PELEPASAN. Relawan tim
tanggap darurat Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
(PWM) Sulsel, foto bersama Ketua PWM Sulsel Prof Ambo Asse (pakai songkok, duduk
kelima dari kiri), pada acara Baitul Arqam dan Pelepasan Tim Tanggap Darurat Lembaga
Penanggulangan Bencana (LPB) PWM Sulsel, di Mini Hall FKIP Unismuh Makassar,
Senin malam, 15 Agustus 2016. (Foto: Asnawin)
-------
Selasa,
16 Agustus 2016
Gunung Bawakaraeng
Dipadati Pendaki
-
Muhammadiyah
Sulsel Kirim Tim Tanggap Darurat
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Daerah
Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, yang merupakan lembah di kaki
Gunung Bawakaraeng, sejak beberapa hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun
(HUT) ke-71 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2016, sudah
dipadati ribuan pendaki dan pencinta alam.
Jumlah pendaki dan pencinta alam
diperkirakan mencapai 6.000 hingga 7.000 orang. Sebagian besar hanya berkemah
di sekitar lembah dan sebagian lainnya melakukan pendakian ke puncak Gunung Bawakaraeng.
“Sampai hari Sabtu kemarin (13
Agustus 2016, red), diperkirakan sudah ada sekitar empat ribu orang yang
berkunjung ke Lembanna. Karena itulah, kami mengirim relawan Tim Tanggap Darurat
atau Tim SAR ke sana sekaligus refreshing bagi anggota kami,” ungkap Sekretaris
Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel,
Haeruddin Makkasau.
Hal itu diungkapkan Haeruddin pada
pembukaan Baitul Arqam dan Pelepasan Tim Tanggap Darurat Lembaga Penanggulangan
Bencana (LPB) PWM Sulsel, di Mini Hall FKIP Unismuh Makassar, Senin malam, 15
Agustus 2016.
Tim relawan yang berjumlah 20 orang
itu dipimpin langsung Haeruddin Makkasau, bersama Yahya SPd, Furqan Nur, dan Suaib
dari LPB Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
“Tim relawan LPB Muhammadiyah Sulsel
ini umumnya sudah mengantongi sertifikat relawan, termasuk tim medis,” jelas
Haeruddin.
Wakil Ketua PWM Sulsel dr Furqan
Naiem selaku Koordinator LPB PWM Sulsel, mengatakan, relawan tim tanggap darurat
merupakan bagian integral dari misi Muhammadiyah yang ingin menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
“Mereka ini umumnya
berlatar-belakang perkaderan Angkatan Muda Muhammadiyah, tetapi kami merasa perlu
mengadakan baitul arqam untuk memberi penyegaran tentang Al-Islam dan
Kemuhammadiyah, bahwa mereka berangkat menjalankan misi kemanusiaan dengan
membawa bendera Muhammadiyah,” tutur Furqan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Sulsel Prof Ambo Asse mengaku gembira dan bangga dengan keberadaan tim relawan
tanggap darurat yang dibentuk oleh Lembaga Penanggulangan Bencana PWM Sulsel.
“Misi yang dibawa sesuai dengan
firman Allah, tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan kamu
tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan,” kata Ambo Asse. (an)
Tags
Liputan Utama