JUARA. Tim SMK Analis Kimia Makassar, Widya, Zul Ainun, dan Agnes, foto bersama seusai keluar sebagai juara Lomba Karya Tulis Kimia (LKTI) Chemical Fair 2017, yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Bosowa (Himatek Unibos) Makassar, di Ruang Senat Lantai 9 Gedung I Unibos, Senin, 17 April 2017. (ist)
----------
Rabu, 19 April 2017
SMK Analis Kimia
Makassar Juara LKTI Chemical Fair 2017
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Analis Kimia Makassar berhasil keluar sebagai Lomba
Karya Tulis Kimia (LKTI) Chemical Fair 2017, yang diadakan Himpunan Mahasiswa
Teknik Kimia Universitas Bosowa (Himatek Unibos) Makassar.
Pada babak final lomba yang digelar di
Ruang Senat Lantai 9 Gedung I Unibos, Senin, 17 April 2017, SMK Analis Kimia
Makassar berhasil menyingkirkan 12 peserta lainnya dari berbagai SMK dan SMA.
Lomba ini diawali dengan tahapan seleksi abstrak pada awal April 2017.
Juri lomba Hermawati SSi MM, dan M Tang ST
MPkim memberikan nilai tertinggi sekaligus menetapkan SMK Analis Kimia Makassar
pada lomba dengan tema “Makassar Smart City.”
Tim SMK Analis Kimia yang terdiri atas Widya, Zul Ainun, dan Agnes, pada lomba tersebut,
mengusung judul “Elektromagnet sebagai Sumber Daya Listrik Tanpa Batas”, yang
berfokus pada pembuatan sumber daya listrik baru yang dapat digunakan
masyarakat jika telah dikembangkan.
“Penggunaan elektromagnet menjadi sumber
energi listrik memang termasuk hemat. Ini hanya bermodalkan kipas pendingin DC
yang dirangkai ulang dan dipasangkan dengan elektromagnetik pada hambatan yang
memiliki daya paling besar. Karya seperti ini yang akan mendukung suatu kota
dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya tanpa merusak lingkungannya,” papar Zul
Ainun sebagai juru bicara Tim SMK Analis Kimia Makassar.
Dia menambahkan bahwa Siswa karya mereka
tersebut akan dikembangkan dengan menggabungkan teori Nicola Tesla yang
berfokus menggunakan energi dari alam dan dikonversi ke energi listrik tanpa
bahan berat lainnya.
Ketua Himatek Unibos, Andi Fitra Evendi,
mengatakan, lomba tersebut mereka adakan untuk menggali dan mengembangkan
potensi intelektual, juga daya pikir kritis para pelajar SMK dan SMA, sehingga
nantinya dapat melahirkan gagasan solusi positif terhadap situasi yang
berkembang. (ima)