PENUTUPAN. Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Sulsel, Thamrin Taha (kedua dari kanan) didampingi Sekretaris Haidir Fitra Siagian (paling kanan), serta Ketua Panitia Dr Andi Syukri Samsuri (paling kiri) dan Sekretaris Panitia Dr Haeruddin, pada acara penutupan Seminar Nasional dan Rakerwil Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Sulsel, di Hotel Colonial, Tanjung Bunga, Makassar, Ahad, 31 Juli 2016. (Foto: Asnawin)
----
Ahad,
31 Juli 2016
Muhammadiyah
Sulsel Bentuk Sekolah Unggulan
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Muhammadiyah Sulawesi Selatan akan memilih sekolah dan pondok pesantren yang
berpotensi untuk dibentuk menjadi sekolah dan pondok pesantren unggulan pada
setiap kabupaten dan kota.
Sekolah dan pondok pesantren unggulan
tersebut akan dibina oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Pimpinan Daerah
Muhammadiyah kabupaten/kota, serta perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di
daerah masing-masing.
Demikian antara lain rekomendasi Rapat
Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah
Sulsel, di Hotel Colonial, Tanjung Bunga, Makassar, Ahad, 31 Juli 2016.
“Kami akan turun ke lapangan untuk
melakukan survey pada setiap kabupaten dan kota se-Sulsel. Selanjutnya dari
hasil survey tersebut, kami akan memilih sekolah dan pondok pesantren yang memang
berpotensi untuk dijadikan sebagai sekolah atau pondok pesantren unggulan,”
kata Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Sulsel, Thamrin Taha, seusai menutup Seminar
Nasional dan Rakerwil.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel,
katanya, sudah menunjuk satu pondok pesantren dan tiga sekolah yang akan
dibentuk menjadi unggulan, yaitu Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara Makassar,
SMK Muhammadiyah 2 Bontoala Makassar, SMP Muhammadiyah 1 Makassar, dan SMA
Muhammadiyah Limbung Gowa.
“Sekolah dan pondok pesantren unggulan
itu diharapkan mampu membentuk siswa yang unggul dan melahirkan lulusan yang
berkualitas dan bisa bersaing dengan alumni sekolah unggulan lainnya,” tegas
Thamrin.
Tiga Keunggulan
Menyinggung standar sekolah dan
pondok pesantren unggulan tersebut, dia mengatakan, para siswa dan alumni akan
memiliki tiga keunggulan yakni sikap yang baik, pengetahuan yang luas, dan
keterampilan khusus bagi setiap siswa.
“Ada delapan standar nasional pendidikan
yang telah ditetapkan pemerintah, tetapi Muhammadiyah menambah satu standar
lagi yang meliputi al-qur’an dan hadits, aqidah dan akhlak, serta sejarah Islam
dan Bahasa Arab,” sebut Thamrin.
Rakerwil Majelis Dikdasmen Muhammadiyah
Sulsel itu juga dirangkaikan dengan seminar nasional dengan menghadirkan tiga
pembicara, yaitu Prof Arismunandar (mantan Rektor Universitas Negeri Makassar),
Prof Qadir Gassing (mantan Rektor UIN Alauddin Makassar, dan Rahmat Rahim (Kasi
Pembinaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pendidikan Dasar Dikbud Sulsel). (an)
Tags
Liputan Utama