PEMBICARA. Dari atas ke bawah searah jarum jam; Prof Irwan Akib, Prof Musafir Pababbari, Prof Ambo Asse, Dr HM Syaiful Saleh, Dr HM Ramli Haba, Dr KH Mustari Bosra, Dr KH Alwi Uddin, Dr Abdul Rahman Rahim.
----
Senin, 26 Desember 2016
Tiga Profesor, 9 Doktor Pembicara pada Dapiwil Muhammadiyah Sulsel
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Tiga profesor, 9 doktor, dan beberapa kiyai dijadwalkan menjadi pembicara
pada acara Darul Arqam dan Pelatihan Instruktur Muhammadiyah Wilayah Sulawesi
Selatan (Dapiwil Muhammadiyah Sulsel), di Kampus Unismuh Makassar, 27 Desember
2016 sampai dengan 2 Januari 2017.
Ketiga profesor
tersebut yaitu Prof Musafir Pababbari (Rektor UIN Alauddin Makassar), Prof Ambo
Asse (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Alauddin/ Ketua Muhammadiyah Sulsel),
dan Prof Irwan Akib (mantan Rektor Unismuh Makassar/Sekretaris Muhammadiyah
Sulsel).
Sementara 11 doktor
yang akan jadi pembicara, yaitu Dr Abdul Rahman Rahim (Rektor Unismuh Makassar/Ketua
Majelis Ekonomi Muhammadiyah Sulsel), Dr Syaiful Saleh (Ketua BPH Unismuh
Makassar/Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel), Dr KH Mustari Bosra (Wakil Ketua Muhammadiyah
Sulsel), Dr KH Abdullah Renre (Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel).
Selanjutnya, Dr KH
Alwi Uddin (Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel), Dr Syarifuddin Jurdi (dosen/penulis
buku), Dr HM Ramli Haba (Ketua Tapak Suci Putra Muhammadiyah Sulsel), Dr Abbas
Baco Miro (Sekretaris Majelis Tarjih Muhammadiyah Sulsel), dan Dr Mahsyar Idris
(Majelis Tarjih Muhammadiyah Sulsel).
Pembicara lain yaitu,
KH Iskandar Tompo (Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel), KH Mawardi Pewangi (Dekan
FAI Unismuh Makassar/Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel), Abdul Rachmat Noer SE MM
(mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel), Asep Purnama Bachtiar SAg MAg, dan Muhammad
Azis ST MSc.
“Dapiwil diikuti utusan
Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulsel,” jelas Ketua Panitia Dapiwil
Muhammadiyah Sulsel, Amir MR, didampingi Sekretaris Dahlan Sulaiman, dan Humas
Muhammadiyah Sulsel Asnawin Aminuddin, kepada wartawan di Makassar, Senin, 26
Desember 2016.
Amir menambahkan, tema
yang diusung pada Dapiwil Muhammadiyah Sulsel, yaitu: “Melahirkan Pembina Visioner
untuk Meneguhkan Identitas Kader.”
“Dapiwil ini
bertujuan menyiapkan kader pelanjut estafet kepemimpinan di Muhammadiyah,
sekaligus melakukan pembinaan di daerah-daerah, serta kader dan pembina yang
memiliki integritas dan militan terhadap pergerakan Muhammadiyah,” tutur Amir. (jia)
Tags
Liputan Utama