TENAGA SURYA. Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-Pena) Unismuh Makassar berhasil menciptakan kandang ayam bertenaga surya tanpa kendala yang berarti, Kamis, 19 Januari 2017. (ist)
----
Ahad, 22Januari 2017
Mahasiswa
Unismuh Ciptakan Kandang Ayam Bertenaga Surya
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga
Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-Pena) Unismuh
Makassar berhasil menciptakan kandang ayam bertenaga surya tanpa kendala yang
berarti, Kamis, 19 Januari 2017.
Mereka adalah Hajra Yansa, Ince Rezky
Naing, Widya Hastuti, dan Ahyudi, yang berasal dari berbagai program studi berbeda.
Hajra Yansa mengatakan, penelitian tersebut
mereka mulai sejak Mei 2016. Temuan kandang ayam dibuat dalam bentuk miniatur
yang dilengkapi panel surya di bagian atap. Panel ini mampu menampung cahaya
dan diproses menjadi tenaga listrik. Di bagian dinding kanan dilengkapi lima
tombol kontrol listrik.
“Tombol ini adalah saklar yang
mengontrol beberapa lampu yang digunakan untuk pencahayaan dalam kandang,”
ungkap Hajra, sebagaimana dirilis lkimpena.org.
Selain itu, dinding dan lantai kandang
tersebut menggunakan jaring pilamen, dan seluruh atapnya menggunakan kayu.
Sementara di bagian kolong dilengkapi alat penampung kotoran ayam.
Anggota tim penelitia lainnya, Ahyudi, menambahkan,
dengan menggunakan alat tersebut, kotoran ayam tidak jatuh ke tanah dan mudah
dibersihkan.
“Dengan alat ini kita lebih mudah
membersihkan karena alatnya tinggal ditarik keluar, kemudian langsung
dibersihkan,” urai Ahyudi.
Ince Rezky Naing menimpali dengan
mengatakan, menggunakan atap kayu akan menjaga kandang tetap stabil meski dalam
kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Adanya jaring ruang akan lebih baik,
karena memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga tidak membuat ruangan
pengap dan ternak tidak menjadi stres. Namun sebagai antisipasi cuaca, kandang
ini pun dilengkapi dengan tirai yang dapat dibuka tutup,” jelas Ince.
Dengan menggunakan konsep kandang
seperti ini, katanya, peternak bisa lebih hemat biaya operasionalnya, karena
tidak harus lagi membayar tagihan listrik setiap bulan. Selain itu, dengan
menggunakan panel surya, diyakini akan memudahkan pertumbuhan ayam, khususnya
saat usia ayam nol sampai 14 hari.
Pada usia nol sampai 14 hari, ruangan
diakui harus stabil, khusunya lampu harus menyala nonstop, serta dengan tenaga
surya, pencahayaan lebih stabil karena hanya menggunakan sinar matahari.
Setelah beberapa jam terkena panas, alat ini sudah bisa menampung listrik
hingga dua hari.
“Zaman terus berkembang, tantangan
semakin besar. Jawab tantangan lewat penelitian. Pemuda harus memaknai itu,
maka menelitilah dan teruslah meneliti agar mampu menjadi solusi, bukan menjadi
bagian dari masalah yang harus dicari solusinya. Kerja keras, kerja cerdas, kerja
ikhlas, dan sukses,” timpal Widya. (kia)