TERINGAT hari lahir ibu kami, 20 Oktober (1942), saya pun teringat beberapa coretan kata dan kalimat berbentuk puisi tetapi sama sekali tidak puitik. Coretan kata dan kalimat ini memang sekadar ungkapan rasa atau curahan hati seorang anak untuk ibunya tercinta.
----------
Kamis, 20 Oktober 2016
Mama, Biasanya
Engkau Ada untuk Kami
Setiap
hari-hari terakhir Ramadhan
Kami
selalu pulang kampung
Berkumpul
di rumah orangtua kami
Berlebaran
bersama dalam suasana gembira
Setiap
hari raya Idul Fitri
Mama
selalu memasak untuk kami
Anak-anak
dan para menantunya
Serta
cucu-cucunya yang selalu ribut
Setiap
kami pulang kampung
Mama
selalu ada
Memasak,
berada di dapur, menyapa
Bercengkrama,
memberi nasehat, dan bercanda
Setiap
saat, kami anak-anaknya
Selalu
merindukan
Menelepon
atau menerima telepon mama
Atau
mendatangi rumah kami masing-masing
Mama,
biasanya engkau ada untuk kami
Engkau
selalu mendoakan kami
Tetapi
lebaran kali ini
Engkau
sudah tidak ada lagi
Mama,
maafkan kami
Kami
selalu merindukanmu
Semoga
engkau bahagia di alam barzakh
Semoga
Allah mengampuni dosa-dosamu
Karya: Asnawin
Makassar,
7 September 2010