KULIAH TAMU. Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Prof Sri Harto Br (paling kiri) didampingi Wakil Rektor IV Unismuh Rakhim Nanda (paling kanan), serta Dekan Fakultas Teknik Hamzah Al Imran, saat membawakan kuliah tamu, di Aula Fakultas Teknik Lantai III Gedung Menara Iqra, Unismuh Makassar, Selasa, 19 Juli 2016. (Foto: Asnawin)
--------
Jumat, 22 Juli 2016
Rumus-rumus
Hidrologi Mengalami Kesalahan Besar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Metode
dan rumus-rumus dalam hidrologi umumnya mengalami kesalahan yang besar. Pada
kasus-kasus di Indonesia, ada beberapa fakta atau pengalaman dalam praktek yang
memunculkan masalah-masalah dalam analisis hidrologi.
Fakta-fakta atau pengalaman-pengalaman
tersebut antara lain kurang lebih 80 persen dari teori dan persamaan hidrologi di
Indonesia masih impor. Selain itu, masih banyak ekspresi atau persamaan
hidrologi yang tipikal Indonesia belum dieksplore.
“Juga banyak dijumpai praktisi hidrologi
dengan pemahaman yang kurang terhadap dasar (nature) masalahnya, lalu mengambil
keputusam subyektif, serta tidak banyak orang yang peduli dengan masalah ini,”
tegas Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM Yogyakarta, Prof Sri Harto Br.
Penegasan tersebut diungkapkan saat
membawakan kuliah tamu di hadapan dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Aula Fakultas Teknik Lantai III
Gedung Menara Iqra, Unismuh Makassar, Selasa, 19 Juli 2016. Kuliah umum turut
dihadiri Wakil Rektor IV Unismuh yang juga mantan Dekan Fakultas Teknik Rakhim
Nanda, serta Dekan Fakultas Teknik Hamzah Al Imran.
Sri Harto yang disebut-sebut Bapak
Hidrologi Indonesia, mengatakan, sumber-sumber kesalahan yang memungkinkan
munculnya pembesaran kesalahan dalam analisis hidrologi meliputi data yang
tidak konsisten atau ketidakpastian data, ketidak-akuratan data, kurangnya
pengetahuan, kurangnya pemahaman, kurangnya informasi, dan ketidak-telitian
dalam memilih metode yang tepat.
Terkait dengan permasalahan tersebut, dia
mengemukakan beberapa pertanyaan, yakni apakah kita akan tinggal diam, apakah
masalah akan dibiarkan tanpa penyelesaian, dan apakah akan kita biarkan alam
tidak terkontrol?
“Masalah ini harus diselesaikan. Kita
bisa mengatur, tapi mengaturnya itu tidak mudah. Maka perlu bagi kita untuk
mengidentifikasi masalah dengan tepat, sehingga kita bisa memilih metode dengan
tepat,” ujar Sri Harto. (win)
...
...
...
...
Tags
Aneka