetapi spirit dari kisah hidup orang-orang sukses dan
tokoh-tokoh besar itu terus-menerus memacu semangat belajarnya.
Berkat bakat alami yang dimilikinya dan
semangat belajar yang luar biasa, Basri Wello menjadi langganan juara kelas di
sekolahnya, mulai Sekolah Dasar (di Maroanging, Enrekang), SMP (Maroanging,
Enrekang), hingga SMA (SPG Negeri di Rappang, Sidrap). Malah dia mendapat
beasiswa ketika sekolah di SPG.
Jarak dari rumah ke sekolah yang cukup
jauh dan harus melewati tujuh sungai kecil, serta tidak jarang basah kuyup
dalam perjalanan, tidak mengurangi semangat belajarnya. Agar tidak terlambat
tiba di sekolah, Basri setiap hari bangun sebelum pukul 05.00 Wita dan harus
mengaji usai shalat subuh, sebelum bersiap-siap ke sekolah.
Karena berangkat ke sekolah sebelum
matahari terbit di bawah cuaca yang masih gelap, Basri bersama saudara dan
teman-temannya sering memakai obor yang dibuat dari daun kelapa kering yang
diikat.
“Kami selalu senang dan gembira, karena
kami banyak seperti itu,” tutur pria yang juga pernah menjabat Kepala Humas
IKIP Ujungpandang (1987-1989) dan Pembantu Dekan III FPBS IKIP Ujungpandang
(1989-1992, 1992-1995).
Didikan orangtuanya yang cukup keras,
juga menjadi pemicu semangat belajarnya.
“Pesan orangtua kami, kalian harus
sekolah. Kalau kalian tidak sekolah, maka hidup kalian akan seperti saya,” kata
anak ke-6 dari 12 bersaudara. (asnawin
aminuddin)
---------------
Biodata
Nama
lengkap : Prof Dr Muhammad Basri Wello
MA
Tempat/tgl
lahir : Maroanging, Enrekang, 5
November 1952
Isteri : Hj St Ramlah SE MM
Anak : dua orang
Pendidikan
Formal:
-
SD di Maroanging, Kabupaten Enrekang (1963)
-
SMP Negeri di Maroanging, Kabupaten Enrekang (1967)
-
SPG Negeri di Rappang, Kabupaten Sidrap (1970)
-
Sarjana Muda (BA) Bahasa dan Sastra Inggris, FKSS, IKIP Ujungpandang (1974)
-
Sarjana (Drs) Bahasa dan Sastra Inggris, FKSS, IKIP Ujungpandang (1977)
-
Master of Arts (MA) Curriculum & Instruction/TESL Kansas University,
Amerika Serikat (1987)
-
Doktor (Dr) Linguistik/ESL, Unhas, Makassar (1999)
Pendidikan
Tambahan :
-
Summer Course: Intensive Language Program, Fullbright Fellowship, State
University of New York, Buffalo, AS (8 Juli – 16 Agustus 1985)
-
Short Course: Regional Development Planning, Kerjasama Erasmus Rotterdam dan
Unhas (12 Januari – 21 Februari 1987)
-
Shor Course: ELT in large Classes Management and Investigation, The British
Council, Leed, Inggris (6 – 29 September 1992)
-
Short Course: Teaching English for Business and Technology, RELC, Singapura (30
Januari – 28 Februari 1994)
-
Graduate Certificate: Higher Education Management, Hubert Humphery Fellowship,
Pennsylvania State University, AS (Juli 1995 – Juni 1996)
-
Diploma: Business English, Manchester Business Training Limited (Distance
Learning), Inggris (Februari 1995 – September 1996)
---
@copyright
Majalah Almamater
Tags
Sosok