OPU SIDIK DAN PSM. Sebenarnya, saya tak ingin menuliskan sesuatu atas meninggalnya mantan Ketua Harian PSM Makassar era perserikatan, H Opu Sidik. Generasi sekarang mungkin tak mengenal lagi sosok mantan Bupati Sidrap ini. Ketika PSM juara perserikatan tahun 1992, Opu Sidik adalah salah satu tokoh selain Ketua Umum PSM kala itu, Suwahyo, yang banyak berperan sehingga "Juku Eja" (nama lain PSM dulu) menjadi tim yang disegani di tanah air.
-- Arief Djasar --
(Mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat, Makassar)
-------
PEDOMAN
KARYA
Rabu,
09 November 2016
-------------------------------
Surat Pembaca:
PSM dan Opu
Sidik
Sebenarnya, saya tak ingin menuliskan
sesuatu atas meninggalnya mantan Ketua Harian PSM Makassar era perserikatan H
Opu Sidik.
Generasi sekarang mungkin tak mengenal
lagi sosok mantan Bupati Sidrap ini. Tapi sekali lagi, era PSM juara
perserikatan tahun 1992, Opu Sidik adalah salah satu tokoh selain Ketua Umum
PSM kala itu, Suwahyo, yang banyak berperan sehingga "Juku Eja" (nama
lain PSM dulu) menjadi tim yang disegani di tanah air.
Saya sengaja torehkan ini tidak lain
karena kebetulan PSM masih dalam suasana berulang tahun ke 101, agar makna
dibalik sejarah lahirnya klub sepakbola tertua di tanah air ini lebih berarti
dengan tidak hanya mengenang mantan-mantan pemain di era masing-masing tapi
juga mengingat siapa pengurus atau pelatih ketika pemain dan klub itu jaya dan
berprestasi.
Kembali ke almarhum Opu Sidik yang baru
saya tahu meninggal melalui salah satu harian yang terbit di Makassar, adalah
tokoh atau pengurus PSM di eranya yang banyak turun langsung ke lapangan baik
di Karebosi maupun di Lapangan Hasanuddin ketika PSM dalam persiapan
pembentukan tim. Tak kenal panas atau hujan, Opu berada di tengah-tengah pemain
dan pelatih demi mengejar prestasi yang diinginkan.
Selamat jalan Opu semoga amal baktimu
diterima di sisiNya dan namamu akan tetap tercatat dalam sejarah PSM.
Arief
Djasar
(Mantan
Wartawan Olahraga Harian Pedoman Rakyat, Makassar)
Selamat jalan, semoga khusnul khotimah
BalasHapus