PERCAYA DIRI. Selalu percaya diri, itulah salah satu ciri seorang Samsir Rahim. Setelah ditempa dan menempa diri selama 20 tahun di Kabupaten Bulukumba–daerah berjuluk “Butta Panrita Lopi”–ia kemudian berangkat ke Kota Makassar untuk bertaruh dalam mengarungi lautan kehidupan.
------
PEDOMAN
KARYA
Jumat,
17 Maret 2017
Samsir Rahim,
Selalu Percaya Diri
Selalu percaya diri, itulah salah
satu ciri seorang Samsir Rahim. Setelah ditempa dan menempa diri selama 20
tahun di Kabupaten Bulukumba–daerah berjuluk “Butta Panrita Lopi”–ia kemudian
berangkat ke Kota Makassar untuk bertaruh dalam mengarungi lautan kehidupan.
Semangat dan misi yang dibawanya tentu
saja adalah berhasil menaklukkan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Pria
kelahiran Bulukumba, 28 April 1971, kemudian memilih menimba ilmu pada program
studi Ilmu Administrasi Negara Fisipol Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Selama menimba ilmu di Unismuh, ia juga
aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan dan berkat kemauan keras serta kepercayaan
diri yang dimilikinya, teman-temannya mempercayakan jabatan ketua kepadanya, antara
lain sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fisipol,
Ketua BPM Fisipol, Pimpinan Senat Mahasiswa Unismuh, lalu melakukan ekspansi ke
IMM Kota Makassar dan DPD IMM Sulsel.
Tentu saja dirinya pun terlibat dalam
berbagai aksi unjukrasa, baik di internal kampusnya, maupun di luar kampus,
bahkan di luar kota. Ia tampil sebagai pemimpin aksi dan berorasi dengan penuh
percaya diri di hadapan pimpinan perguruan tinggi, di harapan wakil rakyat, serta
di hadapan bupati.
Dengan bekal pengalaman dan percaya diri
yang dimilikinya, ia memberanikan diri melamar jadi dosen dan diangkat sebagai
dosen tetap Fisipol Unismuh Makassar. Sebagai konsekuensinya, ia harus
melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi dan itu pun berhasil
dilaluinya dengan baik.
Suami dari Rahma Nur dan ayah dari tiga
anak ini berhasil meraih gelar magister (S2) Ilmu Administrasi Pembangunan dari
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun 2004, lalu meraih gelar doktor (S3)
Ilmu Administrasi Publik dari Universitas Negeri Makassar (UNM) pada 15 Maret 2017.
Apakah cukup sampai di situ? Ternyata
tidak.
Di tengah kesibukannya mengajar, bahkan
sempat menjabat Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisipol Unismuh, Samsir
ternyata juga aktif dalam berbagai organisasi, baik di internal kampus maupun
di eksternal.
Organisasi yang pernah digelutinya
antara lain Pemuda Muhammadiyah Sulsel, Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba
(KKMB), Persatuan Mahasiswa Ilmu Administrasi Indonesia Sulsel (ketua umum),
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Bulukumba, Asosiasi
Dosen Indonesia, serta di Muhammadiyah Kota Makassar.
Pengalaman dan jaringan yang telah
dimilikinya kemudian mengatarkan dirinya terpilih sebagai komisioner Komisi
Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Sulsel periode 2008-2013).
Setelah lima tahun mengemban amanah sebagai
pejabat publik, Samsir kembali masuk kampus dan oleh Rektor Unismuh Dr H Abdul
Rahman Rahim, ia diberi amanah baru sebagai Wakil Dekan III Fisipol Unismuh.
Perjalanan hidupnya tentu saja masih
panjang, tetapi tidak berlebihanlah kiranya kalau dikatakan bahwa ia telah berhasil
menaklukkan Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dengan berbagai kiprah yang telah
dilaluinya.
Berbekal pengalaman, jaringan, dan tentu
saja gelar doktor yang dimilikinya, pasti menambah rasa percaya diri seorang
Samsir Rahim untuk berkiprah dalam berbagai derap kegiatan di internal maupun
di luar kampus Unismuh Makassar. Kiprah apa saja yang akan dilalui? Kita lihat
saja nanti. (asnawin)