PENUTUPAN. Walikota Makassar, Ramdhan Pomanto, menutup Rakornas Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh Makassar, Ahad sore, 30 Oktober 2016. (Foto: Asnawin Aminuddin)
-------
Majalah PEDOMAN KARYA
Ahad,
30 Oktober 2016
Walikota
Makassar, Kiyai Muhammadiyah, dan Coto
Acara pembukaan dan acara penutupan
sebuah kegiatan biasanya dibumbui dengan canda dan tawa oleh pejabat atau
pimpinan organisasi yang memberikan kata sambutan.
Begitu juga yang terjadi pada penutupan Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren
Muhammadiyah (LP3M), di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh Makassar, Ahad
sore, 30 Oktober 2016.
Walikota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny”
Pomanto yang diminta menutup Rakornas, dengan santai mengajak para kiyai dan
pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah se-Indonesia menikmati makanan khas “Kota
Daeng”, yakni coto Makassar, konro, dan pallu basa.
“Kalau ada mahasiswa di Makassar yang
berunjukrasa, saya kira itu hanya karena kelebihan energi dan belum dikelola
dengan baik. Mereka sarapan dengan coto, makan siang dengan konro, dan makan malam
dengan pallu basa, akhirnya mereka kelebihan energi,” kata Danny, yang langsung
disambut tepuk-tangan meriah ratusan peserta Rakornas dan sejumlah undangan
yang menghadiri acara penutupan.
Karena itulah, dirinya selaku Walikota
Makassar mengajak para kiyai dan pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah
se-Indonesia untuk menikmati makanan khas Kota Daeng.
“Saya mengajak bapak-bapak, ibu-ibu,
para kiyai dan pimpinan pondok pesantren Muhammadiyah se-Indonesia, mari makan
coto, konro, dan pallu basa yang merupakan makanan khas Kota Makassar,” tutur
Danny.
Tentang pelaksanaan Rakornas LP3M di
Makassar, Danny Pomanto memuji Muhammadiyah yang telah membentuk lembaga pengembangan
pondok pesantren Muhammadiyah dan juga telah melaksanakan Rakornas pertama di
Kota Makassar.
“Saya membaca lahirnya lembaga ini untuk
mempercepat pencetakan kader-kader ulama. Pertanyaannya, apa yang akan
dilakukan oleh para kader-kader ulama Muhammadiyah, apa sesungguhnya yang kita
lawan. Yang kita lawan adalah mereka yang telah melakukan berbagai upaya penghancuran
umat Islam melalui narkoba, kekerasan, radikalisme, teknologi, dan sebagainya,”
papar Danny.
Sempat Ragu
Ketua LP3M Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Dr Maskuri dalam sambutannya mengaku sempat ragu dengan pelaksanaan Rakornas di
Kampus Unismuh Makassar.
“Ada dua hal yang saya ragukan. Pertama,
jangan-jangan peserta Rakornas hanya seratusan orang, karena konfirmasi PWM
(Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) sangat kurang, tetapi ternyata suasana Rakornas
mirip-mirip muktamar (Muktamar Muktamar ke-47 Muhammadiyah juga digelar di
tempat yang sama tahun lalu),” kata Maskuri yang langsung disambut tepuk-tangan
meriah peserta Rakornas.
Keraguan kedua, katanya, pada Jumat siang
(28 Oktober 2016), terjadi aksi unjukrasa mahasiswa di jalanan depan kampus
Unismuh yang mengakibatkan arus lalu lintas macet dan bahkan mahasiswa
berhadap-hadapan dengan polisi.
“Akses jalan masuk ke kampus Unismuh
tertutup, padahal Ketua Umum PP Muhammadiyah akan membuka Rakornas pada Jumat
malam, tapi ternyata aksi mahasiswa bisa diredam dan pembukaan Rakornas
akhirnya dapat dilangsungkan sesuai rencana,” ungkap Maskuri yang lagi-lagi
disambut tepuk-tangan meriah para peserta Rakornas. (asnawin)
Tags
Aneka