TEMU KANGEN. Setelah “berpisah” pada tahun 1991, sejumlah alumni Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujungpandang (sekarang Universitas Negeri Makassar/UNM), angkatan 1986/1987, akhirnya mengadakan reuni atau temu kangen, di Makassar, Ahad, 12 Maret 2017. (ist)
------------
PEDOMAN KARYA
Ahad,
12 Maret 2017
Temu Kangen Alumni FPOK IKIP Ujungpandang
- Setelah 26 Tahun "Berpisah"
Setelah “berpisah” pada tahun 1991, kami,
para alumni Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujungpandang (sekarang Universitas Negeri Makassar/UNM),
angkatan 1986/1987, akhirnya mengadakan reuni atau temu kangen, di Makassar, Ahad,
12 Maret 2017.
Temu Kangen yang digagas Darmawati (pengusaha),
Surya Hanafi (dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM) dan beberapa teman lain,
diadakan di Kafe New Tosil, Jl Tun Abdul Razak, Gowa (tembusan Jl Hertasning
Baru/Jl Aroepala, Makassar):
Sehari sebelumnya (Sabtu, 11 Maret 2017),
beberapa di antara kami para mahasiswa angkatan ’86, sudah bertemu pada acara Silaturahhim
Nasional (Silatnas) IKIP-UNM, di Menara Pinisi Kampus UNM Gunungsari Baru,
Jalan AP Pettarani, Makassar, serta foto bersama kemudian membagikan foto-foto
tersebut di Grup WhatsApp (WA) dan di Facebook yang langsung mendapat sambutan
hangat dan rasa penasaran sejumlah teman.
Tidak banyak angkatan kami yang
menghadiri Silatnas tersebut, tetapi kami sudah sepakat mengadakan Temu Kangen keesokan
harinya dan akan dihadiri sejumlah teman dari berbagai daerah se-Sulsel,
Sulbar, dan Kaltim.
“Ingat, besok jam 11 yah,” kata Surya.
Ahad siang, 12 Maret 2017, kami kemudian
bertemu, berjabat-tangan, berpelukan, dan tertawa gembira setelah bernostalgia
dan tentu saja “saling mengerjai” dengan mengungkap banyak hal yang lucu-lucu
pada masa-masa kami kuliah antara tahun 1986-1990 (awal tahun 1991 tinggal menunggu
wisuda).
Beberapa di antara kami masih saling
kenal, baik karena masih kadang-kadang bertemu (termasuk bertemu di Medsos; Facebook dan atau WhatsApp), maupun karena wajahnya masih
mirip-mirip ketika masih kuliah (maunamo dibilang awet muda, ha..ha..ha..),
tetapi ada juga yang membutuhkan waktu agak lama untuk mengingat kembali wajah
teman, baik karena wajahnya "sudah agak jauh berubah" dibandingkan saat masih
kuliah, maupun karena tidak satu kelas dan tidak satu jurusan/program studi.
Pada masa kami kuliah, ada tiga
jurusan/program studi yang dibuka, yaitu jurusan Pendidikan Olahraga (601),
jurusan Kepelatihan (602), dan jurusan Kesehatan dan Rekreasi (603). Pada
setiap jurusan tersebut, masing-masing hanya satu kelas yang dibuka, jadi
semuanya hanya tiga kelas dan setiap kelas rata-rata hanya berjumlah 30-an
orang, sehingga rasa-rasanya kami saling kenal semua sesama angkatan ’86.
Selain wajah yang yang sudah semakin “matang”
(tidak mauna dibilang tua, ha..ha..ha..), juga banyak di antara kami yang sudah
“mulai meninggalkan dunia hitam” alias ubanan, dan juga tidak sedikit yang kepalanya
agak mengkilap (alias botak, ha..ha..ha..).
Penampilan fisik sebagian besar di
antara kami tentu juga sudah berbeda dibandingkan saat masih kuliah. Kalau dulu penampilan kami umumnya
atletis karena kami adalah mahasiswa fakultas olahraga dan hampir setiap hari berolahraga,
baik dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan, maka sekarang fisik kami
umumnya sudah agak gempal dan sebagian bahkan “mengalami kemajuan” di bagian
perut (alias buncit, ha..ha..ha..).
Nyanyi dan Foto
Bersama
Pada acara Temu Kangen tersebut, selain ngopi
dan makan siang, beberapa di antara kami juga sempat menyanyikan beberapa lagu yang
diiringi elekton musik band, antara lain Alimuddin (sekarang Asisten I Setkab
Penajang, Kalimantan Timur), Nursang (SMP 1 Mattirosompe, Soppeng), Abdul Kadir
(Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemkab Bone), serta Abdul Rahman (Pinrang).
Kami juga tentu foto-foto bersama,
termasuk foto bersama dengan latar backdrop bertuliskan: “Temu Alumni FPOK IKIP
86, Cafe New Tosil, Makassar, 12 Maret 2017.”
Mereka yang
Hadir
Teman-teman yang berkesempatan hadir antara lain, Suwardi (Ketua Prodi S2 Pendidikan Jasmadi Program Pascasarjana UNM), Andi Suyuti (dosen FIK UNM), Asnawin (Wartawan Majalah Pedoman Karya), Syamsu/Ancu’ (SMKN 1 Barebbo, Bone), Askari (SMP 1 Pasimarannu, Selayar), Alimuddin (Asisten I Setkab Penajang, Kaltim), Muhammad Ihsan (SMP 25 Makassar).
Teman-teman yang berkesempatan hadir antara lain, Suwardi (Ketua Prodi S2 Pendidikan Jasmadi Program Pascasarjana UNM), Andi Suyuti (dosen FIK UNM), Asnawin (Wartawan Majalah Pedoman Karya), Syamsu/Ancu’ (SMKN 1 Barebbo, Bone), Askari (SMP 1 Pasimarannu, Selayar), Alimuddin (Asisten I Setkab Penajang, Kaltim), Muhammad Ihsan (SMP 25 Makassar).
Yappa (SMP 1 Mare, Bone), Lasidang (SMK
1 Pinrang), Baharuddin (SMK 1 Makassar), Supriadi (SMA 1 Donri-Donri, Soppeng),
Mulyadi Maulana (SMP 3 Liliriaja), Suaib Baso (SMP 2 Takalar), Abdul Kadir
(Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemkab Bone), Mansur (SMP 1 Cupa, Pinrang),
Chandra (SMP 1 Belopa, Luwu), A Safri Awal (SMP 4 Pinrang), Anhar (SMP 1
Marioriwawo, Soppeng), Abdul Hamid (SMP 3 Polewali, Polman), Rahman (Pinrang),
Andi Makkasolang (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemkab Bantaeng).
Selain para laki-laki gagah tersebut, juga
hadir empat wanita cantik, yakni Surya Hanafi (dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan/FIK
UNM), Nur Fatimah (MTs Model Makassar), Nursang (SMP 1 Mattirosompe, Soppeng), serta
Darmawati (pengusaha).
Pada kesempatan tersebut, kami juga saling menanyakan keberadaan teman-teman yang tidak sempat hadir dan ternyata beberapa di antara teman kami sudah meninggal dunia, antara lain Firman Basir.
Beberapa teman yang tidak sempat hadir dan disebut-sebut namanya antara lain Lambertus Aratukan (Nusa Tenggara Timur), Bung Syahrir (Bima, Nusa Tenggara Barat), Sinar Samsu (Jakarta), Berdikari Mappanyompa (Jakarta), Daud Masero (Papua), Abdu Sapa Moha (Bontang, Kalimantan Timur), Akib Ras (Kendari, Sulawesi Tenggara), Muhammad Alwi (Kendari), Khairil Batu Api (Makassar), Neneng (Makassar), Syamsumar (Bulukumba), Paisal (Sidrap), Hamka, Abner S Payung, Marten Bokko, Hadawiah, Nurhaeda, Ramodding, dan Alimin. (asnawin)
Pada kesempatan tersebut, kami juga saling menanyakan keberadaan teman-teman yang tidak sempat hadir dan ternyata beberapa di antara teman kami sudah meninggal dunia, antara lain Firman Basir.
Beberapa teman yang tidak sempat hadir dan disebut-sebut namanya antara lain Lambertus Aratukan (Nusa Tenggara Timur), Bung Syahrir (Bima, Nusa Tenggara Barat), Sinar Samsu (Jakarta), Berdikari Mappanyompa (Jakarta), Daud Masero (Papua), Abdu Sapa Moha (Bontang, Kalimantan Timur), Akib Ras (Kendari, Sulawesi Tenggara), Muhammad Alwi (Kendari), Khairil Batu Api (Makassar), Neneng (Makassar), Syamsumar (Bulukumba), Paisal (Sidrap), Hamka, Abner S Payung, Marten Bokko, Hadawiah, Nurhaeda, Ramodding, dan Alimin. (asnawin)