ISTERI PEMARAH. Saat masih pacaran, keduanya selalu mesra. Dunia millik mereka berdua. Si wanita selalu bermanja-manja, si laki-laki selalu bersikap dewasa. Singkat cerita, mereka pun menikah. Tak lama setelah menikah, kelihatanlah tabiat asli keduanya. Si wanita ternyata pemarah dan selalu ngomel, sedangkan si laki-laki memang dewasa dan penyabar.
---------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 19 Juni 2016
Humor:
Isteri
yang Selalu Ngomel
Saat masih pacaran, keduanya selalu
mesra. Dunia millik mereka berdua. Si wanita selalu bermanja-manja, si
laki-laki selalu bersikap dewasa. Singkat cerita, mereka pun menikah.
Tak lama setelah menikah, kelihatanlah tabiat
asli keduanya. Si wanita ternyata pemarah dan selalu ngomel, sedangkan si
laki-laki memang dewasa dan penyabar.
Pada suatu hari, mereka jalan-jalan
menikmati suasana alam bebas. Mereka kemudian beristirahat di sebuah tempat
yang di tempat itu ternyata terdapat sebuah sumur tua. Mereka duduk-duduk
sambil ngobrol-ngobrol di atas sumur tua tersebut.
Meskipun sedang bercanda, si wanita
tetap saja ngomel, dan seperti biasa si laki-laki tetap sabar dan diam
mendengarkan omelan isterinya.
Namun karena omelan sang isteri terlalu
panjang dan lama, si suami akhirnya tidak tahan juga. Saat melihat kesempatan
baik, si suami mendorong isterinya hingga terjatuh ke dalam sumur tua.
Setelah isterinya jatuh ke dalam sumur,
ia pun segera pulang. Tiba di rumah hatinya begitu lega, karena tidak ada lagi suara
isterinya yang selalu ngomel.
Ia dengan bebasnya berbaring di sofa
sambil nonton tivi. Ia tidur dengan nyenyak. Ia mandi tanpa mendengarkan suara
omelan. Pokoknya enang tenang.
Malam pertama berlalu dengan tenang,
tetapi pada malam kedua, si suami mulai gelisah. Meskipun isterinya selalu
ngomel, tetap saja ia merindukannya, apalagi pada malam hari saat berada di
dalam kamar.
Karena tak kuasa menahan rindu, si suami
akhirnya memutuskan pergi ke sumur tua untuk menjemput isterinya. Setibanya di
sumur tua, ia melihat ke dalam sumur kemudian mengulurkan tali dan berbicara
kepada isterinya.
“Yang, maafkan aku. Tadinya aku mengira
dengan membuangmu ke dalam sumur, aku menjadi bebas, tetapi ternyata tidak. Aku
membutuhkanmu. Kita saling membutuhkan. Keluarlah sayang. Peganglah tali yang
kuulurkan ini dan naiklah. Kita kembali ke rumah,” kata si suami.
Perlahan-lahan si suami menarik ke atas
tali yang diulurkannya ke dalam sumur, tetapi bukannya sang isteri yang muncul,
melainkan seorang laki-laki muda berambut gondrong awut-awutan.
“Siapa kamu?” tanyanya kepada laki-laki
muda berambut gondrong awut-awutan yang baru saja keluar dari sumur dalam
keadaan limbung.
“Aku jin penunggu sumur tua ini,” jawab
laki-laki gondrong itu dengan mata berkunang-kunang.
“Mana istriku? Kau
apakan dia?” tanya si suami.
“Istrimu baik-baik saja di bawah sana,”
jawab sang jin.
“Mengapa kamu yang muncul?,” tanya si
suami lagi.
“Mohon maaf, aku tidak tahan mendengar
omelan istrimu,” jawab sang jin lagi.
Ceritanya cukup sampai di sini...
(Disadur dan dikreasi ulang dari cerita humor di media sosial)