WORKSHOP. Sejumlah dosen Unismuh Makassar dan dosen Universitas Satyagama Jakarta, foto bersama di Ruang UBC Kampus Unismuh Makassar, Sabtu, 25 Maret 2017. Kehadiran dosen Universitas Satyagama Jakarta di Kampus Unismuh Makassar, antara lain menjadi pembicara pada acara workshop dengan tema: "Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif.”
---------
Senin,
27 Maret 2017
Pemerintah Harus
Rajin Membaca Hasil Penelitian
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Tokoh
dan para pejabat pemerintah, serta para pembantunya, harus rajin membaca
hasil-hasil penelitian mahasiswa, baik berupa skripsi, tesis, maupun disertasi
dan makalah-makalah ilmiah yang meneliti berbagai masalah dalam tata kelola
pemerintahan.
Jika pemerintah jarang membaca atau
bahkan tidak membaca hasil-hasil penelitian mengenai tata kelola pemerintahan,
maka program kerja yang telah ditetapkan, dapat menjadi tidak efektif
pelaksanaannya di lapangan.
“Masalahnya, tesis dan disertasi yang
dihasilkan oleh para akademisi, tidak dibaca oleh pemerintah, padahal banyak
saran dalam tesis, disertasi, dan makalah-makalah ilmiah itu yang bisa jadi
acuan bagi para tokoh dan pejabat pemerintah,” kata Guru Besar Ilmu
Pemerintahan Universitas Satyagama Jakarta, Prof Josy Adiwisastra.
Hal itu diungkapkan pada acara “Workshop
Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif” yang dilaksanakan Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bekerjasama Universitas Satyagama Jakarta, di Mini
Hall Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Sabtu, 25 Maret 2017.
“Hasil penelitian itu bahkan bisa
dijadikan bahan diskusi dengan menggandeng instansi dan perguruan tinggi
sebagai wujud pelaksanaan dharma perguruan tinggi,” tegas Josy Adiwisastra.
Selain Josy Adiwisastra, workshop juga
menghadirkan Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama Jakarta, Prof
Musa Hubeis, yang dalam pemaparannya antara lain menekankan pentingnya
implementasi kebijakan pemerintah yang berbasis data.
Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim,
menuturkan bahwa tata kelola pemerintahan yang efektif lahir dari manajemen
organisasi, kualitas sumber daya manusia (SDM), serta budaya dan karakter dari
SDM pengelola.
“Mengapa banyak kritikan terhadap tata
kelola pemerintahan? Itu karena belum terwujud manajemen organisasi yang baik,
kualitas sumber daya manusia yang baik, serta budaya dan karakter dari SDM
pengelola yang baik,” papar Rahman.
Workshop Tata Kelola Pemerintahan yang
Efektif tersebut dihadiri Asdir I Program Pascasarjana (PPs) Unismuh Dr Andi
Jam’an, Asdir II Dr Muhlis Madani, serta puluhan mahasiswa dan dosen
pascasarjana Unismuh Makassar. (zak)