“Siapa pun yang terpilih menjadi rektor baru nanti, dia harus mampu meningkatkan kualitas institusi Unismuh, kualitas fakultas, dan kualitas program studi, karena pasar akan memilih yang berkualitas.”
-- Dr Mahmud Nuhung --
(Dekan FEB Unismuh Makassar)
-------
Senin,
13 Juni 2016
Mahmud Nuhung:
Unismuh Harus Raih Akreditasi A
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar telah meraih Akreditasi B dari
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prestasi tersebut sudah
cukup bagus untuk ukuran perguruan tinggi swasta.
Namun ke depan, terutama untuk
menghadapi tantangan dan persaingan, serta demi menghasilkan luaran yang
berkualitas, Unismuh Makassar harus mampu menaikkan akreditasinya dari Akreditasi
B menjadi Akreditasi A.
“Siapa pun yang terpilih menjadi rektor baru
nanti, dia harus mampu meningkatkan kualitas institusi Unismuh, kualitas fakultas,
dan kualitas program studi, karena pasar akan memilih yang berkualitas,” tandas
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh Makassar, Dr Mahmud Nuhung,
kepada “Pedoman Karya”, di Makassar, Sabtu, 11 Juni 2016.
Pernyataan tersebut dikemukakan
sehubungan dengan rencana pemilihan rektor (Pilrek) Unismuh Makassar periode 2016-2020,
yang akan digelar pada 28 Juni 2016. Mahmud Nuhung mendaftar sebagai bakal
calon rektor bersama 15 dosen lainnya di lingkungan Unismuh Makassar.
“Kalau saya ditakdirkan terpilih menjadi
rektor, maka program utama saya adalah peningkatan kualitas institusi secara
keseluruhan, termasuk peningkatan kualitas fakultas, prodi, dan dosen. Kita
akan dorong dan upayakan agar semua dosen melanjutkan studi hingga jenjang S3,”
kata Mahmud.
Program prioritas lainnya yaitu
peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan, terutama gaji yang harus setara
dengan gaji pegawai negeri sipil (PNS).
Selain gaji, para dosen dan karyawan
juga harus diberi kesempatan terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat
meningkatkan kualitas dan kesejahteraannya.
“Saya sudah praktekkan selama menjabat
dekan. Kalau ada kegiatan, maka saya akan beri kepercayaan kepada dosen atau
karyawan untuk menangani dan bertanggung-jawab atas kegiatan tersebut. Begitu
pun kalau ada undangan atau kegiatan di luar kampus, kalau memang bisa
diwakilkan dan tidak harus dekan yang hadir, maka saya akan wakilkan kepada
dosen atau karyawan,” tutur Mahmud.
Cukup Satu
Periode
Jika terpilih sebagai rektor, pria
kelahiran Pangkep, 2 Februari 1957, berjanji akan menerapkan prinsip
profesionalisme, proporsional, dan rasional. Dia akan memilih pendamping
berdasarkan profesionalitas, tetapi proporsional dan rasional.
“Yang pertama, saya akan memilih wakil
rektor dan pejabat berdasarkan kompetensi dan kemampuan mereka, tetapi saya
juga akan mempertimbangkan proporsi atau katakanlah pembagian kekuasaan
berdasarkan banyaknya fakultas yang ada, sehingga semua merasa terwakili. Itu
baru rasional,” ujar Mahmud.
Dia kemudian mencontohkan jika dirinya
terpilih, maka ia tidak akan memilih wakil rektor dari Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, melainkan dari fakultas lain berdasarkan banyaknya prodi dan mahasiswa
pada masing-masing fakultas.
“Karena saya dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, maka saya tentu akan memilih wakil rektor dari fakultas lain. Saya
tidak boleh membawa gerbong untuk mengatur kekuasaan, karena pasti akan terjadi
kecemburuan,” papar Mahmud yang terangkat menjadi dosen Unismuh pada 1991.
Catatan lain, katanya, jika terpilih
sebagai rektor maka dirinya berjanji hanya akan menjabat satu periode.
“Sewaktu saya terpilih jadi dekan, saya
juga langsung menyatakan cukup satu periode, karena kalau kita terlalu lama
menjabat, maka pasti akan panjang antrian di belakang,” tegas Mahmud Nuhung. (win)