CALON GURU BESAR. Dari kiri ke kanan: Dr Andi Tenri Ampa (FKIP), Dr Abdul Haris Sambu MSi (Fakultas Pertanian), dan Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). (ist)
---------
Selasa, 18 April 2017
Rektor Unismuh Diusulkan Jadi Profesor
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), bersama dua dosen Unismuh lainnya, yakni Dr Andi Tenri Ampa (FKIP), dan Dr Abdul Haris Sambu MSi (Fakultas Pertanian), akan diusulkan kenaikan pangkatnya dari lektor kepala menjadi guru
besar alias profesor.
“Ketiganya diusulkan kenaikan pangkatnya
menjadi guru besar, karena dianggap telah memenuhi syarat setelah melalui hasil
verifikasi senat, yang selanjutnya akan diproses untuk diajukan ke Kopertis Wilayah
IX Sulawesi untuk kembali diverifikasi,” kata Direktur Humas, Protokol dan
Kerjasama Unismuh Makassar, Dr Mahmud Nuhung, Senin, 17 April 2017.
Dewasa ini, katanya, Unismuh Makassar sudah
memiliki tiga profesor yang merupakan produk murni Unismuh dan ketiganya dosen
DPK (Dipekerjakan) Kopertis IX Sulawesi, yaitu Prof Irwan Akib (FKIP) yang juga
mantan Rektor Unismuh, Prof Syaifuddin (Fakultas Pertanian), dan Prof Ratnawati
Tahir (Fakultas Pertanian).
“Dengan diusulkannya tiga lagi dosen
Unismuh jadi professor atau guru besar, maka insya Allah Unismuh Makassar
nantinya akan memiliki enam orang profesor yang merupakan produk Unismuh
Makassar. Kita doakan saja semoga tidak ada kendala,” kata Mahmud.
Aktif Meneliti
Abdul Haris Sambu yang dimintai
tanggapannya mengenai pengusulan kenaikan pangkatnya menjadi guru besar, sambil
bercanda mengatakan kepalanya terasa terangkat setelah mendengar bahwa namanya
diusulkan mejadi guru besar.
“Kepala saya rasanya terangkat,” ujarnya
sambil tersenyum.
Selain aktif mengajar, Haris Sambu juga juga
aktif melakukan penelitian dan melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang dibiayai oleh dana dikti.
Salah satu hasil kegiatan pengabdian pada
masyarakat yang dilakukannya, diwujudkan dalam bentuk hasil penelitian yang
diberi judul: “Pemanfaatan Lahan Terlantar Bekas Galian Industri Batu Merah di Bajeng,
Kabupaten Gowa, Tahun 2015.
Saat ini, Haris juga tengah melakukan
penelitian berjudul “Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Eduwisata (Ekologi
Education dan Pariwisata)”, dengan mengambil lokasi penelitian di Desa
Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
Penelitian lain yang dilakukannya yaitu “Model
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Daya Dukung Lingkungan dan Kelayakan
Usaha di Desa Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
Haris Sambu yang alumni S3 Institut
Pertanian Bogor (IPB) tahun 2013, juga aktif menulis buku. Beberapa buku yang
sudah berhasil diterbitkan antara lain “Sejarah Kajang” (2016), “Silvafisher, Suatu
Kajian Ekologi dan Ekonomi” (2014), dan yang sementara proses perampungan yaitu
buku yang diberi judul “Selamatkan Pesisir.” (nas/win)