PENGUKUHAN. Sebanyak 370 pengurus majelis dan lembaga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, periode 2015-2020, dikukuhkan di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu, 30 April 2016. (Foto: Asnawin Aminuddin)
-----------
Ahad, 1 Mei 2016
Tidak
Ada Atasan dan Bawahan di Muhammadiyah
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Tidak ada atasan dan juga tidak ada bawahan di Muhammadiyah. Yang ada adalah
pimpinan (kolektif) dan anggota. Pimpinan di Muhammadiyah adalah orang-orang
teladan dan anggota Muhammadiyah meneladani pimpinan.
Anggota
Muhammadiyah taat kepada pimpinan. Keputusan dan kebijakan pimpinan
Muhammadiyah menjadi pedoman bagi para anggota, karena keputusan dan kebijakan
yang diambil oleh pimpinan Muhammadiyah tidak akan bertentangan dengan perintah
dan larangan Allah SWT.
“Insya
Allah, keputusan dan kebijakan Muhammadiyah tidak akan bertentangan dengan
perintah dan larangan Allah SWT,” tandas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
(PWM) Sulsel, Prof Ambo Asse, pada Pengukuhan Pengurus Majelis dan Lembaga PWM
Sulsel periode 2015-2020, di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh)
Makassar, Sabtu, 30 April 2016.
Kepada pengurus PWM Sulsel, pria yang menjabat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Alauddin Makassar, mengingatkan bahwa
menjadi pengurus Muhammadiyah atau ber-Muhammadiyah berarti siap meluangkan
waktu guna mengurus persyarikatan dan umat Islam.
“Ber-Muhammadiyah
berarti bertambah agenda dan kesibukan, karena akan banyak program kerja yang
akan dijalankan dan itu akan menyita waktu,” ujar Ambo Asse.
Pengukuhan Pengurus Majelis dan Lembaga
PWM Sulsel turut dihadiri Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Drs H Abdul Wahid
Thahir MAg, Kasdam VII/Wirabuana Brigjen TNI Supartodi, Wakil Walikota Makassar
Syamsu Rizal, Ketua Aisyiyah Sulsel Nurhayati Azis, pimpinan Organisasi Otonom
(Ortom) Muhammadiyah tingkat wilayah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)
se-Sulsel, pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM), serta sejumlah undangan
lainnya. (win)
Tags
Liputan Utama