STAND JUALAN. Sejumlah stand jualan tampak berjejer di halaman Gedung Kampus FKIP pada kegiatan Entrepreneur’s Day V 2016, di halaman Gedung Kampus FKIP Unismuh Makassar, Rabu, 07 Desember 2016. Kegiatan ini dilangsungkan selama tiga hari berturut-turut yakni Rabu, Kamis, dan Jumat, 7-9 Desember 2016. (ist)
---------
Rabu,
07 Desember 2016
Mahasiswa Bahasa
Inggris Belajar Jual Kue
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Puluhan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, belajar menjual
kue-kue, makanan, minuman, souvenir, dan lain-lain, pada kegiatan Entrepreneur’s
Day V 2016, di halaman Gedung Kampus FKIP Unismuh Makassar, 7-9 Desember 2016.
“Ini bukan soal kuenya atau seberapa
banyak yang laku, tetapi lebih dari itu, mereka belajar berjualan untuk
menumbuhkan jiwa enterpreneur atau jiwa wirausaha, agar bisa mandiri dan bisa
memiliki usaha sampingan setelah bekerja nanti,” ungkap fasilitator kegiatan Entrepreneur’s
Day V 2016 yang juga pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Faidul Adzim SE MSi,
kepada wartawan sebelum acara pembukaan, Rabu, 07 Desember 2016.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan
tersebut, katanya, terbagi dalam 36 kelompok wirausaha muda. Mereka belajar
menjual, melayani pembeli, melatih kesabaran, belajar bertransaksi, melakukan lobi,
membangun jaringan usaha, dan juga belajar melihat peluang-peluang usaha.
“Jadi bukan hasil dari menjual ini yang
kita lihat, melainkan jiwa kewirausahaan mereka, agar sejak dini mereka sudah
punya alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kegiatan seperti
ini sudah lima tahun berturut-turut kami adakan,” jelas Faidul.
Ketua Lembaga Penelitian, Pengembangan,
dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Unismuh Makassar, Amin Ishak, yang
didaulat memberikan kata sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut, mengaku
salut dan bangga atas adanya inisiatif mengadakan kegiatan Entrepreneur’s Day.
“Kegiatan seperti ini sangat penting
diadakan, karena jumlah sarjana yang menganggur di Sulawesi Selatan saat
diperkirakan berkisar 40.000 orang. Mereka, para pengangguran terdidik ini,
tidak punya pekerjaan dan tidak mampu mengkreasikan diri untuk membuka lapangan
kerja baru. Kalau tidak mau menganggur, tumbuhkan dan latihlah jiwa
kewirausahaan kalian,” papar Amin.
Dua orang mahasiswa yang memilih menjual
nasi kuning, Nilam Cahya Kasman dan Hariati, yang ditemui di meja jualannya,
mengatakan, dari segi bisnis, mereka memang tidak mendapatkan keuntungan
langsung.
“Kami malah rugi, tetapi dari kegiatan
ini kami banyak belajar, termasuk belajar membuka usaha, belajar melayani
pembeli, dan juga melatih kesabaran,” tutur Nilam.
Selain membuka stand jualan, panitia
juga mengadakan beberapa acara pendukung, yaitu photografi, stand up
comedy,cover sing solo, dan accoustic. (zak)
Tags
Aneka