UNIK DAN MENARIK. Begitulah pemandangan yang terlihat pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Paket C setara SMA, yang digelar di SMP I Binamu, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Senin, 4 April 2016, karena pesertanya ada yang berstatus PNS, ada guru honorer, dan ada pula yang usianya sudah lebih dari 50 tahun. (Foto: Muhammad Rizal)
---------
Senin,
11 April 2016
Ujian Nasional Paket C di
Jeneponto Diikuti Guru Honorer dan PNS
Utusan
Kemendikbud Turut Memantau
JENEPONTO,
(PEDOMAN KARYA).
Unik dan menarik. Begitulah pemandangan yang terlihat pada pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) Paket C setara SMA, yang digelar di SMP I Binamu, Kecamatan Binamu,
Kabupaten Jeneponto, Senin, 4 April 2016.
Unik karena di antara 389 peserta UN
Paket C, ternyata banyak usianya sudah di atas 30 tahun, bahkan ada yang usianya
sudah lebih dari 50 tahun. Menarik, karena di antara mereka juga terdapat guru
honorer dan juga ada yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Peserta yang usianya lebih dari 50 tahun
antara lain Lahaya, seorang aparat perangkat desa, peserta yang berstatus guru
honorer yaitu Subaedah, yang tercatat sebagai guru pada sebuah Taman Kanak
kanak (TK), sedangkan peserta yang berstatus PNS yaitu Subandi, staf bujang di
SD Taman Mawang Desa Taman Mawang Kecamatan Bonto Ramba.
Pelaksanaan UN Paket C di Jeneponto
turut dipantau oleh Utusan dari Kemendikbud RI, yakni H Nurgito MM, yang Ketua
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Provinsi Sulsel, Ir Tuppu Bulu Alam MM,
dan Kadis Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Jeneponto Drs H
Masri MM.
Nurgito mengatakan, Ujian Paket C banyak
diminati masyarakat, karena ijazahnya dapat digunakan untuk kepentingan umum, termasuk
untuk mendaftar sebagai calon PNS, calon legislator (Caleg), dan calon Kepala
Desa.
“Melihat antuasisme para peserta UN
Paket C, pemerintah tentu berupaya agar Program Paket C setara SMA tetap
dilaksanakan, dan PKBM sebagai pengelola diharapkan dapat mengelola kegiatan
belajar-mengajarnya sebagai ujung tombak pembelajaran bagi masyarakat yang
belum sempat melanjutkan sekolahnya ke tingkat SLTA,” kata Nurgito.
Kadis Dikpora Jeneponto, Masri, yang
didampingi Sekretaris Disdikpora, Andi Bachtiar Hamka, menjelaskan bahwa
peserta UN Paket C tersebut berasal dari delapan sanggar PKBM.
“Jumlah peserta UN Paket C tahun ini
meningkat tajam, karena tahun lalu hanya diikuti lebih dari 100 peserta,
sedangkan tahun ini 389 orang. Kami menggunakan 22 ruang kelas di SMP Negeri 1
Binamu,” kata Masri.
Salah satu penyebab meningkatnya jumlah
peserta UN Paket C tahun ini, timpal Andi Bachtiar, karena banyak anggota masyarakat
yang ingin menjadi aparat desa, seperti Kepala Desa, Kepala Dusun, dan aparat
kantor desa lainnya.
“Persyaratan untuk diangkat menjadi
aparat desa atau calon Kepala Desa, antara lain harus berijazah minimal SMA,”
ungkapnya. (muhammad rizal/win)
Tags
Aneka