KARAKTER PEMUDA. Guru Besar Sosiologi Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Andi Agustang, membahas "Pengembangan Karakter Pemuda, pada acara Temu Koordinasi Lembaga Kemahasiswaan 2016, di Aula Balai Latihan Kerja Industri (BLKI), Jalan Taman Makam Pahlawan, Makassar, Kamis, 19 Mei 2016. (ist)
-----------
Jumat, 20 Mei 2016
Meminggirkan Kearifan
Lokal, Menghancurkan Karakter Pemuda
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Selama ini sifat pendidikan dan
pengajaran diisi oleh ilmu dan sains modern, sedangkan nilai-nilai kearifan
lokal terpinggirkan. Demi karakter yang lebih baik, perlu kiranya disisakan celah
ruang untuk artikulasi kearifan lokal dalam proses pendidikan dan pengajaran.
“Bila peminggiran kearifan lokal terus
berlanjut, maka penghancuran terus berjalan, termasuk menghancurkan karakter
pemuda,” tandas Guru Besar Sosiologi Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Andi
Agustang.
Hal tersebut dikemukakan Andi Agustang
saat membawakan materi “Pengembangan Karakter Pemuda”, pada acara Temu
Koordinasi Lembaga Kemahasiswaan 2016, di Aula Balai Latihan Kerja Industri
(BLKI), Jalan Taman Makam Pahlawan, Makassar, Kamis, 19 Mei 2016.
Acara yang digagas Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan, dan dibuka oleh Wagub Sulsel, Agus Arifin
Nu’mang, diikuti kurang lebih 150 mahasiswa dari 11 perguruan tinggi se-Kota Makassar.
Karakter, kata Andi Agustang, adalah hasil
perkembangan dasar yang telah terkena pengaruh dari ajar, sedangkan ajar adalah
segala sifat pendidikan dan pengajaran, mulai anak dalam kandungan ibu hingga
akil baliq.
“Sifat pendidikan dan pengajaran itu mampu
mengekstraksi sumber-sumber pengetahuan, sehingga dapat beradaptasi kreatif
dengan perubahan, serta mampu bersesuai dengan spirit zaman,” tandasnya.
Selain Andi Agustang, panitia juga
menghadirkan Dr Imam Mujahidin Fahmid Mdev (Koordinator Mediasi Center Kantor
Gubernur Sulsel), dan Arkam Azikin SSos MSi (Pengamat Komunikasi Politik dari Unismuh
Makassar) sebagai pembicara. (adi-yahya/win)
Tags
Liputan Utama