POHON BESAR. Selain seniman dan budayawan, Asdar Muis RMS juga seorang wartawan dan pernah menjabat Direktur Pemberitaan Harian Pedoman Rakyat, Makassar. Banyak pelajaran yang diberikan dan kami (wartawan Harian Pedoman Rakyat) petik dari beliau. Saat itulah, tepatnya pada 11 September 2007, saya terinspirasi menulis puisi untuk beliau (http://pwi-sulsel.blogspot.co.id/2007/09/pohon-besar-di-hatiku.html), atau tujuh tahun sebelum beliau meninggal dunia pada 27 Oktober 2014. Semoga beliau tenang di alam barzakh. - Asnawin Aminuddin -
PEDOMAN
KARYA
Ahad,
30 Oktober 2016
Pohon Besar di
Hatiku
(Puisi buat
Asdar Muis RMS)
Karya: Asnawin
Pohon besar itu tetap tumbuh di hatiku
Daunnya tidak terlalu rimbun
Buahnya tidak terlalu banyak
Tetapi aku kerap
Berteduh di bawahnya
Bila kepanasan
Tetapi aku kerap
Memetik dan memakan buahnya
Bila aku kehausan dan atau kelaparan
Terima kasih pohon besarku
Terima kasih karena kau tetap tumbuh
Terima kasih karena kau tumbuh di hatiku
Makassar, 11 September 2007
Karya: Asnawin
Pohon besar itu tetap tumbuh di hatiku
Daunnya tidak terlalu rimbun
Buahnya tidak terlalu banyak
Tetapi aku kerap
Berteduh di bawahnya
Bila kepanasan
Tetapi aku kerap
Memetik dan memakan buahnya
Bila aku kehausan dan atau kelaparan
Terima kasih pohon besarku
Terima kasih karena kau tetap tumbuh
Terima kasih karena kau tumbuh di hatiku
Makassar, 11 September 2007
http://pwi-sulsel.blogspot.co.id/2007/09/pohon-besar-di-hatiku.html
BalasHapus