CENDERA MATA. Dekan FEB Unismuh Makassar, Ismail Rasulong (kiri) bertukar cendera mata dengan dosen senior Universiti Teknikal Malaysia (UTeM), Dr Sentot Imam Wahjono, pada acara Kuliah Umum, di Kampus Unismuh Makassar, Jumat, 24 Maret 2017. (ist)
---------
Jumat, 24 Maret 2017
Urun
Dana, Solusi Atasi Kendala Permodalan Usaha
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Banyak
masalah yang dihadapi para pelaku usaha, khususnya pelaku usaha kecil dan
menengah (UKM), yang kerap mengalami kendala saat mencoba meminjam modal dari
bank. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kendala permodalan bagi
pengusaha kecil dan menengah, yaitu crowdfunding
atau urun dana.
“Crowdfunding
ini merupakan praktik penggalangan dana dari sejumlah besar orang untuk
memodali suatu proyek atau usaha yang umumnya dilakukan melalui internet,” kata
dosen senior Universiti Teknikal Malaysia (UTeM), Dr Sentot Imam Wahjono, saat
membawakan Kuliah Umum, yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Kampus Unismuh Makassar, Jumat,
24 Maret 2017.
Crowdfunding atau urun dana,
katanya, ada empat jenis, yaitu penyertaaan dana tanpa mengharapkan pengembalian
atau semacam hibah (donation based), penyertaan dana dengan mengharapkan
penghargaan (reward based), penyertaan dana dengan mengharapkan bunga (lending based),
dan penyertaan dana sebagai bagian dari kepemilikan atas perusahaan dengan
imbalan dividen (equity based).
“Saya
sarankan gunakan lending based atau equity based, karena kedua jenis crouwdfunding ini memang bisnis oriented
(orientasi bisnis),” kata Sentot.
Pada
kesempatan tersebut, dia juga sempat bertanya kepada mahasiswa tentang minat berwirausaha.
“Siapa
yang mau jadi enterpreneur?” tanya dosen senior Universiti Teknikal Malaysia (UTeM),
Dr Sentot Imam Wahjono.
Dari
dua-ratusan mahasiswa dan dosen yang hadir, termasuk Dekan FEB Unismuh Ismail
Rasulong, dan Wakil Dekan III Samsul Rizal, hanya sekitar 20 orang yang
mengacungkan tangan. Melihat hal tersebut, Sentot dan para dosen yang hadir
langsung tertawa.
“Siapa
yang mau jadi PNS (pegawai negeri sipil)?” tanya Sentot lagi sambil tersenyum
lalu melirik ke arah Lagi-lagi sangat sedikit mahasiswa yang mengacungkan
tangan. Melihat hal itu, Sentot langsung mengajukan pertanyaan susulan sambil
lagi-lagi tersenyum: “Lalu maunya apa?”
Sentot
yang mantan praktisi perbankan mengatakan, mahasiswa sebaiknya menumbuhkan jiwa
kewirausahaan, karena peluang usaha sangat terbuka, apalagi dengan adanya
internet yang dapat mempermudah berbagai macam urusan, termasuk dalam hal peluang
usaha.
Pada
kesempatan tersebut, Sentot yang membawakan materi berjudul: “A New Financial
Economic to Empower SMEs” kemudian menjelaskan berbagai hal menyangkut dunia
usaha di Malaysia dan di Indonesia yang dilengkapi data-data, terutama yang
berkaitan dengan keuangan dan perbankan.
Kuliah
Tamu ditutup dengan pemberian hadiah buku karya Sentot Imam Wahjono, kepada
beberapa dosen dan mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. (zak)