KETUA STIK Yapma Makassar, Andi Esse Puji Pawenrusi (kedua dari kanan), didampingi Ketua Prodi S1 Kesmas, Ilham Syam, (paling kiri), Ketua IKA STIK Yapma Makassar, Andi Ayumar, (paling kanan), serta seorang staf, Nurleli, foto bersama saat memberikan keterangan kepada wartawan, belum lama ini. (ist)
------
Jumat,
10 Juni 2016
Perbaiki
Perilaku Hidup Sehat Masyarakat
Ø Banyak Alumni STIK Yapma Jadi Kepala Puskesmas
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Tugas perguruan tinggi, bukan hanya mengajar dan mendidik mahasiswa, serta
melakukan penelitian, melainkan juga melakukan pengabdian pada masyarakat.
Salah satu wujud pengabdian pada
masyarakat tersebut yaitu memperbaiki perilaku sehat masyarakat melalui program
Sekolah Dasar (SD) Binaan dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Binaan.
Itulah yang dilakukan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIK) Yayasan Pendidikan Makassar (Yapma).
SD Binaan dan Puskesmas Binaan tersebut,
sekaligus menjadi laboratorium praktek bagi mahasiswa untuk memperkenalkan secara
dini perilaku hidup sehat kepada para pelajar, meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat yang rentan pada masalah gizi buruk, membantu ibu-ibu hamil, serta membantu
kelompok berisiko lainnya.
Hal tersebut dikemukakan Ketua STIK
Yapma, Andi Esse Puji Pawenrusi, didampingi Ketua Prodi S1 Kesmas, Ilham Syam, dan
Ketua IKA STIK Yapma Makassar, Andi Ayumar, kepada wartawan, di kampus STIK
Yapma, Jl Maccini Raya Makassar, belum lama ini.
Salah satu Puskesmas Binaan STIK Yapma,
katanya, yaitu Puskesmas Panakkukang di Kelurahan Karuwisi Utara, Makassar.
“Di Kelurahan karuwisi Utara, kami membuat
jamban percontohan, penyaringan air bersih, serta mendorong ibu-ibu yang
memiliki bayi agar memberikan ASI (air susu ibu) eksklusif kepada bayi mereka. Itu
semua kami lakukan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
memperbaiki perilkau hidup sehat bagi masyarakat,” tutur Andi Esse.
Kepala Puskesmas
Dia mengatakan, STIK Yapma sudah menghasilkan
ribuan alumni. Para alumni tersebut umumnya sudah bekerja pada rumah sakit,
Puskesmas, serta klinik kesehatan.
“Banyak juga di antara alumni kami yang
sudah jadi Kepala Puskesmas, bahkan ada yang jadi Kepala Dinas Kesehatan,”
ungkap Andi Esse.
Para alumni yang sudah menjadi tersebut
tersebar pada berbagai daerah, antara lain di Kabupaten Barru, Sidrap, Jeneponto,
Kota Palopo, serta beberapa daerah di Provinsi Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT),
dan Sulawesi Tenggara.
Penerimaan Mahasiswa
Baru
Pada tahun akademik 2016/2017, kata Andi
Esse, STIK Yapma akan menerima sekitar 300 mahasiswa baru pada tiga program
studi yang mereka bina saat ini, yaitu S1 Keperawatan, S1 Kesehatan Masyarakat,
serta Program Profesi Ners.
“Prodi Keperawatan dan Profesi Ners
telah meraih akreditasi dengan nilai B dari Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri
Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (Perkumpulan LAM-PTKes),” paparnya.
Jumlah mahasiswa baru yang diterima
dibatasi karena harus disesuaikan dengan jumlah dosen yang ada, serta sarana
dan prasarana yang dimiliki saat ini.
Berdasarkan data pada Pusat Data
Perguruan Tinggi (PDPT), STIK Yapma dewasa ini membina mahasiswa sebanyak 1.148
orang, sedangkan dosen yang dimiliki terdiri atas 21 dosen S1 Kesmas, 24 dosen
S1 Keperawatan, serta delapan dosen Profesi Ners.
“Dua dosen kami saat ini tengah
melanjutkan kuliah program doktoral (S3) di Unhas (Universitas Hasanuddin,
Makassar), serta satu orang di Jepang,” sebut Andi Esse. (ulla-yahya/win)
Tags
Aneka