TUTUP JALAN. Masyarakat Kalase'rena, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, menanam pohon pisang di tengah dan menutup jalan dengan cara meletakkan puluhan batang pohon di tengah jalan raya yang menyebabkan kemacetan di jalan poros provinsi dari dan ke arah Gowa – Takalar, Rabu sore, 11 Januari 2017. (Foto-foto: Said Welikin)
------
Kamis,
12 Januari 2017
Warga Gowa Tanam
Pohon di Tengah Jalan
GOWA,
(PEDOMAN KARYA). Warga
Kalase'rena, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, menanam pohon pisang di
tengah dan menutup jalan dengan cara meletakkan puluhan batang pohon di tengah
jalan raya yang menyebabkan kemacetan di jalan poros provinsi dari dan ke arah Gowa
– Takalar, Rabu sore, 11 Januari 2017.
Puluhan warga tampak berdiri menyebar di
tengah jalan di antara batang-batang pohon yang diletakkan berserakan.
“Ini untuk kebaikanta’ ji semua (Ini
untuk kebaikan kita semua). Jalanan rusak ini sudah beberapa kali menelan
korban. Jalanan ini sudah lama rusak berat, tetapi pemerintah tidak mau
perbaiki. Makanya, kami memblokir jalan ini supaya tidak terjadi lagi korban
kecelakaan berikutnya,” teriak salah seorang warga kepada para pengendara.
Kemacetan yang terjadi akibat
pemblokiran jalan tersebut, diperkirakan mencapai dua hingga tiga kilometer baik
dari arah Gowa ke Takalar, maupun dari arah Takalar ke Gowa.
Skala aksi unjukrasa ini menjadi semakin
membesar setelah sejumlah mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Pemuda dan
Mahasiswa Peduli Bangsa, datang dan menyatu dengan warga setempat.
“Setop tambal-tambal jalan poros, karena
ini bukan ban bocor. Kami butuh solusi, bukan polusi saat terjadi kemacetan
panjang gara-gara jalannya rusak. Kami cinta Kabupaten Gowa. PU (Dinas
Pekerjaan Umum) Sulsel harus perbaiki secepatnya,” kata Jenderal Lapangan Aksi,
Sahar.
Kemacetan tersebut baru bisa teratasi
setelah aparat kepolisian datang menemui warga dan mengatur arus lalu lintas. (hasan kuba/said welikin)