BANK DARAH. Pengadaan alat kesehatan (Alkes) Bank Darah yang telah menghabiskan dana APBN Tahun Anggaran 2013 melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dinilai mubazir karena sudah empat tahun tidak difungsikan. (Foto: Akhmad Marmin)
-----
Selasa, 07 Maret 2017
Alkes Bank Darah
di Bantaeng Sudah 4 Tahun Tidak Difungsikan
BANTAENG,
(PEDOMAN KARYA).
Pengadaan alat kesehatan (Alkes) Bank Darah yang telah menghabiskan dana APBN Tahun
Anggaran 2013 melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dinilai mubazir karena sudah empat tahun
tidak difungsikan.
Kepala Puskesmas Kota Bantaeng, Drg Ulil
Amri, yang dikonfirmasi Selasa, 07 Maret 2017, membenarkan bahwa Alkes Bank
Darah tersebut belum difungsikan karena tenaga teknisnya belum siap dan alat
tersebut juga membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar.
“Setahu saya, proyek pengadaan Alkes
Bank Darah ini berasal dari dana APBN dan tidak membutuhkan permintaan dari Puskesmas.
Alat itu sudah menjadi program nasional, jadi kita yang di Puskesmas sisa
terima saja,” jelasnya.
Lagi pula, kata Ulil, alat bank darah
tersebut belum dibutuhkan, karena pelayanan setingkat Puskesmas belum sampai
pada pelayanan transfusi darah yang membutuhkan tempat penyimpanan darah
seperti bank darah.
Hal senada diungkapkan Kepala Puskemas
Kecamatan Sinoa, Iwan. Dia mengatakan, Alkes bank darah sebaiknya disimpan di
unit transfusi darah yang biasanya ada di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI).
“Sayang ‘kan alat semahal itu
didatangkan, tapi tidak difungsikan,” kata Iwan.
Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantaeng, Dr Andi Ihsan, justru menyayangkan apabila Puskesmas yang mendapat
fasilitas alat kesehatan bank darah, jika tidak memanfaatkan dengan baik alat
kesehatan tersebut.
Alkes bank darah tersebut, katanya, seharusnya
bisa digunakan di tingkat Puskesmas, seperti pada kasus persalinan yang kerap terjadi
kekurangan sel darah merah (HB) pada ibu melahirkan.
“Ibu yang melahirkan biasanya butuh
transfusi darah,” kata Ihsan, seraya berjanji untuk terus meningkatkan
fasilitas pelayanan di Puskesmas, sehingga para petugas kesehatan di Puskesmas
bisa memanfaatkan alat kesehatan secara maksimal.
Aktivis Anti Korupsi (Laki P45), Armin
yang dimintai tanggapannya mengenai belum difungsikannya alat kesehatan bank
darah pada beberapa Puskesmas di Bantaeng, mengaku menyayangkan kejadian
tersebut.
“Alat ini sudah masuk tahun keempat
belum difungsikan. Seandainya dananya digunakan untuk hal lain yang lebih
bermanfaat, ‘kan lebih bagus,” katanya.
Laporan:
Akhmad Marmin
Editor:
Asnawin