“Jika Allah menguji kita dengan kesulitan hidup, maka sabar dan shalatlah. Mintalah kepada Allah agar dikeluarkan dari kesulitan, karena Allah jualah yang memberikan kesulitan untuk menguji iman hamba-Nya.”
---------
PEDOMAN
KARYA
Jumat,
06 Mei 2016
Jika Allah Mengujimu dengan Kesulitan Hidup
Khotbah khatib Shalat Jumat di Sungguminasa, Jumat, 6 Mei
2016, seolah menjawab kegalauan hatiku. Khatib menceritakan bahwa pada suatu
hari, Ali bin Abi Thalib bertanya kepada Fatimah, isterinya.
“Isteriku, adakah makanan untuk sarapan pagi ini?”
“Mohon maaf suamiku, jangankan makanan untuk sarapan,
bahan makanan yang akan dimasak pun tidak ada.”
Mendengar jawaban isterinya, Ali pun pamit keluar rumah
untuk mencari nafkah. Dalam perjalanan, Ali bertemu dengan Rasulullah Muhammad
SAW dan kemudian terjadilah dialog di antara mereka.
”Ali, apakah kamu sudah sarapan?”
“Mohon maaf ya Rasulullah, jangankan sarapan, bahan
makanan yang akan dimasak oleh isteriku pun tidak ada.”
“Kalau begitu, kamu ke masjid dan shalatlah.”
Ali pun masuk ke masjid dan melaksanakan shalat dhuha dua
rakaat. Setelah itu ia keluar, tetapi ia kembali bertemu Rasulullah dan
kemudian terulang dialog yang sama.
“Ali, apakah kamu sudah sarapan?”
“Mohon maaf ya Rasulullah, jangankan sarapan, bahan
makanan yang akan dimasak oleh isteriku pun tidak ada.”
“Kalau begitu, kamu ke masjid dan shalatlah.”
Ali pun kembali masuk ke masjid dan melaksanakan shalat
dhuha dua rakaat. Setelah itu ia keluar, tetapi lagi-lagi ia kembali bertemu
Rasulullah dan terjadi dialog yang sama.
“Ali, apakah kamu sudah sarapan?”
“Mohon maaf ya Rasulullah, jangankan sarapan, bahan
makanan yang akan dimasak oleh isteriku pun tidak ada.”
“Kalau begitu, kamu ke masjid dan shalatlah.”
Setelah keluar dari masjid, Ali tidak lagi bertemu
Rasulullah. Ali kemudian mendengar kabar bahwa pabrik penggilingan gandum di belakang
rumahnya berputar dan menghasilkan gandum.
Ali bergegas pulang dan mendapati isterinya sedang
memasak gandum. Mereka kemudian makan bersama, tetapi pabrik penggilingan
gandum terus berputar dan terus-menerus menghasilkan gandum.
Karena sudah makan dan pabrik penggilingan gandum terus
berputar, maka Ali pun segera memukul pabrik penggilingan tersebut hingga akhirnya
berhenti berputar.
Pada siang hari, Ali kembali bertemu Rasulullah dan
kembali terjadi dialog di antara mereka.
“Ali, apakah kamu sudah makan?”
“Alhamdulillah, sudah ya Rasulullah.”
“Dari mana kamu mendapatkan makanan?”
“Penggilingan gandum di belakang rumahku tiba-tiba
berputar dan menghasilkan gandum. Penggilingan itu terus berputar sampai kami
selesai makan. Lalu, saya memukulnya dan barulah penggilingan gandum itu
berhenti berputar.”
Mendengar jawaban Ali, Rasulullah Muhammad SAW
manggut-manggut dan kemudian mengemukakan sesuatu.
“Ketahuilah wahai Ali. Seandainya kamu tidak memukul
penggilingan gandum itu, maka ia akan terus berputar dan terus-menerus
menghasilkan gandum hingga hari kiamat,” kata Rasulullah.
Demikian kisah yang disampaikan khatib shalat Jumat dan
kemudian ia menutupnya dengan mengatakan: “Jika Allah menguji kita dengan
kesulitan hidup, maka sabar dan shalatlah. Mintalah kepada Allah agar
dikeluarkan dari kesulitan, karena Allah jualah yang memberikan kesulitan untuk
menguji iman hamba-Nya.” (tompo)