“Universitas
Sawerigading (Unsa) Makassar memperingati ulang tahunnya yang ke-73 dengan
mengadakan kegiatan jalan santai, Rabu, 20 April 2016. Jalan santai yang
diikuti ratusan mahasiswa dan civitas akademika, alumni, dan masyarakat yang
berdomisili di sekitar kampus, antara lain bertujuan agar civitas akademika
Unsa dapat menjalin keakraban dan menyatu dengan masyarakat sekitar.”
Amran
Sjahruddin
(Wakil Rektor III Unsa
Makassar)
------------
Kamis, 21 April 2016
Upaya
Universitas Sawerigading Menyatu dengan Masyarakat
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar memperingati ulang tahunnya yang ke-73
dengan mengadakan kegiatan jalan santai, Rabu, 20 April 2016. Jalan santai
tersebut diikuti ratusan mahasiswa dan civitas akademika, alumni, dan
masyarakat sekitar.
Jalan
santai dengan mengundang masyarakat yang berdomisili di sekitar kampus (Jl
Kandea II) tersebut merupakan salah satu upaya agar mahasiswa dan civitas
akademika Unsa dapat menyatu dengan masyarakat.
“Kami
juga mengundang masyarakat sekitar agar civitas akademika Unsa dapat menjalin
keakraban dan menyatu dengan masyarakat sekitar,” ungkap Wakil Rektor III Unsa
Makassar, Dr Amran Sjahruddin, kepada wartawan.
Upaya
tersebut, katanya, berhasil diwujudkan dengan terciptanya kegembiraan dan keakraban
antara civitas akademika dengan para alumni dan masyarakat sekitar yang turut serta
dalam kegiatan jalan santai, yang mengambil rute start dari Kampus Unsa di Jalan
Kandea II, kemudian menyusuri Jalan Masjid Raya, Jalan Urif Sumihardjo, Jalan Veteran, dan finish kembali
di Kampus Unsa.
“Jalan
santai ini juga merupakan salah satu bentuk mengenang kehadiran perguruan
Sawerigading yang mengambil peran dan proses mencerdaskan anak-anak bangsa
sejak 1943, dua tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI,” papar Amran.
Dosen
Kopertis Wilayah IX Sulawesi yang Dipekerjakan (DPK) pada Unsa mengatakan, Perguruan
Sawerigading Pusat Makassar dirintis dan didirikan salah seorang putra terbaik
Sulsel kelahiran Makassar, Pof Dr (Hc) Nuruddin Syahadat.
Perguruan
Sawerigading menjadi embrio lahirnya beberapa kampus negeri dan swasta,
termasuk Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Brawijaya (Unibraw),
Universitas Diponegoro (Undip), serta perguruan tinggi swasta Universitas
Jayabadra di Yogyakarta.
Dimasa
jayanya pada 1943-1953, kata Amran, cabang Perguruan Sawerigading menyebar di
Kota Surabaya, Bandung, Semarang, Yokyakarta, Madiun, Jember, Garut, dan
Cianjur.
“Dimasa
itu alumni Perguruan Sawerigading, ijazahnya disahkan sama dengan universitas
negeri lainnya,” ungkapnya.
Pendiri
Unsa
Tentang
sosok Nuruddin Syahadat selaku pendiri Perguruan Sawerigading, Amran
mengatakan, pria kelahiran Makassar, 17 Januari 1922, dan meninggal dunia pada
19 Februari 1993, termasuk sedikit di antara anak-anak Sulsel yang melanjutkan
studi di Pulau Jawa.
Nuruddin
menamatkan sekokahnya pada HIS Bantaeng tahun 1934, MULO Jogjakarta tahun 1937,
kemudian AMS Taman Siswa Jakarta tahun 1939.
Setelah
menyelesaikan studi, Nuruddin mengajar selaku guru HIS Perguruan Damai di Kepu
Jakarta (1947-1948), guru HIS Schakel Institut Erna Rangkasbitung Banten (1948-1949),
serta pengajar Neutrale MULO di Rangkasbitung Banten (1949-1950).
Amran
menjelaskan, Nuruddin yang pada masa pendudukan Jepang menjadi penyiar Radio
Jepang di Makassar (1942-1945), juga pernah memimpin surat kabar yakni sebagai Pemimpin
Harian Negara Baru, Indonesia Timur, dan Nusantara di Makassar, bersama J.
Mewengkang (1949-1952).
“Di
akhir hayatnya tahun 1993, beliau menjabat Rektor Universitas Sawerigading
Makassar,” tutur Amran. (ym/an)
Tags
Aneka