PAMERAN NOVEL. Beberapa mahasiswa tampak bercakap-cakap sambil memegang buku pada Pameran Novel dan Buku Autobiografi yang diadakan BEM Fakultas Sastra Unibos Makassar, di Lobi Gedung 1 Kampus Unibos Makassar, Selasa, 11 April 2017. (ist)
-------
Rabu,
12 April 2017
Pameran Novel dan
Autobiografi Diiringi Musik Akustik
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Pameran novel dan autobiografi seharusnya sudah merupakan daya tarik tersendiri
bagi kalangan kampus, tapi lebih menarik lagi kalau pameran itu diiringi dengan
musik secara langsung, dan itulah yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas
Bosowa (Unibos) Makassar.
Sebanyak 24 mahasiswa Fakultas Sastra Unibos
Makassar memamerkan 49 buku karya mereka, terdiri atas 24 novel dan 25
autobiografi, di Lobi Gedung 1 Kampus Unibos Makassar, Selasa, 11 April 2017.
Selain memajang novel dan auobiografi di
lantai dasar beralaskan karpet, mereka juga memainkan musik akustik, sehingga “memaksa”
mahasiswa yang lalu lalang di lobi tersebut untuk berpaling atau singgah
membaca buku sambil menikmati iringan musik akustik.
Kreasi mahasiswa itu pun langsung
mendapat respons positif dari Dekan Fakultas Sastra Dr Mas’ud Muhammadiyah, dan
bahkan mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat itu dengan senang hati foto
bersama dengan mahasiswa.
“Viva sastra n viva Unibos,” tulis Mas’ud dalam akun Facebook-nya dengan melampirkan empat foto, terdiri atas dua foto yang menampilkan foto bersama serta dua foto yang menampilkan sejumlah novel dan autobiografi yang dipamerkan.
“Viva sastra n viva Unibos,” tulis Mas’ud dalam akun Facebook-nya dengan melampirkan empat foto, terdiri atas dua foto yang menampilkan foto bersama serta dua foto yang menampilkan sejumlah novel dan autobiografi yang dipamerkan.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas
Sastra Unibos, Ruben Ruru, berharap pameran tersebut mampu “membujuk” mahasiswa
lebih banyak membaca juga lebih banyak menuangkan aspirasi dan kreativitasnya melalui
sebuah hasil karya.
“Mahasiswa memang sudah banyak membuat
karya sastra dan sekarang inilah kita mulai memikirkan bagaimana cara untuk
mengembangkan apa yang telah mahasiswa ciptakan, termasuk tulisan dan
karya-karya lainnya. Ke depan, semoga semakin banyak yang terinspirasi dari tulisan-tulisan
ini dan dapat ikut serta dalam pameran karya sastra selanjutnya,” tutur Ruben,
seraya menambahkan bahwa BEM Fakultas Sastra akan menjadikan kegiatan pameran
hasil karya mahasiswa fakultas sastra sebagai kegiatan rutin dua kali dalam setahun.
Cerita yang dibingkai dalam buku dengan
judul dan desain khusus ini, memang lebih banyak mengangkat cerita inspirasi
dari kehidupan masing-masing mahasiswa. Seperti kisah anak rantau, perjuangan menyelesaikan
studi, persahabatan di kalangan remaja, juga kisah-kisah dari kehidupan
masyarakat sekitar.
Muhammad Irsan misalnya. Mahasiswa
Fakultas Sastra angkatan 2016/2017 ini menulis novel berjudul “Catatan Hati
Perantau” yang mengisahkan pilu dan perjuangan beratnya menjadi anak rantau. (ima)